The Pain So Deeply

1.4K 121 44
                                    

Terkadang, kamu harus merasa kecewa lebih dulu, itu akan membuatmu lebih kuat.

Karena menguatkan diri lebih baik dari pada terus bersedih.

Patah hati tak lantas membuatmu berhenti menjalani hidup bukan?

Belajar dari apa yang kamu alami, maka kamu akan menjadi lebih kuat.

Selalu menyimpan kesalahan hanya akan membuatmu semakin terluka, ikhlaskanlah, lepaskan demi hidup yang lebih baik
.
.

Wilona menyeka air matanya beberapa kali agar ia bisa melihat dengan jelas siapa pria yang ikut bersimpuh di sebelahnya itu. Karena dari suaranya wilona merasa mengenal baik pria itu.

"Kak Axel?!" Ucap wilona lirih setelah berhasil menangkap dengan jelas sosok itu

"Ka-kak.. ngapain disini?!" Tanya wilona tertegun

"Kamu masih inget sama aku wil?!" Pria ini justru melempar pertanyaan pada wilona. Ia membantu gadis itu berdiri dan mendudukkannya di tepian trotoar

"Hapus dulu air matanya." Sembari terduduk di sebelah wilona, sekali lagi axel menyodorkan sapu tangannya untuk wilona

"Makasih" ucap wilona setelah mengambil alih sapu tangan yang diberikan axel untuknya. Gadis ini segera menyeka air matanya.

"Kakak kok bisa ada disini? Bukannya sekarang kakak tinggal di perancis ya?" Tanya wilona setelah selesai menghapus air matanya.

"Hehehe iya. Lagi balik ke indo ada bisnis yang harus aku urus." Jawab pria berkulit putih itu

"Trus kok bisa ada disini? Ngapain??" Tanya wilona lagi

"Oh. Iya. Aku mewakili papa sebagai tamu undangan karena kebetulan perusahaan papa pernah bekerjasama dengan wibisono grup. Kamu kenal amel juga?"

"Iya."

"Mmm.. trus cowok yang tadi sama amel itu pacar kamu?" Pertanyaan axel seketika membuat dada wilona kembali terasa nyeri, seperti di tusuk tusuk jarum.

"Gausah bahas itu kak." Jawab wilona dengan wajah sendunya

"Eh maaf. Maaf." Ucap axel lirih

"Iya. Gak papa." Sahut wilona

"Aku antar kamu pulang ya." Tawar axel

Wilona melihat keadaan disekitarnya. Tampak sangat sepi karena memang sudah terlalu malam. Mendadak pandangannya tertuju pada sebuah mobil yang melaju dengan sangat kencang sedang menuju ke arahnya.

Mobil itu melaju semakin mendekat. Mobil sport berwarna biru yang sangat wilona kenali. Ya itu mobil kevin.

Dengan cepat wilona beranjak dari duduknya lalu menarik tubuh axel hingga pria itu berdiri menutupi tubuh wilona yang mungil itu.

Tangan gadis itu berpegang kuat pada jas axel. Ia berdiri bersembunyi di balik tubuh axel yang memang berpostur tinggi dan tegap.

Setelah yakin mobil kevin sudah jauh berlalu. Secepatnya wilona melepaskan tangannya dari jas axel dan kembali terduduk di tepian trotoar.

"Sori ya kak." Ucap wilona lirih

"Its okay." Pria ini ikut duduk kembali

"Aku anter kamu pulang ya?!" Tawar axel lagi

"Eh gausah gausah. Aku naik taksi aja kak." Tolak wilona

"Udah malem banget wil. Lebih aman kalo kamu pulang sama aku." Axel meyakinkan wilona agar gadis itu menerima tawarannya.

AFTER JADIAN -Part 3- By Yani NugrahawatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang