Aldera | 67

2.9K 185 104
                                    

selamat menikmati update-an terpanjang sejagat raya.
Khusus untuk readers tersayang, 4283 kata dari manis.

Happy reading!

*****

"emang Lu punya bukti?" tantang Devan.

"punya" balas Kevan seraya menyingkirkan beberapa anak rambut dikeningnya.

"lihat ini" lanjut kevan seraya menunjukkan sebuah luka goresan disudut kanan atas keningnya.

"Masih ingat ini? Luka beberapa tahun silam yang diakibatkan karna goresan pis.....

Flasback on.

"Bang, abang kenapa?" tanya Devan dengan cemas saat melihat kening sang abang yang dipenuhi darah.

"Gakpapa kok, oh iya... Si ompongnya abang gak kenapa napa kan? Gak ada yang luka kan?"

"enggak bang, tapi itu kening abang gimana?"

"biarin aja"

"tapi bang, itu dalahnya banyak banget, abang gak sakit atau pelih gitu?" sang abang pun hanya mampu menggeleng seraya tersenyum palsu.

"tenang aja ya bang, nanti devan kasih tau papa sama mama kalo ada orang jahat sedang pegang pisau telus lukain abang" sang abang pun hanya mengangguk singkat.

"bang, kita pulang aja yok, dalah abang makin keluar banyak" Devan pun semakin cemas kala melihat kening sang abang semakin dipenuhi darah, bahkan sampai menetes netes diwajah abangnya.

"nanti kalo orang jahatnya masih ada gimana? Kita nunggu bentar lagi aja yah dek"

"iya bang" pasrah devan.

Setelah menunggu beberapa menit, devan yang merasa bahwa mereka telah aman pun langsung ingin segera mengajak abangnya untuk pulang.

Namun, saat devan mengalihkan pandangannya kearah sang abang. Ternyata Mata sang abang sudah tertutup dengan wajah yang dipenuhi darah dan sedikit pucat. Devan benar benar khawatir.

"bang, bang bangun bang"

"abang, abang gakpapa kan!" suara isakan devan mulai terdengar, dirinya menangis.

"hiks!"

"bang bangun!"

"Abang bangun bang!"

"ABANG!" pekik Devan dengan kedua tangannya meremas rambut. Nafas Devan memburu, raut wajahnya terlihat sangat cemas Dan tanpa aba - aba, Devan pun sontak memeluk Kevan.

Walau Devan belum terlalu percaya jika orang dipelukannya ini adalah abangnya. Namun, saat berada dipeluk tersebut. Devan merasa jika pelukan ini adalah pelukan dari sang abang tercinta, Benar benar nyaman dan persis seperti dulu saat devan dan abangnya saling berpelukan.

Ekhem!

Deham seseorang membuat devan tersadar dan sontak melepaskan pelukan itu.

"Dera?" bingung Devan saat melihat dera sudah berada didepannya.

"Der, Lu tau gak kalo ini Kevan? Lu tau gak kalo dia ini si Ax? Dia bohongkan Der? Abang gw udah gak ada. dia cuma ngaku ngaku ngaku kan?" tanya devan dengan bertubi tubi.

Dera yang mengerti akan posisi devan pun segera menggenggam kedua tangan Devan.

"kak!" seru dera dengan lembut membuat mata tajam Devan memandang lekat mata indah Dera.

ALDERA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang