Yoo Seungho berdecak sembari melempar iPad di tangan ke atas meja. Tangan pria itu berkacak pinggang, menghadap pada lelaki yang duduk dengan kepala menunduk.
"Coba jelasin soal berita ini!" bentak Seungho.
Lelaki yang dibentak terlihat bingung. "Ah...itu..."
"Ya itu kenapa Na Jaemin? Ngomong yang jelas!"
Jaemin mengangkat kepala menatap sang manajer. "Hyung, aku enggak maksud begitu. Aku cuma pergi makan bareng sama anak-anak ITZY, itu pun dipaksa Ryujin. Kalau aku enggak datang, dia bakal laporan ke mama. Mana aku tahu kalau paparazzi cuma ngambil potret aku sama Lia."
"Terus intinya kamu pacaran enggak sama si Lia Lia ini?" tanya Seungho memastikan.
"Enggak lah hyung!"
Dengan karirnya sebagai idol yang berada di puncak, tidak mungkin seorang Na Jaemin berani melakulan sesuatu yang dapat merusak usahanya selama lima tahun.
Walau Jaemin bukan seorang idol pun, lelaki itu tidak akan berpacaran dengan perempuan mana pun. Kecuali cinta pertamanya.
"Okay, ini bakal aku bawa ke rapat internal bareng sama staff JYP. Dalam lima belas menit, kita bakal konfirmasi kalau kalian enggak ada hubungan," ucap Seungho.
"Jinjja? Wah makasih banyak hy...."
"Belum selesai aku ngomong. Walaupun kamu enggak pacaran sama Lia, tapi beberapa kontrak pekerjaan banyak yang dibatalkan. Jadi perusahaan akan meliburkan kamu juga," potong Seungho.
"Apa? Libur? Yang benar aja hyung!" teriak Jaemin tidak terima.
Seungho memukul kepala Jaemin dari samping. "Masih syukur kamu cuma disuruh libur, bisa pulang ke rumah. Ya anggap aja kamu menghilang dari radar terlebih dahulu sampai berita ini mereda. Your fans are too crazy when it comes to dating news."
Seungho enggak tahu saja, kalau ia sampai libur maka ia tidak akan bisa pulang ke rumahnya di pinggiran Kota Seoul. Mama-nya tengah melakulan perjalanan dinas ke Paris, dan kalau sudah begitu Jaemin mau tidak mau harus pulang ke rumah almarhum kakek-nya di Ansan.
Jaemin tahu sih rumah kakek memiliki lebih banyak fasilitas dibanding rumahnya. Mulai dari home theater, mesin-mesin mainan seperti di Timezone, hingga kolam renang. Semua ada di rumah tua yang dipugar tiga tahun lalu. Dibanding rumah-nya yang lebih pantas disebut apartemen ya enggak ada apa-apanya.
Tapi Jaemin enggak suka ke Ansan, soalnya dia pasti bakal keinget sama cinta pertamanya. Anak gadis tetangga yang sulit untuk didekati. Jaemin hanya bisa melihat gadis itu dari jauh setiap bertandang ke rumah kakek. Pernah sekali Jaemin berinteraksi dengan si gadis, itu pun saat si gadis menangis karena dikerjai oleh teman-temannya.
Hanya sekali itu saja interaksi Jaemin dengan si gadis, dan setelahnya Jaemin sibuk dengan kehidupan tanpa mengetahui satu pun kabar tentang si gadis.
Kini Jaemin mengutuk Ryujin dalam kepalanya. Kalau bukan karena adik kurang ajarnya itu, Jaemin sekarang bisa jadi menikmati pekerjaan-pekerjaan individu yang ia sudah tanda tangani. Lihat saja, Jaemin tidak akan membiarkan hidup Na Ryujin tenang setelah melempar Jaemin ke jurang.
"Lesu amat!" sahut Donghyuck, atau yang lebih kalian kenal dengan nama panggung Haechan, saat Jaemin keluar dari ruang rapat. Donghyuck rangkul bahu Jaemin santai.
"Aku diliburin," balas Jaemin singkat, membuat Donghyuck mengangkat alis-nya.
"Karena rumor kencan-mu sama Lia?" tanya Donghyuck yang dibalas anggukan oleh Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
00's Next Door ✔
FanfictionGong Hina pikir bekerja sebagai radio announcer di kota kecil tempatnya tinggal merupakan satu-satunya pekerjaan yang ia jalani. Kenyataannya tidak begitu. Kehadiran Na Jaemin, anggota grup idol pria NCT Dream, bersama ketiga temannya membawa malape...