• èSéMA • [ON GOING]

18 : èSéMA ( Firasat )

Budidayakan Vote terlebih dahulu supaya tidak lupa ya all ♡

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan memberikan komentar ♥

HAPPY READING! ♡♡♡

•°•

"Tidak mungkin"
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mas" seorang wanita dengan 4 anak itu mencoba mengalihkan pandangan suaminya dari layar TV.

"Hmm" sahut Adrian pada Nela, istrinya.

Hari ini Adrian memilih untuk tidak ke kantor dan bekerja di rumah karena badannya yang kurang sehat.

"Belakangan ini aku merasa takut" suara cemas terdengar sangat jelas ditelinga Adrian.

"Takut kenapa?" perhatian Adrian kini terfokus pada sang Istri.

"Aku mencari tau tentang Ese, dia ternyata anak dari Siska designer terkenal yang sedang naik daun itu."

"PashionSka?"

"Iya, perusahaan PashionSka. Salah satu perusahaan yang kita invest" jelas Nela antusias.

"Lalu?" tanya Adrian yang tidak mengerti.

"Jika Elvira dan Ese berhubungan, bukankah usaha Siska bisa hancur?" jelas Nela pada suaminya yang tidak kunjung paham.

"Mas, kamu tau kan Elvira itu-"

"Ya aku tau, sudahlah. Aku akan mencari cara untuk menjauhkan Elvira dan Ese" potong Adrian yang mulai paham maksud perkataan istrinya.

«èSéMA»

"Sepertinya Rion menyukaimu El"

Suara itu membuat Elvira terbatuk-batuk karena tersedak makanannya.

"Aduh pelan-pelan makannya" ujar Diana menepuk-nepuk punggung Elvira pelan.

"Nay?! Gak usah ngawur deh" jawab Elvira saat batuknya sudah mereda.

Tiga sahabat itu sedang duduk di kantin menyantap makanan yang sudah mereka pesan.

Elvira sudah menceritakan kejadian minggu kemarin dimana akhirnya Ese meminta Elvira untuk menjadi kekasihnya. Meminta? Mungkin lebih tepatnya memaksa.

"Tapi apa yang diucapkan Diana itu bisa saja El! Bukankah dia memberikanmu jepitan? Dia juga sepertinya sengaja ingin membuatmu bertengkar dengan Ese, sampai membawa-bawa nama mantannya Ese" Diana mencoba mengutarakan isi pikirannya.

"Tapi Rion kan tampan Di, mana mungkin dia suka dengan gadis biasa sepertiku. Terlebih tidak ada yang menarik dari diriku ini."

Jawaban yang dilontarkan Elvira membuat kedua sahabatnya geleng-geleng. Bagaimana mungkin dia menyangkal hal tersebut dengan jawaban 'tampan' pikir keduanya.

"El, kau ituuu bermasalah saat menilai wajah laki-laki ya?" tanya Nayra dan dibalas gelengan 'Tidak' dari Elvira.

"Kalau tidak, mana mungkin kau menolak asumsiku dan Diana dengan kata tampan?"