Halaman 27

59 13 9
                                    

Seperginya Seokjin dari kafe, Namjoon lantas menemui Hyossang yang juga kebetulan keluar dari dapur.
"Eh kak Joonie." Sapa Hyossang.
"Sayang, nanti setelah kafe tutup, aku ingin meminta waktumu sebentar, aku ingin membicarakan hal serius." Ucap Namjoon.
"Hal serius? Baiklah kak, aku akan meluangkan waktu untukmu." Jawab Hyossang.
"Jangan lupa untuk memberitahu mama kau pulang terlambat." Kata Namjoon mengingatkan yang dibalas kode ok oleh Hyossang.

☆☆☆

Jam menunjukkan pukul delapan malam, Hyossang dan Jiho sudah membersihkan kafe sedangkan Namjoon sudah pergi terlebih dahulu ke tempat yang akan mereka datangi. Setelah mengunci pintu, Jiho lantas berpamitan,
Gadis itu menepuk lengan Hyossang dua kali, "Aku yakin malam ini sesuatu yang baik akan terjadi." Ucap Jiho dengan yakin.
Hyossang tertawa, "Ucapanmu terdengar seperti prajurit yang menyemangati temannya yang akan turun ke medan perang." Jawab Hyossang.
Jiho ikut tertawa, "Kabari aku kalau ada hal baik terjadi." Katanya lagi, Hyossang hanya mengangguk.

Keduanya lantas berjalan ke arah yang berlawanan karena restoran yang akan Hyossang datangi berada di dekat perpustakaan, sedangkan rumah keluarga Jiho berada di arah sebaliknya. Tak sampai 10 menit berjalan, sebuah restoran Itali bergaya romantis menyambut kedatagannya. Dua orang pelayan, satu laki-laki dan satu perempuan menyambut kedatangan Hyossang dengan ramah.
"Selamat datang di Italian Home restaurant, anda sudah melakukan reservasi atau barangkali teman atau keluarga sudah ada di dalam?" Kata kedua pelayan itu serentak.
"Meja atas nama Kim Namjoon." Ucap Hyossang.
"Baik, silahkan masuk." Kata pelayan perempuan, Hyossang masuk ke restoran itu.

Suasana restoran sungguh romantis, penerangan yang berkesan minim, dengan lilin dan bunga mawar merah di setiap meja membuat lengkap kesan romantis dalam restoran itu. Mata gadis itu menyapu hampir setiap meja sampai ia menemukan kekasihnya berada di meja dekat panggung. Gadis itu lantas mendekat ke arah meja yang ditempati Namjoon lalu duduk di kursi yang berada tepat di depan Namjoon.
Namjoon tersenyum, "Bagaimana? Kau suka suasana restoran ini? Atau kita cari restoran yang suasananya lebih ramai?" Tanya Namjoon.
"Aku suka suasana restoran ini kak, tapi kenapa kita kesini?" Tanya Hyossang.
Namjoon kembali tersenyum, "Nanti kau juga tau." Jawabnya.

Tak berselang lama, pelayan membawakan mereka dua gelas dan sebuah botol chianti atau minuman anggur khas Italia, pelayan itu menuangkan cairan berwarna keunguan ke dalam masing-masing gelas. Alunan alat musik biola dan instrumen lain mengiringi suasana restoran malam itu.

Tanpa aba-aba, Namjoon tiba-tiba beranjak dari duduknya dan naik ke panggung tempat para pemain musik itu tampil. Hyossang yang bingung saya terdiam sambil menatap tingkah Namjoon. Namjoon tampak berbincang dengan beberapa pemain musik dan seketika mereka mengubah lagu yang mereka mainkan menjadi musik instrumen yang lembut, tiba-tiba dengan pengeras suara laki-laki itu mengutarakan maksudnya,
"For my precious girl that sitting at table number fourty five, I wanna say someting to you, aku tau mungkin menurutmu ini terlalu cepat, tapi melihat kembali segala hal yang telah kita lalui, aku yakin bahwa dirimu memang ditakdirkan untukku, kesabaranmu, pengertianmu dan kepedulianmu membuatku semakin yakin bahwa Sang Pencipta mempertemukan kita bukan karena tidak sengaja."

Namjoon turun dari panggung kemudian seorang pelayan restoran tampak memberikan buket bunga ukuran besar padanya, ia menerima buket itu dan membawanya dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya memegang sebuah kotak beludru berwarna putih. Sesampainya di dekat Hyossang, laki-laki itu memberikan buket bunga yang dipegangnya pada Hyossang lantas duduk bertumpu dengan satu lututnya sambil menyodorkan sebuah cincin, "Min Hyossang, Would you merry me?" Katanya tanpa keraguan.

Hyossang membeku, ia terdiam bahkan sejak Namjoon naik ke panggung tadi, pikirannya ingin berteriak karena bahagia, namun lidah dan tubuhnya seakan membeku karena gugup dan tak menyangka dengan segala hal yang terjadi. Tak lama seluruh pengunjung restoran mulai bertepuk tangan sambil menyorakkan "terima" secara serempak.

ALL ABOUT YOU [BTS RM] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang