Aldera | 64

3K 186 66
                                    

Hai!

Kangen gak? Enggak? Oh yaudah wkwk.

Tombol bintang janlup di pencet ya.
Happy reading!

******

"lucu bangett" ucap dera sambil menatap sebuah paperbag berkarakter unicorn.

"hanya paperbag saja kamu bilang lucu, gimana isinya" kekeh kevan.

"iya juga sih, jadi... apa aku bisa membukanya sekarang ax?"

"No, buka dirumah mu saja" balas kevan membuat dera hanya mengangguk angguk kecil.

"ayo turun al, opa mengatakan kepadaku bahwa dia ingin bertemu dengan kamu"

"wah, ayo... Aku sudah lama tak bertemu opa" pekik dera dengan senang.

Setelah itu, keduanya pun langsung turun untuk menemui opa.

Mereka pun sudah berada diruang tamu sambil menunggu kedatangan sang opa.

Ting!

Notif ponsel kevan berbunyi.

Saat kevan cek, ternyata yang mengirimkan pesan adalah opa.

Opa
Segera ajak dera ke taman belakang, semuanya udah siap. Opa tunggu van!

Kevan yang langsung paham akan maksud sang opa pun pun segera mengajak dera ketaman belakang.

Untungnya dera hanya menurut saja.
Walau ada sedikit perdebatan antara
Mereka kala kevan menyuruh dera untuk menutupi matanya.

"Gelep banget elah" gerutu Dera.

"ikuti saja, gak usah banyak cingcong"

"iya tuan kevan axra" kevan pun terkekeh kecil.

Setiap perjalan, dera masih sama. sibuk bercicit kecil, bahkan ia tak segan segan untuk menggerutu yang ucapannya sama sekali gak masuk diakal.

"hei aku dimana ini"

"kenapa dari tadi tak sampai sampai"

"sudah berapa kali aku diginiin, pertama oleh kak devan, dan sekarang oleh kamu ax. Sungguh membosankan"

"aku mempunyai mata, tapi seperti orang buta"

Gerutu Dera membuat Kevan langsung protes.
"hei! diam dulu al! telingaku sakit mendengarnya"

"ya mangkanya! buka dulu dong penutup mata ini, baru aku berhenti bicara" lawan dera namun tak ditanggapi oleh kevan.

Percuma dibalesin, pasti ujung ujungnya yang menang selalu dia. Batin kevan.

Tiba tiba.
Langkah mereka pun terhenti.

"kok berhenti?" bingung dera.

"ya karna sudah sampai" sewot kevan.

"kamu diam disini dan jangan banyak bicara, okei" dera pun hanya membalasnya dengan ancungan jempol "okei"

"kalo aku bilang buka, kamu langsung buka yah" lanjut kevan

"iyaiya"

Tanpa aba aba kevan pun langsung mengucapkan kata "buka" membuat dera sontak langsung membuka penutup matanya.

"Happy birthday dera!"

"Happy birthday nona dera!"

Dera pun terkejut kala melihat sang opa yang tengah memegang sebuah kue, lalu dibelakangnya juga terdapat seluruh pelayan yang masing masingnya sedang memegang satu tangkai bunga mawar.

ALDERA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang