Assalammualaikum Ana
Sebenernya mas bukan nguntit kamu atau apapun itu kok
Mas emang asli orang Pasuruan, dan kebetulan mas buka bisnis di Bandung, sementara bisnis Mas yang di Pasuruan dipegang sama adik Mas.
Mas harap kamu gak suudzhon ya
-Taeyong
Aku menghela napas berat. Kejadian tadi, Sigit Zuzuzu, Aji, sama kak Jisoo bukan sekadar halusinasiku aja. Hal itu nyata.
Dan SMS dari kak Taeyong emang memperkuatnya. Aku heran kenapa bisa-bisanya dia punya nomorku. Punya dari siapa coba?
Aku mau balas sms kak Taeyong, tapi aku gak ada pulsa. Dan aku malas install ulang aplikasi taaruf buat sekadar ngebalasnya.
Aku gak mau hal ini keulang kembali, dimana aku harus berurusan sama lelaki-lelaki yang sifatnya agak sulit ku tebak.
Dan parahnya aku ditinggal nikah, dan berurusan sama lelaki yang-sudah punya dua istri.
Dengan bantuan pulsa gratis dari Haruto, aku mutusin buat nelepon kak Taeyong. Buat tau alasan pindahnya lebih banyak lagi. Dan aku bakal bilang kalau waktu itu aku gak sengaja nerima cv taaruf dia.
Aku takut dia bilang ke Mama sama Papa. Bisa-bisa aku dimarahin karena udah main-main di aplikasi yang seharusnya emang gak disalahgunakan buat iseng.
Jadi repot sendiri, kan.
Memanggil kak Taeyong...
Panggilan terhubung...
"Halo, Assalamualaikum Ana. Maafin mas."
"Waalaikumsallam, eum, kak."
"Ana, Mas minta maaf-"
"Gapapa kak, gak usah minta maaf, tapi kakak cuma becanda kan pas bilang mau ke rumah ortu aku buat bicarain walimatunnikah? Sebenernya kak, aku cuma mau bilang waktu itu, aku salah pencet, harusnya nolak cv kakak, tapi malah nerima kakak. Maafin ya kak."
Kak Taeyong ngehela napasnya berat.
"Oh iya gapapa Ana, Mas ngerti."
Alhamdulillah. Akhirnya kak Taeyong ngerti.
"Tapi Ana, mas cuma mau bilang, mas gak akan nyerah buat bikin kamu cinta sama Mas. Soalnya mas udah memimpikan gimana kamu menjadi istri mas nanti. Mas akan adil, Ana. Kamu udah liat sendiri kan, gimana bahagianya Jisoo? Kamu belun liat Seulgi. Lalu anak mas, Aji sama Sigit, mereka akur. Mas harap kalau kita udah nikah nanti, kamu bakalan ngasih anak perempuan buat Mas."
Jujur, aku kehilangan kata-kata.
ORANG INI KENAPA SIH? ASTAGFIRULLAH.
"Kak Taeyong bercanda kan? hehe."
"Iya Ana. Udah jangan dipikirin lagi ya. Mas juga gak seaneh itu buat maksa perempuan yang gak mau dipoligami, senang bisa kenal kamu Ana. Makasih ya udah nganterin Sigit sama Aji, semoga kita bisa jadi tetangga yang baik. Assalamualaikum."
Aku tersenyum lega. Kak Taeyong ternyata gak keras kepala. Diam-diam aku bersyukur, persoalan yang akhir-akhir ini ngeganggu pikiranku akhirnya beres juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ta'aruf
Fanfiction[SELESAI] Berawal dari Ana yang sangat bosan di masa karantinanya karena corona, ia pun mendownload aplikasi taaruf. Ada tiga lelaki yang mengajukan cv kepadanya. Pertama, Taeyong, seorang lelaki mapan berusia 25 tahun; beristri dua dan berniat unt...