1

1.1K 46 0
                                    

Hari ini menjadi hari yang spesial namun cukup menguras air mata bagi Delaila Arsena. Hari ini, ia akan mengantar sang kekasih, Abrianto Hafii yang telah resmi menjadi seorang calon taruna dan akan melaksanakan pendidikan dasar selama 3 bulan di Magelang.

"Sini, Del. Kok malah jauh-jauhan." Ucap tante Ria, bunda Brian.

"Lagi latihan tau, bun. Biar gak kaget." Sahut Brian berjalan menghampiri Dela.

"Apa sih, Fi." Elak Dela.

"Yaudah. Kalo gitu, ayah sama bunda tinggal dulu deh." Ucap om Hadi, ayah Brian. Lalu mereka meninggalkan Dela dan Brian.

"Jadi gimana?" Tanya Brian merangkul bahu Dela.

"Gimana apa?" Tanya Dela bingung.

"Kita." Jawab Brian santai.

"Kamu kali. Kok kita. Kita baik-baik aja lah."

"Yaudah, aku berangkat ya." Ucap Brian santai. Dela menghela napas kasar.

Dela membalikkan tubuhnya lalu memeluk erat Brian.

"Temenin aku ya. Sampai nanti." Bisik Brian membalas erat pelukan Dela.

"De, hei. Nanti kita ketemu lagi kok." Ucap Brian merasakan kaosnya yang basah.

"I love you." Lirih Dela mengurai pelukannya.

"I love you more than you know." Ucap Brian mengecup singkat kening Dela.

Tak terasa, waktunya sudah tiba. Brian sekali lagi berpamitan pada kedua orang tua nya dan Dela. Lalu ia segera check in dan menghilang dari pandangan.

"Del, temani Brian ya." Ucap tante Ria pada Dela.

"Iya, tan." Ujar Dela diiringi senyum manisnya.

"Dela pulang bareng om, tante sekalian." Titah om Hadi lalu mereka berjalan menuju parkiran mobil dan meninggalkan area bandara.

"Mampir dulu, om, tante?" Tawar Dela pada orang tua Brian.

"Boleh." Jawab om Hadi lalu keluar dari mobil bersama tante Ria.

"Assalamualaikum, mah, pah. Ada om Hadi sama tante Ria." Ucap gue saat membuka pintu rumah.

"Silahkan duduk, om, tante. Mau minum apa?" Tanya Dela setelah mempersilahkan om Hadi dan tante Ria duduk.

"Apa aja, Del. Gausah repot-repot." Jawab tante Ria.

"Gapapa, mas, mba. Ya Allah udah lama gak ketemu." Sahut Christy, mamah Dela.

"Iya, nih." Ujar tante Ria lalu berpelukan dan cipika cipiki dengan mamah Christy.

"Gimana kabar, mas?" Tanya mamah Christy.

"Alhamdulillah baik. Mas Abi apa kabar?" Ujar om Hadi.

"Alhamdulillah baik. Tadi abis ngurus anak-anaknya dibelakang."

"Ikan koi, om." Sahut Dela yang baru saja kembali dari dapur membawa nampan berisi minuman dan makanan ringan.

"Silahkan dinikmati, mba, mas." Ucap mamah Christy.

"Wah ada tamu jauh. Gimana kabar, mas Hadi?" Tanya Abisena, papah Dela.

"Alhamdulillah, mas. Katanya abis ngurus anak-anak, mas?" Ujar om Hadi.

"Ah, mamahnya Dela tuh memang suka melebih-lebihkan." Jawab papah Abi diikuti tawa yang lainnya.

"Gimana, Brian?" Tanya papah Dela.

"Sudah berangkat, mas. Doakan semoga lancar."

"Aamiin." Sahut semuanya.

"Semoga bisa berbesan nanti ya, mas." Celetuk om Hadi diiringi tawa yang lainnya kecuali Dela yang sudah memerah wajahnya.

"Semoga Dela bisa nemenin Brian sampai selesai nanti." Sahut tante Ria.

Setelah berbincang cukup lama, tante Ria dan om Hadi pun pamit untuk pulang.

"Kuat gak nunggu Brian?" Tanya papah Abi pada Dela saat makan malam.

"Ya, dijalanin aja dulu, pah. Kalo gak di coba mana tahu." Jawab Dela.

"Nah, anak mamah emang the best deh." Sahut mamah Christy.

"Anak papah juga loh."

"Aku anak mamah sama papah kalo lupa." Ujar Dela diikuti tawa mamah dan papahnya.

Fi, baik-baik ya disana. Aku nemenin kamu dari sini.

Halloo!! Selamat membaca kembali!!

Semoga kalian mau meluangkan waktu untuk membaca cerita saya kali ini hehe

Ditunggu kritik dan sarannya❤️

Not YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang