Helloowww! Em sementara ini aku bakal slow update yaa, dearest ♥️
Seneng bisa reach 2k yuk tembus lebih gede lagi yuukk biar makin greget😭
Happy reading everyone 💜
Mengingat bagaimana Jungkook sangat overprotective padanya. Jungkook jadi membayangkan bagaimana susahnya Runa mengandung, menjaga janinnya. Wanita hamil tidak mudah. Apalagi ditambah adanya kasus yang tidak selesai dari kemarin, ini mungkin akan menjadi beban pikirannya. Bagaimana tidak, secara garis besar yang tengah diancam oleh mafia Kim itu adalah suaminya.
Sudah cukup untuk masalah sebelumnya yang begitu banyak hingga pikiran Runa rasanya sampai mau meledak.
Semenjak dia hamil, Runa jadi sering memakai makeup tipis, Dress dengan motif yang lucu, jepit pita yang selalu terpasang di rambutnya, headband dengan pita yang cukup besar. Cantik. Lucu. Dengan tampilan begitu, hal itu akan membuat Runa terlihat seperti gadis remaja pada umumnya.
"Kau semakin cantik." Kata Jungkook yang tidak berhenti melihat Runa.
"Sudah berapa banyak wanita yang kau rayu, tuan Jeon?" Tanya Runa tersenyum menggoda.
Jungkook tertawa kecil, "Hanya kau. Kau terlihat menggemaskan jika berpakaian seperti ini."
"Terima kasih."
"Kau selamanya milikku, Runa. Jika mungkin banyak kaum hawa diluar sana yang ingin bersamaku, aku tetap memilih mu. Karena memang pada dasarnya aku mencintaimu." Runa sulit menanggapi pernyataan Jungkook. Terlalu sulit.
Jangan membuatku jatuh terlalu dalam di jurang yang kelam, Jung.
Jungkook itu gagah dan seksi. Kombinasi dari keindahan. Hingga Runa tidak bisa mengalihkan pandangannya darinya, terlalu sulit untuk dialihkan dan terlalu sulit untuk ditolak.
Soal perkataan Jungkook yang tadi dia tidak main-main. Menghabiskan malam dengan Runa lalu berciuman. Buktinya sekarang mereka tengah berciuman. Ciuman Jungkook lembut. Tidak ada kesan memaksa dan tidak berantakan. Runa mengalungkan lengannya ke leher Jungkook, tangan Jungkook memegang pinggang istrinya. Bibir keduanya basah.
•••
Hari ini Jungkook mendapat sebuah kiriman dikantornya, sebuah amplop coklat mengatasnamakan dirinya dan tidak diketahui siapa pengirimnya. Jungkook pikir kiriman itu dari Runa, namun bukan. Isi dari amplop itu adalah beberapa foto, foto dirinya dan Runa yang tengah berjalan berdua. Jadi selama ini ada yang mengintai mereka, dibalik salah satu foto tertulis,
'Mari kita mulai permainan ini, Jeon Jungkook.'
Sial, siapa lagi yang mengirim ini jika bukan Kim Taehyung?
Jungkook meremas foto tersebut, "Kim Taehyung sialan!"
Jika Kim Taehyung mempunyai urusan dengannya, maka dia seharusnya hanya perlu membawa Jungkook tidak perlu bersama Runa.
Jungkook segera mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu bodyguard nya untuk memperketat area rumahnya. Ini tidak bisa dibiarkan. Kim Taehyung bisa melakukan apa saja untuk menjalankan rencananya.
"Halo, tolong perketat rumahku jangan sampai ada orang asing masuk apalagi bermacam-macam dengan istriku." Jungkook mematikan ponselnya.
Runa tengah dibawah pengawasannya, bukan dikurung hanya sementara ini Runa dalam bahaya. Runa sangat berarti bagi Jungkook, dia adalah nafas Jungkook. Hidup Jungkook mungkin akan berantakan tidak teratur jika tidak ada Runa di hidupnya, Jungkook mungkin tidak belajar bagaimana cara menjaga perasaan seorang wanita. Dari dia, Jungkook belajar banyak hal.
Jika tidak ada Runa nanti mungkin hati Jungkook akan hancur, menjadi abu-abu lalu gelap dan buntu. Jungkook mungkin akan jatuh kedalam jurang yang sama seperti Runa dulu, jurang yang dalam, kotor, dan sunyi.
Terjun dalam kebahagiaan bukan berarti tidak ada halangan, justru hal itu semakin membuat ada banyak rintangan di depan. Jungkook tidak mau menambah beban di pundak Runa, beban yang terlalu berat yang tidak tahu kapan berakhir.
Runa milik Jungkook dan itu mutlak tidak bisa diganti oleh siapa pun. Tidak boleh di ganggu, tidak boleh disentuh, tidak boleh disakiti apalagi sampai menghancurkan. Jungkook mungkin akan sangat marah jika melihat wanitanya diperlakukan seperti itu.
Runa adalah keindahan yang tidak bisa ditolak oleh siapa pun, nyaris sempurna.
"Runa, kau dirumah?"
"Ya, aku dirumah. Kenapa, Jung?"
"Aku rindu padamu. Aku rindu semuanya darimu."
"Aku juga rindu padamu, Jung."
"Rindu sentuhan ku? Astaga, aku tidak percaya kau sampai merindukan sentuhan ku." Jungkook tertawa kecil.
Runa terkejut mendengar pernyataan Jungkook, dia pikir Jungkook merindukan dalam konteks lain tapi ternyata tidak.
"Jung, kau ini mesum sekali. Omong-omong, aku ingin tidur di pelukanmu malam ini."
"Itu keinginanmu atau keinginan Jeon kecil?"
"Keduanya, mungkin."
"Berpelukan dengan bercinta kan maksudmu?"
"Jungkook."
"Iya iya. Berpelukan. Runa, jangan keluar rumah ya."
"Iya."
Senang sekali bisa mendengar suara Runa, sepertinya Jungkook tidak bisa jauh-jauh darinya. Suara Runa bisa membuat candu baginya, membayangkannya saja sudah bahaya bagi Jungkook.
GIMANA PERASAAN KALIAN SETELAH MELIHAT BANGTAN MALAM INI? Lemes? Grogi?
Aku lemes semuaaa😭😭💜 gila hancur lebur malam iniiii😭
29 Juli 2020
glosletter

KAMU SEDANG MEMBACA
My Jey | Jeon Jungkook
RomanceBagi Runa, Jungkook itu iblis yang menyerupai pria.