Dari tadi Doyoung cuma liatin hapenya sampe Renjun kesal sendiri. "Kak, jangan-jangan kamu suka cewek yang namanya Ana itu ya?"Terperanjat, Doyoung melotot ke Renjun. Jadi gini ya rasanya naksir sama seseorang? Rasanya gak enak diem, pengen ketemu terus, tapi takut ceweknya risi, jadi Doyoung harus ngapain?
Masalahnya Doyoung tuh kalau udah suka sama sesuatu pasti harus diperjuangin, lalu dipertahanin.
Dan Ana, rasanya Doyoung belum bisa merjuangin cewek itu. Kayak ada sekat yang ngehalangin. Entah itu perasaan Ana yang masih belum terbaca, atau Ana suka orang lain?
"Dek, gimana, kayaknya kakak suka sama dia. Tapi dianya belum suka. Kasih kakak cara, dek."
Doyoung sama Renjun kalau di rumah emang suka pake aku-kamu. Soalnya kalo pake lo-gue, mama bakalan marah.
Renjun garuk dagunya yang gak gatal sama sekali. "Kayaknya aku tau deh kak. Tapi kasih pelicin dulu dungs ..."
Doyoung ngehela napas pelan. "Ya udah." abis itu dia buka dompetnya, ngasih dua lembar uang nominal terbesar. "Nih."
Renjun ngernyit. "Kurang kak."
Doyoung buka lagi dompetnya terus nambahin tiga lembar dengan nominal yang sama. "Masih kurang?"
Renjun senyum lebar. "Udah pak pilot! Cukup. Nanti adek minta lagi."
"Kakak harus ngapain?"
"Kak, kalau pacarku ya, dia suka banget coklat, coba kasih Ana coklat."
"Apa gak konyol kalau kakak datang ke rumahnya terus bawa coklat?"
Renjun ngedengus. "Katanya minta saran?!"
"Ya udah jangan marah dek."
"Tanya dulu, Ana suka coklat apa, original, matcha, atau coklat susu." Tambah Renjun.
Doyoung natap hapenya terus chat Ana. Pesannya sama dengan pesan yang tadi, terkirim, tapi cuma ada satu ceklis abu.
"Pasti lagi abis kuota, atau gak, dia lagi galau." Sambar Renjun.
Doyoung natap Renjun bingung. "Kok bisa nyimpulin gitu?"
"Cewek jaman sekarang tuh kak, suka gitu, mereka online whatsapp terus padahal gak ada yang ngechat, jadi kalo off itu alasannya abis kuota atau galau."
"Tapi dek, menurut kakak, Ana tuh tipe perempuan yang banyak dichat sama cowok. Kemarin aja kakak nganter dia ke temennya, ternyata ganteng banget dek. Kakak banyak saingan."
Renjun terkekeh pelan, tangannya nepuk
kedua bahu Doyoung. "Yang ganteng banget bakalan kalah sama yang gantengnya standar tapi selalu ada. Gampang kak, cewek mah gampang luluh. Percaya sama adek."Doyoung senyum sinis, dia berusaha sabar karna dibilang 'ganteng standar' sama adiknya sendiri.
"Doyoung, Renjun, makan dulu, sini." Suara Mama terdengar.
Mereka berdua langsung turun dari lantai dua, menuju lantai satu buat makan siang.
Pas turun ternyata Mama masih di dapur, Renjun main hape dulu. Gak lama kemudian dia berdecak pelan.
"Konten sampah kayak gini trending ke-2 parah banget selera netizen." komentarnya.
Doyoung natap Renjun penasaran, dia berdiri di belakang Renjun terus ngamatin tontonan adiknya. Bentar, Doyoung langsung kaget pas dia liat ada wajah yang dikenalnya. Ternyata lelaki kemarin.
Dan parahnya dia gak habis pikir pas liat lelaki itu bikin reaction dan ngeliatin roomchat taarufnya, ada Ana???
Jaehyun
1.25 juta subscriber?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ta'aruf
Fanfiction[SELESAI] Berawal dari Ana yang sangat bosan di masa karantinanya karena corona, ia pun mendownload aplikasi taaruf. Ada tiga lelaki yang mengajukan cv kepadanya. Pertama, Taeyong, seorang lelaki mapan berusia 25 tahun; beristri dua dan berniat unt...