"Apa???" teriak Ryujin.
"Ya Tuhan Jin! Bisa enggak sih kamu enggak teriak? Mana di samping telinga aku lagi. Sakit tahu!" balas Chaeryeong sama-sama berteriak.
Yeji yang tengah berlatih sendiri di depan cermin jadi terganggu. "Kalian berdua napa teriak-teriak sih?"
"Dia yang mulai unnie," sahut Chaeryeong.
"Kalau bukan karena info dari kamu, aku enggak mungkin teriak!" balas Ryujin tidak terima.
"Aku kan cuma ngasih tahu, kenapa kamu teriak?" tanya Chaeryeong sembari mengelus telinganya.
Ada alasan mengapa Ryujin sampai berteriak seperti itu. Alasan utamanya tak lain tak bukan adalah mengenai Na Jaemin, kakak kandung Ryujin yang menghilang tiga hari semenjak rumor kencan si lelaki dinyatakan tidak benar.
Rumor Jaemin dan Lia, anggota grup Ryujin, dinyatakan tidak benar.
Namun lelaki itu malah hilang, membuat Ryujin uring-uringan. Uring-uringannya bukan karena khawatir, tapi Ryujin takut kakaknya akan membuat rencana balas dendam pada dirinya, sebagaimana biasanya apabila Ryujin menjahili atau merugikan Jaemin.
Mana Ryujin dengar-dengar kalau banyak kontrak pekerjaan Jaemin yang terlanjur dibatalkan akibat rumor kencan tersebut. Rumor yang terjadi sebulan setelah makan malam yang Ryujin adakan. Coba kalau Ryujin tidak memaksa, kakaknya tidak akan tertimpa masalah serumit ini. Makanya Ryujin ketar-ketir.
Tapi di luar dugaan, Jaemin malah pulang ke rumah kakek di Ansan tanpa memberitahu dirinya. Dasar kakak menyebalkan! Adik-nya sudah ketakutan setengah mati, Jaemin malah santai berlibur dengan teman-teman segrup-nya.
"Hehe ya maaf! Terus, terus, Donghyuck-sunbae cerita apa lagi?"
Chaeryeong mendengus. "Kamu kenapa nanya mulu sih? Tanya kakak kamu aja sana. Yang punya kakak kan kamu."
"Ih ya kalau aku berani, udah aku tanyain dari kapan hari. Masalahnya aku takut Chae! Pasti dia bakal ngomel kalau aku telepon," cerita Ryujin.
Yeji memutuskan bergabung setelah dirasa latihannya cukup. "Ya kamu sih! Udah dibilangin enggak usah ngajak Jaemin, maksa banget! Udah tahu juga Jaemin sama Lia bakal ngobrol asik. Mereka satu frekuensi itu."
"Ya kan alasan aku ngajak Jaemin-oppa biar makan malam kita dia yang bayar, hehehe," ucap Ryujin.
Adik kayak gini nih yang nyebelin. Nyari enaknya mulu. Wajar kalau Jaemin ingin sekali mengajak Ryujin untuk jatuh ke palung yang sama.
"Ye dasar! Kirain kamu yang bayar Jin!" omel Yeji dan Chaeryeong bersamaan.
"Ya enggak lah. Fungsinya kakak tuh begitu, bayarin adiknya hahaha," balas Ryujin.
Chaeryeong pun bersua, "Ya udah sana tanya sendiri sama kakak kamu. Kan kamu yang bikin gara-gara. Lia-unnie sampai berantem sama Jehyung-oppa gara-gara berita enggak berdasar gitu. Beresin lah!"
Ryujin mengerucutkan bibir saat mendengar omelan Chaeryeong. Sesungguhnya sih dirinya masih kesal karena Jaemin pergi berlibur tanpa memberitahu. Tapi kalau Ryujin telepon, malah ia yang diamuki balik.
Apa Ryujin datangi saja Jaemin ke Ansan? Sepertinya meminta maaf secara langsung akan lebih aman ketimbang tuli mendadak apabila ia diteriaki melalui sambungan telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
00's Next Door ✔
FanfictionGong Hina pikir bekerja sebagai radio announcer di kota kecil tempatnya tinggal merupakan satu-satunya pekerjaan yang ia jalani. Kenyataannya tidak begitu. Kehadiran Na Jaemin, anggota grup idol pria NCT Dream, bersama ketiga temannya membawa malape...