Selamaaatt hari Senin everyboddyyyhhhh😍 SEMANGAT SEMANGAT SEKOLAHNYA YAAAA FIGHTING! 💜
Happy 2k views dearest!BAKAL DOUBLE UP ♥️
Happy reading everyone ❣️
Tentang Ellena, sebenarnya dia cantik. Bahkan mungkin Runa pernah berpikir bahwa ia memang wanita yang cantik, mempunyai bentuk tubuh yang bagus, namun sayang perilakunya tidak seperti wajahnya. Mungkin Ellena dulu lebih banyak merasakan sentuhan Jungkook, mungkin saja Ellena mendapatkan lebih banyak darinya.
Pernikahan Jungkook dan Runa adalah sebuah takdir. Perjodohan. Orang tua mereka menjodohkan mereka, karena alasan Jungkook selalu ingin fokus dengan pekerjaannya padahal umurnya sudah matang. Jika dilihat ke belakang, perlakuan Jungkook terhadap Runa sangat jauh berbeda dengan sekarang.
Runa pernah mendapatkan lebam di pipinya, akibat tamparan keras yang Jungkook berikan. Runa dulu sangat kacau, berantakan. Hancur lebur. Jika ditanya bagaimana Jungkook dulu, oh kejam. Seperti iblis. Tidak punya hati, keras, dan dingin.
Bahkan untuk keluar rumah pun Jungkook tidak memperbolehkannya, jika Jimin tidak menyelamatkan Runa maka Runa mungkin akan terus dikurung. Hampir setiap hari air mata Runa mengalir deras. Jungkook tidak merawat Runa dengan baik.
Masa lalu Runa tangganya dengan Jungkook sangat buruk. Namun Runa tidak pernah menyesal menaruh hatinya pada Jungkook. Tidak akan pernah.
•••
Hari ini Jimin berkunjung ke rumah Runa. Sudah lama sekali Jimin tidak mengunjungi rumahnya.
"Runa, oh wow! Kau cantik sekali hari ini." Kata Jimin refleks menutup mulutnya karena terkejut ketika melihat wanita yang didepannya memakai dress putih.
Runa menggeleng kecil, "Sudah berapa banyak wanita yang kau goda, Jim?"
"Hanya kau." Kata Jimin mendaratkan pantatnya di sofa. "Bodyguard dirumah ini banyak sekali ya. Masih ada ternyata."
"Iya. Jungkook yang menyuruh mereka." Katanya menyesap teh. "Omong-omong ada apa datang kemari, Jim? Kau rindu padaku ya?" Tanya Runa terdengar seperti meledek pria itu.
"Ibu hamil ternyata juga bisa percaya diri juga ya. Aku kemari karena ingin menanyakan kasus Kim si mafia itu, apa Jungkook mengenalnya?"
"Ya, dia mengenalnya. Dia juga mendapat pesan seperti ancaman dari Kim itu, Kim bilang dia mengetahui bahwa aku istrinya."
Jimin menghela napasnya, "Ini bahaya sekali jika dia sudah mengetahui orang-orang yang dekat dengan Jungkook, apalagi kau istrinya. Ini akan mempermudah untuknya menjadikanmu sebagai alat, agar Jungkook bertekuk lutut padanya."
"Jimin, apa yang harus aku lakukan? Astaga, kenapa ada kasus serumit ini? Tolong bantu Jungkook, Jim. Aku ingin kasus ini cepat selesai."
Jimin tersenyum, "Kau harus tenang, Runa. Kau tidak perlu khawatirkan suamimu, aku yakin dia bisa mengatasi Kim ini. Percaya pada dua pria tampan yang selalu menjagamu, ya." Dalam keadaan seperti ini Jimin bisa-bisanya bercanda.
Kasus ini benar-benar rumit. Bahkan Jungkook dan Jimin harus bergerak dengan cepat, jika lalai sedikit saja semuanya akan berantakan. Mereka sedang menghadapi mafia yang gila, licik, dan pintar bermain tentunya.
"Kau sudah mendapatkan informasi apa saja tentangnya?" Tanya Runa yang menyenderkan punggungnya ke sofa.
"Tidak banyak. Dia pernah mencoba membunuh Jungkook."
Runa terkejut, "Apa? Sebenci apa dia dengan Jungkook?"
Jimin memijat pelipisnya. "Sudah kubilang, Runa dia gila. Kau harus hati-hati, sebentar." Panggilan masuk dari ponsel Jimin.
"Ya?"
"Jimin—Park Jimin, benar? Ini kau. Benar, ini kau. Detektif yang tengah menjaha istri dari Jeon Jungkook, kau tidak berniat untuk menidurinya? Ah, bagaimana jika aku yang tidur dengannya? Sepertinya kau perlu bergerak cepat untuk menemukanku." Jimin meremas ponselnya menyalurkan rasa emosinya dan memutuskan panggilan tersebut.
"Ada apa Jim?"
"Dia berhasil mendapatkan nomor teleponku. Dia tidak main-main. Aku pergi dulu, jaga dirimu baik-baik ya." Jimin melangkah pergi dari rumah.
Semoga Jimin akan selalu baik-baik saja, itu yang selalu diharapkan Runa. Serumit apa pun masalah pasti ada jalan keluarnya dan Runa berharap bahwa jalan keluarnya nanti yang terbaik.
"Bibi, apa Jungkook menitipkan pesan padaku hari ini?" Tanyanya menghampiri bibi Lee yang tengah membersihkan halaman belakang rumah.
"Tidak ada nyonya."
"Em, terima kasih."
Sudah lima belas kali Runa menelpon Jungkook tapi tak ada jawaban sama sekali darinya, ini membuat Runa semakin khawatir. Kemana dia? Apa dia sesibuk itu? Tidak biasanya dia seperti ini.
Tidak ada kabar darinya hingga sore, Runa tidak bisa duduk dengan tenang.
"Jung, kenapa tidak mengangkat telepon dariku?" Tanyanya saat pria itu menginjak rumah.
Tidak ada jawaban. Jungkook berjalan melewati Runa begitu saja.
"Jungkook, kau..."
"Runa, apa kau akan memaafkanku jika aku berbuat kesalahan yang sama?" Apa maksudnya? Kesalahan apa?
"Kau bicara apa?"
"Aku...Aku tidur dengan Ellena." Napas Runa sesak, dadanya terasa berat, hatinya kembali hancur.
😭😭😭😭😭 Jungkooookk awas kamu sayaaaanggg!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kepalaku mau meledak liat dia begini, otot2 nya tercetak jelaasss😭. Pusing. OH MY GOD.