Halaman 36

53 10 2
                                    

Keesokan harinya semua berjalan seperti biasa, Hyossang datang dan membuka kafe tepat jam setengah sembilan pagi, gadis itu sempat melirik toko bunga milik V yang terlihat masih buka karena laki-laki tampan itu baru akan berangkat ke Amerika beberapa hari lagi. Tak lama, pengunjung mulai berdatangan ke kafe milik Hyossang termasuk Namjoon yang siap merevisi setumpuk naskah yang ada dalam tas ranselnya.

Tapi meski hari ini adalah hari sabtu, kafe justru tak seramai kemarin, hanya ada beberapa pasangan dan sekelompok anak perempuan yang kelihatannya sedang mengerjakan tugas kelompok. Hyossang yang baru saja mengantar minuman pesanan salah satu pengunjung lantas berjalan mendekati meja yang ditempati Namjoon,
"Pekerjaanmu sepertinya banyak kak." Kata Hyossang mengintrupsi.
Namjoon mendongak, memandang ke arah sumber suara, "Ya beginilah setiap hari, tapi aku senang, karena semakin banyak tulisan yang aku revisi artinya semakin banyak fee yang ku terima." Laki-laki itu kini melempar senyum yang amat manis.
"Baiklah, sepertinya ada yang semangat mengumpulkan uang disini." Ujar Hyossang.
"Ada hal yang aku inginkan, aku harap segera bisa terwujud dan itu tidak murah." Kata Namjoon.
"Baik-baik tuan yang sedang punya impian, tapi berjanjilah jangan sampai kelelahan." Ucap Hyossang memberi semangat yang dibalas senyum dan anggukan oleh Namjoon.

Sore harinya, tidak seperti biasa, Namjoon beranjak pergi lebih cepat hari ini, padahal biasanya ia akan menunggu sampai kafe tutup baru ia akan pulang, laki-laki itu juga tampak terburu-buru.
"Sayang, aku harus pergi, ada acara makan malam yang harus aku hadiri." Ucap Namjoon tiba-tiba dari ambang pintu dapur.
"Oh? Baiklah." Jawab Hyossang, gadis itu kemudian berjalan mendekati kekasihnya, "Aku tidak diundang?" Tanya Hyossang iseng.
Namjoon tersenyum, "Kalau mereka mengijinkanku mengajakmu, tentu aku pasti mengajakmu sayang, tapi kali ini hanya teman laki-lakiku yang datang, mereka tidak mengijinkan yang lain membawa pasanganya." Jawab Namjoon.
Hyossang tertawa kemudian mengangguk, "Baiklah, nikmati waktumu dengan teman-temanmu kak, hati-hati dan jangan pulang terlalu larut." Kata Hyossanh memberi pesan.
"Yes baby." Jawab Namjoon sembari mengedipkan sebelah matanya.

Tak berselang lama setelah perginya Namjoon, Hyossang mendapat telepon dari mamanya kalau mendadak kakak iparnya mengundang mereka untuk makan malam di restoran yang berjarak sekitar 2 halte dari kafe Hyossang, karena hal itu Hyossang terpaksa menutup kafenya lebih cepat, dan tepat ketika jam menunjukkan pukul 7 malam semua lampu kafe sudah padam dan kini Hyossang serta Jiho berdiri di luar kafe.

"Aku tidak habis pikir dengan kak Seokjin, mengapa dia tidak memberitahu sejak pagi kalau ada makan malam keluarga, kalau dia memberitahu dari awal kan aku bisa menutup kafe lebih awal, bukan dadakan begini." Omel Hyossang.
"Sudahlah, mungkin memang ada sesuatu penting sehingga membuat kak Seokjin mengadakan pertemuan keluarga dadakan, datang saja!" Kata Jiho berusaha meredam emosi sahabatnya.
"Dan kau tau apa, mama bilang aku harus pulang dulu untuk berganti pakaian dan merias diri, hish, merepotkan sekali." Kata Hyossang kesal.
"Jangan mengomel terus, pergilah sekarang
atau kau akan terlambat, bibi pasti marah kalau kau terlambat." Nasihat Jiho.

Setelah mengunci kafenya, Hyossang yang masib agak kesal berjalan menyusuri trotoar menuju halte bus, setibanya bus yang ia tunggu, ia lantas naik dan pulang. Sesampainya di rumah, Hyossang bergegas ganti pakaian dan merapikan make upnya, setelah rapi, Hyossang lantas keluar dan rupanya kakak iparnya sudah menunggu dengan salah satu mobil mewah miliknya.
"Oh tuan putri sudah cantik rupanya." Sambut Seokjin ketika Hyossang mendekati mobilnya.

Hyossang lantas masuk ke mobil hitam itu, "Kak, aku tidak senang dengan acara mendadak seperti ini, kau tau kan, aku harus membereskan kafe sebelum menutupnya, dan butuh waktu untuk itu." Omel Hyossang.
"Hush, diamlah! Dengarkan aku! Ku jamin seratus persen acara makan malam kali ini tak akan kau lupakan seumur hidupmu." Kata Seokjin, namun Hyossang hanya diam dan cemberut.
"Jangan pasang ekspresi seperti itu, astaga! Kau akan datang ke acara makan malam, bukan ke acara pembacaan vonis hukuman di pengadilan, bahagialah!" Kini giliran Seokjin yang mengomel namun Hyossang tak menghiraukannya sedikitpun.

ALL ABOUT YOU [BTS RM] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang