Semua murid sedang berada dikantin, mereka tengah mengisi perutnya yang kosong. Beda halnya dengan Nada, ia harus menjalankan hukuman dari Bu Nina tadi.
Nada menyapu taman belakang sekolah dengan malas. Di hari pertama sekolah, mengapa ia harus mendapat hukuman? Jika Risa tak berulah, mungkin sekarang Nada sedang melahap makanannya dengan Oliv.
Di kursi terdapat Alvin yang sedang memantau sambil bermain ponsel. Ia tidak akan mau disuruh memantau anak-anak yang sedang menjalankan hukuman. Tapi kan ada Nada, jadi Alvin mau-mau saja.
Mencabuti rerumputan di dekat pohon adalah tugas Nada, sedangkan menyapu semua halaman adalah tugas Risa. Mata Alvin melirik ke arah Nada yang sedang berpura-pura mencabuti rumput.
“Nada yang bener nyabutin rumputnya!” Teriak Alvin
“Males ahk! Banyak cacing!” Balas Nada, lalu menghampiri Alvin
“Yaudah gue bantuin deh biar cepet beres, terus nanti langsung ke kantin.” Ucap Alvin
Risa yang mendengar itupun lantas tak terima. “Gak bisa gitu dong! Lo kalo mau bantuin Nada, Lo juga harus bantuin gue!”
Alvin tak menggubris perkataan Risa barusan, ia langsung ikut membantu Nada.
“Woy! Gak adil banget sih jadi ketua OSIS! Gue laporin ke Bu Nina tau rasa Lo!” Risa terus berteriak
“Gue laporin siapa Lo sebenernya ke Bu Nina tau rasa Lo!” Balas Alvin sambil berteriak
Mau tidak mau, Risa harus mengalah. Karena ia tahu, apa yang di ucapkan oleh Alvin itu tidak main-main. Dan ia takut jika semua orang mengetahui siapa dia sebenarnya.
10 menit telah berlalu, mereka telah menyelesaikan hukumannya. Alvin langsung mengajak Nada pergi ke kantin, sedangkan Risa masih terdiam sambil memandang kedua pasangan muda itu.
Baru saja mereka sampai di kantin, ada seorang perempuan yang memberi tahu Alvin jika ia harus segera kembali ke taman belakang sekolah.
Nada ikut menemani Alvin. Disana banyak orang yang sedang berkerumun, langsung saja Alvin menghampiri tempat tersebut.
“Loh Risa kenapa?” Tanya Alvin
Ternyata orang-orang sedang mengerumuni Risa yang jatuh pingsan. Alvin sebagi ketua OSIS, ia peduli pada sesama. Ia mencoba membangunkan sambil menepuk-nepuk pipi Risa, tapi Alvin merasa ada yang janggal.
Mata Risa terpejam, tapi jari-jari tangannya bergerak-gerak. Dan kepalanya pun tadi tak kena rumput, ia seperti mengangkat sedikit kepalanya.
Alvin menduga pasti ini hanya akal-akalan Risa saja, ia sangat malas jika berurusan dengan orang yang banyak drama seperti ini. Lalu tiba-tiba Risa terbangun.
“Alvin gue pusing.” Ucap Risa dengan suara yang dibuat-buat seperti orang yang sakit
Satu tangan Risa memegang kepala, sedangkan satu tangganya lagi memegang lengan Alvin.
Nada memutar bola matanya malas, lalu menyingkirkan tangan Risa dari lengan Alvin. Tak habis pikir, apalagi yang diinginkan oleh QueenDrama itu?
“Yok ke kantin, gue laper.” Ucap Nada, lalu menarik Alvin menuju kantin
Risa mendengus kesal saat melihat Alvin pergi begitu saja tanpa membantunya. Ada beberapa anggota PMR yang akan membantu Risa, tapi Risa mendorong mereka semua, lalu berlari entah kemana.
Semua orang menatap Risa heran. Tadi saja bicaranya pusing, tapi tiba-tiba berlari seperti orang sehat.
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad girl vs good boy [REVISI]
Novela Juvenil"Gue nyatain detik ini juga, lo resmi jadi pacar gue" Ucap Alvin "Ngomong apa sih lo?" Yang awalnya mereka hanya taruhan, nyaman dengan Alvin, dan akhirnya pacaran beneran. Dan pada saat itu orang yang dimasa lalu nada muncul kembali, yang membuat...