ceklek
"Ah-choo!"
"Gila! Ini rumah enggak pernah ditinggalin apa ya?" keluh Hina saat membuka pintu rumah yang terletak tepat di sebelah selatan rumahnya. Debu-debu kecil tak kasat mata perlahan keluar saat pintu terbuka, masuk ke dalam indera penciuman Hina dan menyebabkan bersin.
Hina masuk dan memeriksa rumah yang ukurannya tak jauh berbeda dengan rumahnya, kecuali pada interiornya. Jika rumah Hina bergaya minimalis, maka rumah tetangganya ini memanfaat kayu untuk menciptakan suasana rumah yang asri dan nyaman di waktu yang bersamaan.
Hina harus merapikan rumah tetangganya itu dengan cepat, karena sang pemilik akan datang dalam waktu yang Hina sendiri tidak tahu kapan. Dalam hati ia mengutuk sang mama karena menyuruhnya untuk menjadi 'pembantu' sementara tetangga selama lelaki itu berlibur.
Iya, lelaki.
Aneh banget enggak sih! Masa sih seorang mama tega membuang anaknya ke kandang singa? Kalau bukan karena ancaman diusir dari rumah, Hina ogah untuk melakukan pekerjaan tak dibayar ini.
Hina berhasil merapikan rumah tersebut dalam waktu dua jam. Setelah meletakkan alat bersih-bersih di gudang, Hina beranjak ke dapur dan membuka kulkas guna mengambil sebotol air mineral yang ia masukkan sebelum bersih-bersih.
Hina langsung putar tutup botol dan meneguk isinya. Ia sudah terlalu haus untuk sekadar menutup pintu kulkas terlebih dahulu. Hina tutup pintu-nya sembari minum, tanpa menyadari kehadiran seseorang dibalik pintu kulkas.
Alhasil Hina terkejut dan air yang berada dimulutnya menyembur keluar mengenai wajah lelaki yang tidak Hina kenal.
Mampus! Apakah lelaki ini tetangga-nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
00's Next Door ✔
FanfictionGong Hina pikir bekerja sebagai radio announcer di kota kecil tempatnya tinggal merupakan satu-satunya pekerjaan yang ia jalani. Kenyataannya tidak begitu. Kehadiran Na Jaemin, anggota grup idol pria NCT Dream, bersama ketiga temannya membawa malape...