Jeno memasuki minimarket.
Jalannya mengendap-endap, masih sedikit sangsi dengan gadis yang menjaga kasir tempo hari. Namun di satu sisi, Jeno berharap bisa bertemu dengan gadis itu.
Kalau bisa sih dijadiin pacar.
Jeno sudah kelamaan menyendiri dan gadis keras macam si penjaga kasir membuat Jeno tertarik. Ada sesuatu dalam diri gadis itu yang membuat Jeno tersihir untuk mendekat.
Seperti saat ini, Jeno tengah berada di rak pendingin. Sembari memilih kotak susu yang akan dibeli, Jeno berulang kali menatap ke arah kasir. Syukurnya, gadis yang Jeno harapkan tengah berjaga di balik mesin kasir.
"Ngapain sih kamu lirik-lirik?! Kotak susu tuh di depan kamu, bukan di sini!"
Sindiran Yooji sukses membuat Jeno kelabakan. Lelaki langsung saja mengambil beberapa kotak susu tanpa melihat rasa apa yang ia ambil.
"Buset! Enggak kebanyakan nih belinya?" cibir Yooji saat Jeno tiba di kasir.
"Butuhnya segini emang. Sekalian Esse Menthol satu. Nih kartu pengenal aku," ucap Jeno, mengeluarkan kartu pengenal dari saku hoodie.
Yooji tertawa melihat tingkah gelagapan Jeno.
"Kamu tuh beli susu ini, tipu daya aja kan? Aslinya kamu cuma butuh rokok. Enggak capek itu mulut ngerokok terus?" cibir Yooji.
Yooji bukan benci perokok, hanya saja ia bingung apa enaknya menghisap batangan tembakau itu. Apa enggak menyesakkan dada ya?
"Udah biasa," sahut Jeno sembari membayar belanjaan.
"Ah, okay! Kalau kamu ada keinginan berhenti, bilang ke aku ya. Aku ada cara ampuh biar kamu berhenti merokok," ucap Yooji.
Jeno sangsi dibuatnya. "Kamu kenapa tiba-tiba sok baik? Kapan hari galak."
"Aku baik kok, kalau enggak dipancing aja sama orang ngeselin kayak kamu," balas Yooji.
"Oh gitu? Aku maunya mancing hati kamu aja, boleh enggak?" tanya Jeno tiba-tiba.
Jeno sejujurnya jijik berbicara seperti itu. Bukan dia sekali menggombal. Itu kerjaan Donghyuck. Tapi Jeno ingin sekali bisa dekat sama gadis di hadapannya ini. Semoga saja ia tidak membuat diri sendiri malu dan ditertawakan.
"Kamu lagi ngegombal ceritanya? Boleh juga, buat orang yang kayaknya ga suka ngegombal," sahut Yooji.
"Kok kamu enggak marah? Biasanya cewek-cewek tuh ngeluh kalau digombalin kayak gitu."
"Kamu kok lucu sih? Ya udah, kenalan dulu. Nanti kamu gombal aja terus. Kamu pasti lagi belajar buat nembak cewek, iya ga?"
"Nama aku Yoo Jimin, panggil aja...."
"Jimin?" tebak Jeno.
"NO! Panggil aja Yooji. Jangan Jimin! Pasaran entar nama aku. Jadi cewek mana yang lagi kamu dekatin? Pasti idol juga," seru Yooji.
"Aku mau dekatin kamu kok, boleh?" tanya Jeno serius.
Yooji tertawa mendengar pertanyaan Jeno.
"Kamu enggak serius kan? Baru juga ketemu dua kali," balas Yooji.
"Emang kenapa kalau baru ketemu dua kali? Enggak boleh gitu suka sama orang dalam waktu singkat?"
Yooji terdiam mendengar pertanyaan Jeno. Jantungnya mendadak berdetak kencang setelah menerima pertanyaan menohok seperti itu.
Benar Jeno.
Tidak ada yang salah dengan ucapannya. Tapi, ini pertama kalinya ada lelaki yang mendekatinya secara terang-terangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
00's Next Door ✔
Fiksi PenggemarGong Hina pikir bekerja sebagai radio announcer di kota kecil tempatnya tinggal merupakan satu-satunya pekerjaan yang ia jalani. Kenyataannya tidak begitu. Kehadiran Na Jaemin, anggota grup idol pria NCT Dream, bersama ketiga temannya membawa malape...