Note: plotnya masih sama dengan cerita sebelumnya~ enjoy gaes❤
---
-Brian-
Aku memeluk tubuh kecil Egi. Mendekapnya erat. Menumpahkan semua keluh kesah dan sedihnya dalam dekapku. Mengusap lembut punggungnya, mencoba menenangkan Egi yg aku tau pasti berat banget. Menahan semuanya sendirian, tanpa teman cerita.
"Gi.."
Suaraku pelan, tapi masih bisa terdengar oleh Egi.
"terima kasih kamu udah percaya sama aku. Kamu mau cerita dan mempersilahkan aku untuk masuk lebih dalam. Gi, aku tau, aku bukan orang yg baik, tapi aku akan berusaha untuk kamu. Untuk jagain kamu, lindungin kamu, ga buat kamu nangis dan lebih dari itu, aku bakal semakin sayang dan cinta sama kamu..."
Egi masih nangis dalam dekapanku. Tangannya memelukku erat seakan ga mau aku pergi.
"Gi, maaf kalo selama ini aku kurang peka sama posisimu. Maaf kalo aku bukan cowok yg romantis. Maaf karena aku sayang sama kamu sedalam ini"
Egi menggeleng. Di tengah tangisnya, Egi mencoba menjawab apa yg aku lontarkan tadi.
"ga Bri, don't say sorry. Kamu ga salah apapun. Cinta datang kapan saja. Tanpa permisi. Dan di posisi ini, kita adalah korban. Don't say sorry, Bri"
"Gi.."
"Bri, aku tau kamu tulus dan sayang sama aku. Kamu care dan kelewat baik juga sama aku. Aku sangat berterima kasih sama kamu Bri. Sekarang setelah tau aku yg begini, aku mau tanya lagi sama kamu.."
Egi melepas dekapanku dan menatapku dengan mata sembabnya.
"Bri, kamu akan masih mau sama aku? Aku bukan cewek yg sehat Bri. Mentalku kadang ga stabil. Aku masih butuh obat untuk ketenanganku. Apa kamu masih akan sayang aku seperti sebelumnya?"
Aku tersenyum mendengar Egi. Tanganku kembali mengusap air mata di pipinya yg sesekali jatuh.
"Gi, mau kamu kayak gimana pun, kamu tetap Egi. Regina Anastasya Putri yg aku kenal. Dan apapun kondisimu, ga ada yg ngerubah perasaanku ke kamu Gi. Semuanya tetap sama. Aku mau kamu. Aku mau kamu untuk tempatku pulang. Dan aku juga bakal jadi tempatmu untuk pulang."
Egi menundukkan kepalanya. Mengalihkan pandangannya dariku. Hatiku menghangat melihat Egi yg tersenyum malu.
"Bri, aku juga sayang sama kamu. Maaf untuk menahanmu dan membuatmu menunggu sedikit lebih lama"
"gapapa Gi. Aku seneng kamu bisa nerima aku sekarang. Makasi banyak Gi"
Ku dekap tubuhnya lagi. Gatau kenapa sayang banget sama ciptaanMu yg satu ini. Pengen bawa pulang terus aku kenalin ke ibu sama ayah di Jogja. Pasti mereka seneng punya mantu cantik dan baik modelan begini.
"Bri, udahan peluknya ih engap tau"
"wkwkwk maaf Gi, keenakan. Aw sakit dong masa pacar barunya dicubitin!"
"apaan sih Bri geli deh"
"ke dokter yuk! Badanmu masih demam Gi. Mau ya ntar aku temenin kok"
"janji ya ditemenin?"
"iya sayang"
"Bri stop yaaa"
"Egi sayang"
"BRIII"
Aku hanya tertawa melihat Egi yg pipinya mulai merah. Gemes banget sih pacarnya aku.
-----
Dan disinilah aku duduk manis di samping pacar baru, eciye gayaan nih aku udah ga jomblo wahahah yap kamar bougenvil no.17. Egi ternyata disuruh rawat inap, karena tipesnya kumat.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK WITH U | Day6 X Red Velvet
FanficI love every moment I'm with you When I said that, you said it was corny You pretend to hate it but you secretly like it I see it in your smile, too great - Like that sun by Day6 -