[SELESAI]
Berawal dari Ana yang sangat bosan di masa karantinanya karena corona, ia pun mendownload aplikasi taaruf.
Ada tiga lelaki yang mengajukan cv kepadanya. Pertama, Taeyong, seorang lelaki mapan berusia 25 tahun; beristri dua dan berniat unt...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ana ngerasa nggak nyaman, soalnya trio itu ngikutin dia beli bakso langganannya.
Bakso Haji Suman. Favorit banget! Pelayannya juga masyaallah, ganteng. Terus kalau beli bakso di situ sebagian uang yang kita keluarin otomatis jadi donasi buat yang lebih membutuhkan.
Ingat, di dalam harta kita itu terdapat harta orang lain.
"Eleuh-eleuh, Neng Ana meuni tambah geulis pisan," sahut Mang Siwon.
(*Aduh-aduh, nona Ana jadi tambah cantik banget)
Ana tersenyun sampai kelopak matanya ngebentuk bulan sabit. Eye smile-nya memang udah jadi favorit Mang Siwon.
Kalau aja Mang Siwon masih bujangan, dia udah deketin Ana. Tapi Mang Siwon inget kalau anaknya udah empat.
Ana ngangguk sopan terus berucap terima kasih sama Mang Siwon.
Bibir Taeyong udah gatel banget, karena Doyoung lagi di sampingnya, dia berbisik tepat di telinga Doyoung. "Tua keladi itu genit banget ya sama calon istri saya."
Doyoung awalnya ngangguk-ngangguk, sepaham sama Taeyong, tapi pas denger tiga kata terakhir yang diucapkan Taeyong, Doyoung langsung melotot.
Dia balik berbisik, "Situ pede amat, Ana pastinya gak mau dijadiin yang ke-berapa?' Doyoung jeda pertanyaannya, dia nunggu jawaban Taeyong.
"Insyaallah ke-empat," jawab Taeyong tenang.
Sumpah, Doyoung ngeri. Bukannya ngeremehin, apa rivalnya ini emang bisa adil? Parah banget sih. Jujur, sebagai lelaki normal yang sempat penasaran, Doyoung juga pernah punya angan buat punya dua istri.
Tapi, nggak jadi. Doyoung takut nggak bisa adil. Jadi, Doyoung bakalan nyari satu perempuan yang emang bener-bener bisa hidup sama dia sampai akhir hayat.
Masalahnya, perempuannya susah banget digapai. Buktinya dua cowok rempong ini, halangannya buat deketin Ana.
Terus satu lagi, kalau nggak salah namanya Sohun apa Bihun, ya? Doyoung agak lupa. Yang penting akhirannya Hun.
Itu tuh saingan terberatnya.
Sedari tadi Jaehyun cuma merhatiin Ana diam-diam. Tawa Ana, senyuman Ana. Masyaallah. Nikmat dunia. Jaehyun buru-buru ngalihin pandangannya. Belum halal.
Eh apa?
Sejak kapan Jaehyun punya keinginan serius gini sama perempuan?
Bentar. Jaehyun agak kaget sama pemikirannya sendiri.
"Mas-mas ini mau beli?" tanya Haji Suman.
"Iya pak haji, sekalian saya borong sama kedainya." Taeyong ketawa ala bapak-bapak sama Haji Suman.
