"Ada apa?" Tanya Namjoon ketika tangan Hyossang menahan dompetnya.
"Tidak apa hanya ingin tahu sesuatu." Jawab Hyossang.
"Tanyakan saja apa yang ingin kau ketahui, tidak perlu menahanku memasukkan kembali dompet ini kan?" Hyossang bergegas menarik tangannya setelah Namjoon mengatakan itu.Setelah memasukkan kembali dompetnya ke ransel, Namjoon kini duduk menghadap ke arah Hyossang dengan tangan kanannya menopang di senderan kursi,
"Apa yang ingin kau ketahui?" Tanya Namjoon.
Hyossang melirik sekilas, ia tak berani menoleh ke arah Namjoon, "Umm, maaf kalau aku lancang, tapi kau ini kelahiran tahun berapa sih?" Ragu-ragu Hyossang menanyakan hal itu.
"Kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu?" Sergah Namjoon.
"Tidak apa-apa, hanya aku merasa kau seusia dengan kakakku, dan jika itu benar, akan tidak sopan diriku karena memanggilmu tanpa embel-embel kak." Terang Hyossang.Namjoon mengubah posisi duduknya, kini ia menyandarkan punggungnya dan pandangannya menatap lurus ke sungai Han.
"Aku lahir 12 September 1994, menurutku tidak masalah meskipun kau lebih muda dariku dan hanya memanggil nama saja tanpa embel-embel apapun." Jawab Namjoon santai.
"Ahh sudah kuduga, kau memang seusia dengan kakakku, dia juga lahir tahun 1994, mulai sekarang aku akan memanggilmu kak Joonie, bagaimana?" Kini gantian Hyossang yang mengahadap ke arah Namjoon.
Namjoon tampak mengerutkan keningnya berpikir, ia mengangkat satu alisnya, "Terdengar seperti panggilan dari pamanku sewaktu aku kecil sampai sekarang, dan walau usiaku sudah 27 tahun dia tetap memanggilku begitu."
Hyossang menunduk, ia sama sekali tidak bermaksud menganggap Namjoon seperti anak kecil atau apapun itu, yang ada dipikirannya hanya panggilan itu akan mudah diingat.Menyadari ekspresi Hyossang yang mendadak berubah setelah ia mengatakan hal itu, sesal terasa di hati Namjoon,
"Hyossang-ssi? Apa aku mengatakan sesuatu yang salah?" Tanya Namjoon ragu.
"Tidak kok kak." Jawab Hyossang singat disusul senyum yang dipaksakan.
Namjoon menggeser duduknya, kini jarak mereka tak lebih dari beberapa senti saja, Namjoon kembali menyandarkan punggungnya, "Baik, kau boleh memanggilku Joonie, kalau di pikir-pikir nama itu tidak buruk, aku suka." Kata Namjoon.
"Kalau kakak keberatan bilang saja kak, aku bisa memanggil kakak dengan sebutan Kak Namjoon saja." Ucap Hyossang.
"Tapi aku suka Joonie, panggil aku Joonie saja." Katanya.Tak ingin berdebat semakin lama Hyossang hanya mengangguk, ia kini juga menyandarkan punggungnya, mereka sama-sama menikmati pemandangan sungai Han di malam minggu, kebetulan langit juga sedang bersih tak ada awan segumpalpun.
"Kak, sudah berapa lama kakak menjadi editor dan writer?" Tanya Hyossang.
Namjoon mengerutkan keningnya berpikir, "Umm, sekitar 3 tahunan." Jawabnya.
"Berarti sudah banyak karya yang kakak revisi dan hasilkan?" Tanya Hyossang lagi.
"Lumayan lah." Jawab Namjoon singkat.Hyossang terdiam, ia merasa bahan obrolan yang baru ia lontarkan tak cukup menarik bagi Namjoon, alhasil kini mereka berdua terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Tak berselang lama, Hyossang melirik jam tangannya sekilas, jarum pendek menunjuk angka diantara 9 dan 10 sedangkan jarum panjang berada di angka 7, 'sudah hampir jam 10 malam' gumamnya.
Tiba-tiba Hyossang merasakan beban berat dipundaknya, ia menoleh dan mendapati wajah damai Namjoon dengan kedua mata indahnya yang terpejam. Hyossang mengulas senyum, 'rupanya ada yang kelelahan.' Batinnya. Sesekali pria berambut blonde keungu-unguan itu menggerak-gerakkan kepalanya, pertanda tidurnya terganggu.
Hyossang hanya terdiam, hembusan angin semilir khas tepi sungai Han membuat hidungnya kembali mencium parfum milik Namjoon. Setengah jam, Hyossang membiarkan pundaknya menjadi sandaran bagi pria itu untuk melepas lelah, hingga pria itu terbangun karena hembusan angin yang semakin malam semakin kencang.
"Ennggg." Katanya sambil berusaha bangkit dan mengembalikan kesadarannya, Hyossang tak menjawab, ia hanya menatap wajah menggemaskan pria di sebelahnya yang baru bangun dari tidurnya.
"Jam berapa sekarang?" Tanya Namjoon.
"Jam 10 lebih." Jawab Hyossang singkat.
"Ahh sudah semalam itu rupanya, waktu berjalan cepat sekali, mari kuantar pulang." Kini Namjoon sudah bangkit dari duduknya, ia meregangkan tubuhnya dan membuat kaos lengan panjang yang ia kenakan sedikit terangkat menampakkan perutnya yang rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL ABOUT YOU [BTS RM] ✔
Fanfic[COMPLETE] ⚠️ [Mengandung konten : penculikan, bullying] ⚠️ Drama percintaan antara editor muda bernama Kim Namjoon dan pemilik kafe bernama Min Hyossang. Kata orang, cinta itu harus diperjuangkan? Hmm, begitulah mereka berdua, walau ada sosok yang...