Hi cantik! ♥️
Mau part terakhir sebelum e-book nih, ekhem udah pada siap belom?
Happy reading everyone 💜
Apa gunanya jika Jungkook tidak tahu hati seperti apa yang Runa berikan untuknya? Runa tidak bisa mengendalikan kesedihan hatinya, lagi, Runa bertahan di malam gelap dan tidak tidur. Luka yang membakarnya dari yang diharapkan, sakit hati yang semakin dalam dari yang diharapkan.
Hari yang berlalu, ruang kosong yang pernah Jungkook tinggalkan untuknya menjadi lebih besar. Hati yang kesepian dan penuh keresahan, Runa menunggu Jungkook dengan perasaan seperti ini. Kacau dan tidak terurus yang semestinya. Dalam keheningan yang panjang, dari kebodohan dan hatinya yang lemah.
"Runa, kau memikirkan apa?" Tanya Jungkook yang melepas jasnya dan duduk disebelahnya.
"Tidak ada." Runa tersenyum sekilas.
"Hatimu kuat sekali sih, kau bahkan tahu jika aku pernah selingkuh darimu dan tidur bersama wanita lain." Jungkook mulai membicarakan hal itu lagi.
Runa menunduk, "Kau ingin aku jawab jujur atau tidak, Jeon?"
"Jujur, sayang. Semuanya. Aku ingin tahu apa yang kau rasakan sela aku berbuat seperti bajingan." Kenyataannya begitu. Jungkook dulu bajingan bagi Runa.
"Aku tidak tahu harus mulai dari mana, Jeon. Aku hancur. Aku tidak tahu harus berbuat seperti apa saat itu selain bertahan dan berpura-pura tidak mengerti, menjadi wanita bodoh yang buta. Aku tidak bisa tidur setiap malam. Bahkan aku berpikir tidak ada ada ruang dihatimu untukku, Jung. Tidak ada ruang yang kosong untukku agar menempat disana. Dihatimu. Aku bahkan merasa tengah mimpi buruk tapi tidak. Aku tidak bisa tenang saat tidur." Mata Runa berkaca-kaca, karena apa yang ia rasakan memang benar adanya.
Jungkook tidak menyangka apa yang Runa rasakan. Runa hancur dan hampir mati karenanya. Runa ingin menghindar darinya tapi kenyataannya tidak bisa.
Pria itu menarik dan memeluknya. Jadi selama ini dia sudah bersikap sebajingan itu padanya?
"Maaf. Aku bahkan tidak tahu jika kau sehancur itu, Runa. Jeon Jungkook ini memang pria yang bajingan kan hingga mampu membuatmu hampir mati sekarat." Kata Jungkook yang terisak. Tunggu, dia menangis?
"Jeon, kau menangis?" Kata Runa yang berniat melonggarkan pelukan itu namun Jungkook menahannya.
"Iya. Jangan melihatnya." Ucap Jungkook yang masih memeluknya. "Aku ingin lihat, Jeon."
Runa melihat mata dan hidungnya memerah. "Kenapa menangis?" Tanyanya mengusap air mata Jungkook.
"Aku pria yang bajingan, Runa."
"Tapi sekarang kau bukan bajingan, Jeon. Kau pria yang baik, bertanggungjawab, dan juga mencintaiku."
"Aku pikir dulu kau akan bercerai denganku lalu menikah dengan Jimin." Apa katanya? Yang benar saja.
"Kau ini bicara apa sih? Ada-ada saja, mana ada seperti itu." Wajar jika Jungkook berpikir seperti itu padanya, karena dulu saat Runa terpuruk Jimin lah yang selalu ada untuknya. Jimin yang selalu membela Runa dan membawa Runa lari dari rasa sakitnya. Park Jimin yang mencintai Runa namun sayangnya wanita itu tak pernah menyadarinya. Bagaimana bisa sadar jika yang ada dihatinya saat itu hanya Jungkook, hatinya seolah tertutup rapat untuk pria lain yang ingin masuk.
•••
Runa, Jimin, dan Jungkook sekarang tengah berkumpul diruang tengah. Hening. Setelah beberapa waktu lalu Jimin berbicara.
"Aku akan membawa Runa pergi dari sini. Secepatnya dan sejauh mungkin." Ucap Jimin menatap Jungkook.
Jungkook yang mendengar itu menatap tajam pada Jimin. "Kau gila?! Runa istriku."
Jimin menghembuskan napasnya, "Taehyung akan menghancurkan kalian. Terutama kau, Jung. Runa hanya akan menjadi alat bagi Taehyung untuk memperalatmu dan setelah itu dia akan menghancurkanmu melalui Runa. Tidakkah kau sadar bahwa cara Taehyung yang nekat menelusup kemari adalah salah satu strateginya untuk membuat kalian bertengkar, dan kau akan menuduh Runa tidur bersama pria lain. Pikirkan baik-baik, Jungkook."
Mendengar itu Jungkook mengepalkan tangannya, terlihat jelas jika dia tengah emosi.
"Apa tidak ada cara lain? Maksudku pergi terlalu jauh, apakah tidak berbahaya untuknya dan janinnya?"
"Aku punya tempat yang aman untuknya, Jung. Aku pastikan Taehyung tidak akan bisa menemukannya, anak buahku akan menjaganya dengan baik." Ucapan Jimin bisa dipegang dan bisa dipercaya. Sejauh ini Jimin tidak pernah main-main dengan apa yang ia ucapkan.
"Bagaimana dengan Taehyung? Maksudku apa masalah ini akan selesai?" Tanya Runa terlihat cemas.
"Secepatnya. Ehm, Runa apa kau sebelumnya pernah bertemu dengan Taehyung? Sebelum menikah dengan Jungkook?"
Runa berusaha mengingat-ingat wajah Taehyung. "Kurasa iya. Aku oernah bertemu dengannya saat di supermarket, dia menolongmu karena waktu itu belanjaanku jatuh."
"Shit! Kenapa bisa begini?" Tanya Jungkook mengacak surainya.
Jimin memijat keningnya dan memejamkan mata sejenak. "Jungkook, Taehyung akan bergerak secepatnya. Kupastikan kalian aman dalam tanganku dan pengawasan ku, aku sudah merekam semuanya disini." Ucap Jimin menunjuk pena dan kacamatanya. Kedua barang itu adalah rekaman yang tidak biasa. "Aku juga sudah memasang penyadap suara diruangannya, termasuk dengan Ellena."
"Apa yang kau butuhkan, Jim? Akan aku siapkan sebisa mungkin dan untuk uangnya akan aku bayar sesuai permintaanmu."
"Aku tidak butuh apa-apa, Jung. Anak buahku dan kemampuanku sudah cukup dan untuk pembayaran kau tidak perlu membayar ku. Aku hanya ingin melindungi kalian dan melihat kalian bahagia." Jimin tersenyum. Senyum yang ia berikan senyum termanis yang pernah Runa lihat.
Jungkook mengangguk, "Terima kasih, Jim."
Jimin mau bawa Runa kemana tuhhh, ngikut juga doonnggggg 😭😭🙆
YUUKK E-BOOK NYA JANGAN LUPA YAAA ♥️💜 E-BOOK CANTIK BUAT KALIAN SEMUA
15 Agustus 2020
glosletter

KAMU SEDANG MEMBACA
My Jey | Jeon Jungkook
RomanceBagi Runa, Jungkook itu iblis yang menyerupai pria.