21.

1K 79 13
                                    

Eyoooo! Good night peeps! Malam Minggu tetep dirumah aja ya, jangan kemana2, jaga kesehatan. 💜🙆

Happy reading everyone 💜




Runa tidak menolak tawaran Jungkook, pun hanya mandi bersama tidak lebih. Mungkin. Astaga. Runa menyukai wangi kulit Jungkook, favoritnya jika sudah begini.

Jungkook melonggarkan pelukannya dan mencium bibir Runa. Lembut. Dia menarik pinggang Runa, jemarinya memegang tekuk wanita itu. Ada gairah yang terasa. Jungkook menggendong wanita itu dan menidurkan di kursi—kursi panjang. Posisi Jungkook sekarang tengah berada diatas istrinya, wajah Runa basah akibat tetesan air dari rambut Jungkook. Seksi. Seksi sekali jika Jungkook sudah bergairah seperti ini. Diserang dan dihabisi oleh Jungkook adalah sesuatu hal yang dapat memperkenalkan surga dunia dan neraka yang panas oleh jari-jarinya.

"Kau menggodaku, hm?" Tanya Jungkook menatap Runa. Tatapannya seolah ingin menyerang Runa sekarang juga.

"A-apa?"

"Kau tidak pakai bra, sayang. Tidak baik untuk hormonku."

Runa lupa jika dia tidak memakainya. Jadi salah siapa sekarang yang telah masuk ke kandang singa? Membangunkan singa yang tidur. Runa memalingkan wajahnya. Malu sekali jika ketahuan begini.

"Ayo kita mandi bersama." Bisik Jungkook ditelinga Runa. Jungkook suka sekali membuatnya gugup tiba-tiba dan mendadak jadi seperti orang bodoh.

Perkataan Jungkook ternyata tidak sama dengan kenyataannya. Runa hampir kehabisan napas dikamar mandi bercampur dengan air. Basah dan mendominasi. Hormon Jungkook benar-benar liar tidak bisa di hindari, jemarinya yang nakal, mulutnya yang tipis dan basah meraup habis bibir Runa, desahannya mampu membuat Runa gila mendengarnya. Suara beratnya.

Tidak. Mereka tidak melakukan seks. Hanga pemanasan. Akan bahaya jika melakukan sekarang, Jungkook akan benar-benar menghabisi Runa bahkan membuatnya tidak bisa berjalan.

Kenapa Jungkook akhir-akhir ini tidak mengajaknya keluar rumah? Jawabannya, keadaan diluar sana sedang tidak aman. Jungkook tidak ingin Runa akan menjadi mangsa bagi Kim.

Sekarang Jungkook tengah bingung sendiri karena Runa menginginkan sesuatu. Bungeoppang. Kue manis berbentuk ikan yang di dalamnya terdapat selai kacang merah.

"Aku benci susu!" Jungkook langsung menghampiri Runa diruang tamu.

"Ada apa? Susunya tidak enak? Ingin ganti yang lain?"

"Jungkook, aku ingin makan bungeoppang!" Kata Runa mengerucutkan bibirnya.

Akan susah mencari makanan yang hanya ada pada saat musim dingin sedangkan sekarang bukan musimnya.

"Sayang, ini bukan musim dingin. Akan susah mencarinya." Jungkook berusaha bersikap tenang. Sulit sekali jika sudah berhadapan dengan wanita hamil.

"Pokoknya aku ingin bungeoppang!" Jungkook sepertinya harus banyak-banyak bersabar.

"Ok. Aku akan mencarinya untukmu."

Runa tersenyum, matanya menatap Jungkook. "Terima kasih, Jeon. Belikan yang banyak untukku ya."

Jungkook berangkat untuk mencari makanan tersebut. Salah satu cara untuk menemukan makanan tersebut di pasar umum tempat orang berjualan banyak macam-macam jajaran makanan. Tidak mudah mencari yang diinginkan Runa. Ditengah Jungkook mencari makanan, ponselnya berdering.

"Jungkook. Aku ingin susu pisang." Sekarang dengan mudahnya Runa mengucapkan kalimat tersebut.

"Apa? Tapi bagaimana dengan bungeoppang nya?"

"Tidak jadi, aku ingin susu pisang."

"Baiklah. Kau ingin berapa?"

"Yang banyak."

"Baiklah."

Jungkook segera mencari supermarket terdekat, setidaknya Runa mebgidam yang lebih mudah dicari. Selesai mendapatkan susu pisang, Jungkook pulang dengan membawa banyak susu pisang.

"Runa." Panggil Jungkook menenteng kantong plastik yang cukup besar.

"Jeon." Runa tersenyum melihat suaminya pulang membawa susu pisang ditangannya.

"Ini untukmu." Kata Jungkook memberikan susu pisang itu.

"Terima kasih Jungkook." Kata Runa lalu mencium pipi kanan suaminya. Jungkook terkejut dengan sikap Runa yang mendadak menciumnya, wajahnya memerah. Jungkook bisa gila jika Runa bersikap seperti ini.

"Runa."

"Ya? Oh astaga! Jungkook, kenapa wajahmu memerah?" Damn. Runa melihat itu.

"Tidak apa-apa." Jungkook mematung, tubuhnya mendadak kaku.

Kenapa Runa harus melihatnya sih?




•••


Wanita hamil memang tidak semudah yang Jungkook bayangkan, dia harus siap kapan pun. Semakin hari permintaan Runa tidak karuan dan membuat Jungkook pusing sendiri. Bagaimana tidak, Runa meminta hal yang terkadang aneh. Seperti meminta jus alpukat tengah malam, boneka beruang yang sangat besar, bersikap manja pada Jungkook, mencium di cium bibir. Astaga.

Satu lagi, Runa sering sensitif. Jungkook jadi menjaga bicaranya setiap kali bicara dengannya, seperti saat ini.

"Kau cantik sekali hari ini." Kata Jungkook ketika melihat Runa memakai dress kuning dan jepit di rambutnya.

Runa menatap Jungkook, memicingkan matanya. "Jadi selama ini aku tidak cantik begitu?" Baiklah. Sepertinya Jungkook salah memberi pernyataan.

"Tidak. Kau selalu cantik, Runa." Tidak ada jawaban darinya. Runa bahkan tidak melihatnya sedetik pun. Lucu sekali sih jika Runa marah seperti ini. Jungkook jadi betah memandanginya.

"Runa, kau marah padaku?" Tanya Jungkook menghampiri istrinya.

"Tidak." Jawabnya yang tidak menatap pria itu sama sekali.

"Sungguh? Tapi wajahmu itu jelek jika marah, lho." Goda Jungkook seraya mencubit pipi Runa.

"Jungkook!" Jungkook suka sekali sih menggoda Runa.





Kok aku gemes liat Runa digituin sama Jungkook 😭😭

Selamat malam semuanya! Jangan begadang ya, tidur yg teratur, makan yang baik. 💜💜🙆

8 Agustus 2020

glosletter

My Jey | Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang