1

10.6K 1.5K 472
                                    

Tring!

Aku natap notifikasi di ponsel, ada banyak chat dari grup kelas. Eh iya hampir aja lupa, hari ini aku lulus SMA. Angkatan corona katanya.

Tapi masa bodoh, mau dikatain macam apa juga. Ada juga yang bilang kalau angkatan aku enak banget lulusnya. Gak ada UN.

Ya, mereka gak tau aja kalau di balik gak ada UN itu ada tugas akhir portofolio semua pelajaran yang pertama kali diujikan ke angkatan aku. Terus, angkatan aku juga lulusnya ujian dulu kok, ujian sekolah online.

Menurut aku hal itu udah cukup buat pengganti UN. Toh, kita semua udah berusaha semaksimal mungkin.

Seengaknya aku gak perlu sedih.

Karena angkatan aku juga melewati proses dulu kok. Nggak lulus instan.

Aku langsung buka link yang dkasih sama wali kelas. Tapi webnya masih maintenance.

Aku buka lagi whatsapp, banyak banget temen-temen yang ngeluh karena sedih, karena kelulusannya terkesan hambar.

Ngunjungin link, terus nanti surat kelulusannya diantar sama tukang pos.

Nggak apa-apa, lagian gak perlu sedih.

Malahan, tampil beda itu bagus, kan?

Jadi angkatan limited editon.

Aku klik lagi link tadi, dan langsung masuk web resmi sekolahku.

Aku senyum liat tampilan web itu.

Selamat siswi dengan NIS 120******

Ana Salsabila

Dinyatakan:

LULUS

Aku hirup napas dalam-dalam, Alhamdulillah ya Allah, aku lulus!

Aku langsung nyamperin Mama yang lagi rebahan sambil liat-liat facebook.

Mama langsung noleh, "Gimana, teh?"

Aku ngangguk sambil senyum. "Alhamdulillah Ana lulus Maa!"

Mama langsung liat ponselku, terus Mama mau ngambil foto display kelulusan aku. Tapi aku langsung geleng pelan. "Ma, kata wali kelas Ana, jangan share tentang SKL ke medsos."

Mama langsung senyum canggung. "Ooh kayak gitu ya teh, oke deh padahal Mama pengen bikin SW."

"Maaf ya Ma, kata wali kelasnya gitu."

"Iya teh gak apa-apa."

"Kapan surat kelulusannya nyampe, teh?"

"Lusa, Ma," jawabku.

"Wow, jadi dikirim sama tukang pos?"

Aku ngacungin jempol. "Betul, Ma."

"Keren, teh!" seru Mama.

"Ya udah, Mama mau rekaman dulu."

"Siap Ma, semoga rekamannya lancar." jawabku sambil senyum cerah.

Suara Mama emang merdu, lembut lagi. Mama suka rekaman mandiri di handphone gitu, terus nanti di upload ke akun medsosnya. Penggemar Mama cukup banyak.

Ta'aruf  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang