8.

2.4K 167 7
                                    

Good night peeps! ♥️

Happy 1k views! 💜

Terima kasih banyaakkk buat kalian yang sudah membaca cerita, memberi vote, komen2 kalian ♥️

And also Thank you so much for kak ymowrite♥️ THANK YOU SO MUCHIE!

Aku bakal double up, malam ini sama besok

Happy reading everyone!







"Jungkook, kau bercanda, kan?" Tanya Ellena yang tidak percaya bahwa Jungkook memutuskan hubungan mereka.

"Apa aku terlihat sedang bercanda, Ellena?"

"Heol! Kau bilang tidak mencintainya tapi sekarang kau malah memutuskan aku. Pria macam apa kau ini, Jung?"

"Ellena, mulai sekarang hubungan kita hanya sebatas sekretaris dan atasan saja dan tolong jangan ganggu Runa ataupun aku."

"Tentu saja aku akan terus mengganggumu, Jung karena aku tengah mengandung anakmu."

Jungkook terkejut bukan kepalang. Jungkook yakin anak yang didalam kandungan Ellena bukan anaknya pun dia selalu bermain dengan bersih jadi itu tidak mungkin terjadi. "Jangan bicara yang tidak-tidak, Ellena. Kau tahu, kan, aku selalu bermain bersih denganmu."

"Kau pikir, malam dimana aku menginap di rumahmu. Pengaman yang kau pakai itu tidak hancur? Kau salah, Jungkook. Sebelum kau memakainya aku sudah terlebih dahulu merusaknya, rusakan itu terlihat kecil. Sangat kecil." Ellena tersenyum remeh.

Jungkook mengepalkan tangannya, "Tidak! Aku yakin pengamanannya tidak hancur." Tidak. Ini tidak mungkin.

Bagaimana jika Runa mengetahui hal ini? Runa akan pergi meninggalkannya dan meminta cerai. Jungkook sudah memikirkan Runa, bagaimana kehidupan selanjutnya tanpa Runa—istrinya. Ayolah, ini tidak mungkin, kan?

Sampai dirumah, Jungkook menarik tangan istrinya lembut dan masuk ke kamar. Mendudukkan Runa diatas pangkuannya, meletakkan dagunya di bahu Runa. Yang Jungkook butuhkan adalah Runa.

Merasa bahunya sedikit basah, "Jung, kau menangis?" Benar. Isakah kecil itu isakan Jungkook.

"Tolong tetap seperti ini."

Ok, tidak ada penolakan. Runa membiarkan Jungkook menangis dan melampiaskan emosinya hingga dia siap bercerita dengannya.

Ada apa dengannya?

"Runa."

Wanita itu menoleh, "Ya?"

"Maaf. Maafkan aku."

Runa bingung dengan ucapan suaminya, kenapa dia minta maaf?

"Kenapa meminta maaf? Ada kesalahan yang kau buat?"

Iya, kesalahan yang besar di hidupku, Runa.

"Ellena, d-dia hamil. Dia hamil anakku."

"A-apa?" Runa tidak percaya mendengar pernyataan Jungkook.

"Maaf." Jungkook semakin mengeratkan pelukannya, agar Runa tidak terjatuh.

Runa tersenyum, "Kau tidak perlu meminta maaf, Jung. Percaya padaku, Ellena tidak hamil anakmu."

Jungkook mendongak menatap istrinya. "B-bagaimana kau..."

"Aku yang mengganti pengamannya, Jung. Sebenarnya aku membuang pengaman yang sudah dirusak olehnya, lalu aku ganti dengan yang baru. Aku tahu, dia menginap disini pasti kalian akan berbuat seperti itu. Aku membuang pengaman yang rusak saat dia tengah tidur." Kata Runa jemarinya masih setia berada di bahu suaminya.

"Kenapa kau lakukan ini?" Tanyanya melihat istrinya yang menunduk. Tangan Jungkook mengangkat dagu Runa, "Kenapa, Jeon Runa?"

"Karena jika dia hamil anakmu, aku akan pergi darimu Jung. Perasaanku akan hanyut di genangan air, bengkak yang setiap harinya datang dan makin parah. Itu akan memperkeruh suasana, Jung. Melihat kenyataan bahwa kau tidak mencintaiku."

Kenyataan sekarang seolah tengah menampar Jungkook. Bagaimana dia tidak tahu jika istrinya sudah menyelamatkan dirinya dari jebakan Ellena? Jungkook malu. Malu sekali.

"Runa-ya."

"Ya?" Runa menoleh dan lama tidak ada jawaban dari Jungkook. "Jungkook."

"Runa, sepertinya aku salah menaruh posisimu seperti ini." Wajah Jungkook memerah. Oh astaga! Dia mulai lagi.

"Jungkook, kau tidak apa-apa?"

"Aku tidak apa-apa. Dan ada baiknya jangan senyum terlalu lebar padaku."

"Kenapa?"

"Tidak baik untuk kesehatan jantungku."

Runa terkejut, "Maksudnya?"

Jungkook dengan cepat mengalihkan pembicaraan, "Kau sudah makan?"

Alright, pertanyaan Runa tidak dijawab olehnya. "Sudah. Kau sudah makan siang? Jika belum aku bisa menemanimu makan siang."

"Ayo temani aku makan."

Runa berjalan mendahului Jungkook namun langkah kakinya terhenti ketika Jungkook berucap, "Runa, sejak kapan kau suka menggodaku?"

Runa berbalik badan, "Aku tidak menggodamu."

Pria itu memainkan lidahnya di dalam mulutnya, "Kau tidak pakai sesuatu didalammu."

Runa bingung dengan pernyataan Jungkook. Pria itu mendekat dan menarik pinggang Runa.

"Kau tidak pakai bra. Kau tahu kan, aku ini pria normal yang bisa menyerangmu kapan saja."

Astaga. Jantung Runa berdegup kencang, bibirnya membeku seketika. "A-aku em aku jika dirumah tidak pakai, Jung."

Runa hanya berharap Jungkook tidak lepas kontrol sekarang. Tidak, jangan sekarang.

"Kenapa? Kau tidak takut jika ada pria asing yang masuk dan memperkosamu, huh?" Sepertinya Runa salah menjawab pertanyaan Jungkook.

"Aku minta maaf." Tidak ada kata lain selain meminta maaf pada pria itu.

"Bagaimana jika aku makan siang denganmu saja, disini. Kau pasti kenyang." Runa mengerti maksud Jungkook. Mengerti ke mana arah pembicaraan ini.

"Jung, tidak baik bicara seperti itu."

"Tidak baik bagaimana? Aku sudah turn on lho." Jungkook sepertinya makin lama makin melantur, Runa tidak tahu jika sudah begini.

Runa diam. Lidahnya seolah ngilu untuk menjawab pernyataan suaminya.

"A-aku akan menemanimu untuk makan siang, Jung."

Jungkook menarik sudut bibirnya, "Ok."

Hanya satu kata yang keluar dari mulut Jungkook. Ok. Sebenarnya apa maksudnya bersikap seperti tadi?





Jungkook nakal yaaa🤣🤣

Btw, kalian jangan lupa buat follow Instagram @glosletter yaa, disitu ada Jungkook, Runa, Jimin vibes! ♥️

Jangan lupa buat tag aku di Instagram, vote, komen 💜

HAPPY 1K VIEWS! 🥂🎉

14 Juli 2020

glolstter

My Jey | Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang