yeol

270 41 3
                                        

"Kenapa sih kita jalan-jalan ke pantai jam segini?" keluh Ryujin.

"Sewot banget sih kamu Ryu. Tadi kamu loh yang minta ikut," sewot Donghyuck.

"Tapi ya ga siang bolong gini! Mana pakai penyamaran segala lagi, kan gerah ya!" gerutu Ryujin.

Setelah sarapan tadi pagi, Donghyuck, Jeno, Renjun, dan Ryujin sempat menghabiskan waktu dengan menonton televisi bersama Jaemin. Satu jam berlalu, mereka mulai merasa bosan. Masa sudah berlibur jauh, mereka hanya berdiam diri di rumah.

Muncullah ide dari Donghyuck untuk berkeliling kota Ansan. Setidaknya di bagian kota yang dekat dengan pantai. Kebetulan rumah Jaemin tak jauh dari pantai.

Tanpa Jaemin, karena lelaki itu sedang malas keluar, keempat anak manusia itu berjalan kaki di bawah sinar terik matahari. Ryujin tidak menyangka hari akan sepanas ini, makanya dia protes.

"Mau berteduh aja kah? Sambil makan siang yuk!" seru Jeno sembari menunjuk pada restauran ikan bakar yang tak jauh dari posisi mereka berdiri.

"Lah Hina kan datang terus masak, masa kita enggak makan?" seru Renjun.

"Udahlah makan aja di sini oppa. Masakan Hina-unnie bisa buat makan malam nanti. Panas banget, aku enggak kuat," rengek Ryujin.

"Udah deh, turutin aja. Aku capek dengerin celotehan ini anak satu!" protes Donghyuck.

Renjun pun pasrah mengikuti keinginan Ryujin, Jeno, dan Donghyuck, walau sesungguhnya ia tidak tenang.

Renjun tidak suka dengan pikirannya. Ia tiba-tiba saja membayangkan apa yang kemungkinan terjadi pada Hina dan Jaemin yang hanya berdua di rumah besar itu.

Semoga tidak terjadi hal-hal aneh yang terus saja melintas di pikirannya.

Semoga tidak terjadi hal-hal aneh yang terus saja melintas di pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hina mematikan kompor setelah menyelesaikan masakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hina mematikan kompor setelah menyelesaikan masakannya. Gadis itu baru saja selesai memasak duruchigi, makanan yang khusus Jaemin minta saat Hina menuruni anak tangga.

"Udah jadi nih!" seru Jaemin sembari bersiul saat memasuki dapur.

Hina menoleh sekilas, lalu kembali pada pekerjaan membersihkan dapur serta mencuci peralatan masak yang ia gunakan. Malas meladeni Jaemin atau lebih tepatnya takut karena bayangan kejadian di kamar Jaemin satu jam yang lalu masih terbanyang di kepala.

00's Next Door ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang