Aldera | 26

5.8K 223 33
                                    

"cup cup cup"

"hei jangan nangis" ucap kevan untuk kesekian kalinya, tapi dera tak mau berhenti menangis.

Kevan pun langsung memeluk dera, membuat tangisan dera sedikit mereda.

"kevan siapa yang nangis?" ucap seseorang lelaki berusia lanjut

"cewek kevan opa" balas kevan membuat dera menatapnya dengan tajam, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum kecil

"oalah, kamu kenapa nak, dimainin sama kevan?" tanya opa a.k.a kevan

Dera yang berniat ingin membalas dendam pada kevan pun langsung mengangguk membuat sang aldy melempari kevan dengan bantal soffa

"kamu ini yah van, opa ga pernah ajarin kamu buat mainin cewe, kamu bener bener yah" marah sang aldy pada kevan membuat dera tertawa, bukan hanya dera yang tertawa tapi para pelayan yang sedang memperhatikan Mereka pun ikut tertawa

"enggak opa" ampun kevan pada aldy

"kalo kamu masih digituin sama kevan bilang opa yah,opa mau keatas lagi" ucap aldy pada dera dan dibalas anggukan oleh dera.

"namamu siapa nak?" tanya aldy sebelum pergi

"shiren aldera" jawab dera

"jadi mau dipanggil apa?"

"terserah opa, itu semua nama saya kok" jawab dera dan dibalas "oke" oleh sang aldy, lalu aldy pun melangkahakan kakinya untuk kembali keatas.

Setelah aldy tak terlihat dari pandangan mereka, dera pun langsung tertawa terbahak bahak, sedangkan kevan menatap dera dengan tajam membuat dera takut, kevan pun memajukan wajahnya mendekat kearah dera, dera yang merasa takut pun lalu memejamkan matanya.

Tukkk!

Sebuah centilan kecil dari kevan tepat mengenai kening dera, hal itu pun
membuat dera langsung menatap tajam kearah kevan

"satu sama sayang" ejek kevan membuat para pelayan yang masih menyimak aktivitas mereka pun langsung bersorak "cieee den kevan"

Sedangkan dera yang merasa malu,sudah bersiap untuk menangis kembali, ntah mengapa dera menjadi sangat cengeng saat ini, padahal dia gak kedatangan tamu loh.

"iii malu, hikss hikss" tangisan dera pecah lagi deh

"cengeng" ucap kevan sambil memeluk kembali dera

"maaf ya bik pacar kevan cengeng" ucap kevan pada pelayan dirumahnya membuat mereka hanya terseyum kecil

"ihh jahat, tau gak" ucap dera sambil menonjok kecil badan kevan

"Mein Schatz, weine nicht mehr"
(sayangku, jangan menangis lagi)

Ucapan kevan dalam bahasa jerman itu membuat dera terdiam.

"sayang"
"sayang"
"sayang"
"yawlo hati gw"
"melele adek bang"
"astagfirullah der, sadar" batin dera

"udah yah nangisnya" ucap kevan dan dibalas anggukan oleh dera, karna dera emang cape karna kebanyakan menangis

"mau tidur?" tanya kevan dan lagi lagi dibalas anggukan oleh dera, ntahlah mungkin tidur bisa membuat dera kembali tenang

Kevan pun membawa dera ke kamarnya, kamar yang bertema angkasa persis seperti kamar dera.

"suka angkasa?" tanya dera dan dibalas anggukan oleh kevan

"sama" ucap dera

Dera pun sudah duduk diatas kasur milik kevan, kamar yang wangi dan nyaman membuat dera sangat sangat suka. Dimana kevan? Ia sedang duduk di sebuah soffa kecil yang terdapat dipojok kamar.

ALDERA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang