Halaman 33

47 12 2
                                    

Hyossang menatap Namjoon dan layar ponselnya secara bergantian.
"Siapa yang mengirim ini sayang?" Tanya Namjoon.
"Eee aku juga tidak tau kak, aku tidak kenal dengan nomer telepon itu." Jawab Hyossang.
Namjoon lantas merengkuh tubuh Hyossang ke dalam pelukannya tanpa mengatakan apapun namun raut wajah dan bahasa tubuhnya menunjukkan kekhawatiran yang besar.

"Kak Joonie kenapa?" Tanya Hyossang lirih.
"Aku hanya tidak habis pikir, ada saja orang yang ingin memisahkan kita." Kata Namjoon sembari memeluk Hyossang.
Hyossang melepaskan pelukannya, ia lantas meraih kedua telapak tangan Namjoon, "Aku percaya padamu kak." Katanya dengan yakin.
"Thank you, aku tak mau banyak berjanji Hyossang-ssi, tapi aku pasti berusaha menjagamu dan hubungan kita semampuku." Jawab Namjoon.
"Mari kita jaga bersama kak." Ucap Hyossang.

Tak lama bus yang akan ditumpangi Hyossang tiba,
"Kalau begitu aku pulang dulu kak, see you tomorrow." Kata Hyossang pamit.
"Baiklah, hati-hati sayang, aku akan datang ke kafe besok pagi." Ucap Namjoon, Hyossang mengangguk lantas naik ke bus.

Bus melaju meninggalkan halte, Namjoon memerhatikan kendaraan itu sampai lenyap dari pandangan. Setelah bus yang ditumpangi Hyossang tak tampak lagi, Namjoon memilih untuk pulang. Laki-laki tinggi itu menyusuri trotoar, kedua tangannya ia masukkan ke saku celananya, pandangan matanya lurus menatap sepanjang trotoar yang diterangi temaram lampu jalan.

Ketika Namjoon sudah dekat dengan tempat tinggalnya tiba-tiba seorang wanita berdiri di depannya. Namjoon hanya diam, ia tak bergeming. Perempuan yang mengenakan hoodie itu melepas tudung kepalanya kemudian menatap Namjoon sengit,
"Apalagi yang kau inginkan?" Sergah Namjoon.
"Mudah saja, tinggalkan Hyossang dan ikuti permainanku." Jawab gadis itu.
"Diluar sana masih banyak laki-laki yang jauh lebih baik dariku, tapi kenapa kau selalu menganggu hidupku? Carilah laki-laki lain dan berhenti menggangguku dan Hyossang!" Kata Namjoon.
"Aku tidak mau yang lain, aku hanya menginginkanmu!" Balas gadis itu.

Namjoon memilih diam dan tak mau lagi menjawab ocehan gadis itu, dahinya mengkerut menandakan seberapa tidak senangnya dia dengan kedatangan gadis dihadapannya,
"Dengarkan aku baik-baik Youra-ssi, semoga ini jadi pertemuan kita yang terakhir, aku tidak peduli dan tidak ingin peduli apapun alasanmu selalu datang kehadapanku dan selalu menganggu aku dan Hyossang, tapi aku memohon baik-baik, aku amat sangat memohon padamu, jauhi aku dan Hyossang, left us alone, kami ingin hidup tenang, kami ingin menjalani hidup kami tanpa kekhawatiran mendapat teror darimu, Youra-ssi." Tutur Namjoon.
"No Namjoon-ssi, I won't stop, I'll make you mine, no matter how!" Ancam Youra yang lantas memakai kembali tudung kepalanya kemudian berlalu meninggalkan Namjoon.

☆☆☆

Gadis itu memasuki rumah mewah bercat putih dengan langkah yang angkuh dan ekpresi wajah kesal.
"Kau darimana? Tumben sekali?" Celetuk seorang laki-laki dari sofa ruang tamu.
Gadis itu menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas siapa yang duduk di sofa karena malam itu penerangan rumah cukup minim. "Cih, peduli apa kau?!" Umpatnya setelah mengetahui yang duduk di sofa itu adalah saudaranya.
"Menemui Hyossang lagi? Atau Namjoon? Ku akui kegigihanmu patut di apresiasi, tapi entahlah, mengingat kau gigih dalam hal merusak hubungan orang, masih pantaskah itu di apresiasi." Kata laki-laki itu dengan santai.

Gadis itu menatap saudaranya dengan tatapan sengit, "Aku sudah bilang padamu berkali-kali Kim Taehyung-ssi, kalau kau tidak mau membantuku, tutup mulutmu!" Umpatnya.
Taehyung tertawa, "Aku juga sudah bilang padamu berkali-kali, menyerah sajalah, cari laki-laki lain, masih banyak laki-laki diluar sana yang jauh lebih baik dan tentunya mau menerimamu." Tutur Taehyung masih dengan nada santai dan mengejek.
"Kim Taehyung-ssi, bagaimana kalau kita tidak usah saling peduli satu sama lain? Aku tidak butuh nasihat darimu, kalau kau tidak mau membantu, tolong setidaknya diam saja!" Sungutnya.
"Ya! Kim Youra-ssi, biar bagaimanapun, aku ini lebih tua darimu, wajar kalau aku menasihatimu, seharusnya kau berterima kasih atas hal itu!" Kata Taehyung.

ALL ABOUT YOU [BTS RM] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang