Happy Reading ~
•°•
"Aku diam karena aku malas untuk bersandiwara"
.
.
.
.
.'Bruk'
Kedua orang berbeda gender tidak sengaja saling bertabrakan.
"Maaf, aku tidak sengaja" ujar pemuda.
"Oh iya tidak apa-apa" jawab seorang gadis yang tidak lain adalah Elvira, ia mengelus lengan kanannya sakit.
"Sungguh? Tidak ada yang terluka?atau sakit?" tanya pemuda itu dengan raut khawatir, melihat Elvira yang memiliki tubuh mungil dan ia yang bertubuh cukup besar membuatbya ragu bahwa gadis yang ditabraknya itu baik-baik saja.
"Sungguh, kau tenang saja" jawab Elvira yakin dengan menampilkan senyum termanisnya, dan hal itu membuat pemuda yang memakai seragam yang sama dengan Elvira terdiam mematung.
'Cantik' batin pemuda tersebut.
"Dia benar, tabrakan tadi tidak mungkin menyakiti gadis monster ini, benarkan Nay?" jawab Diana mengintrupsi.
"Batul sekali. Bahkan jika yang menabraknya itu mobil, jelas mobil itu yang akan hancur" ujar Nayra membenarkan ucapan Diana.
"Hei kalian!" protes Elvira pada kedua sahabatnya, ia sungguh tidak terima diledek seperti itu.
Pemuda tersebut diam melihat interaksi dari 3 sekawan tersebut, aneh pikirnya. Sampai akhirnya ia tersenyum.
"Baiklah, sekali lagi aku minta maaf" ujar pemuda pemuda itu.
"Tidak masalah" jawab Elvira.
"Namaku Rion Ginanjar. Kalau tidak keberatan, boleh aku tau namamu?" ujarnya memperkenalkan diri.
"Ah perkenalkan, namaku Elvira. Yang dikuncir satu itu namanya Nayra dan yang rambutnya tergerai lurus itu namanya Diana. Mereka sahabatku"
"Hmm...., jadi kamu Elvira? ini Nayra dan ini Diana?" tunjuk Rion dengan pandangannya pada tiga gadis tersebut.
"Benar" kompak ketiganya menjawab, Rion tercenung melihat kekompakan 3 sahabat tersebut.
"Kalian kembar ya? Kompak sekali" Senyum Rion mengembang.
Ketiga gadis tersebut terpana melihat senyum bak Dewa Aprodhite tersebut.
"Wahh kau tampan sekali, pasti banyak perempuan yang suka padamu ya?" bukannya menjawab pertanyaan Rion, Elvira malah memuji ketampanan Rion saat tersenyum.
Rion yang dipuji justru terkejut dengan jantung yang mulai memompa cepat hingga hatinya mulai berdebar tidak karuan.
Sebenarnya ia biasa dipuji tampan karena memang begitulah kenyataannya. Tapi entah mengapa hal itu menjadi berbeda saat ia mendengar penuturan Elvira yang begitu polos.
'teettttttt'
Suara bel pun berbunyi, mengaburkan pandangan Rion dari Elvira.
"Sudah bel, ayo cepat kita ke kelas! Dah Rion!" ujar Nayra yang berlari duluan, disusul oleh Diana.
KAMU SEDANG MEMBACA
• èSéMA • [ON GOING]
Dla nastolatkówElvira Merva adalah gadis baik hati yang berpikiran lurus, menyukai kisah cinta namun enggan untuk mengalaminya sendiri. Baginya cinta adalah keluarganya, tapi tidak bagi keluarganya. Semua orang melihat Elvira yang di penuhi kebahagian tanpa tahu...