Spesial Chapter - 2

2.1K 204 7
                                    

Yoon Jeonghan keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe setelah ia membersihkan dirinya darinya. Jeonghan tersenyum miring dengan khasnya dikala netranya menangkap tubuh mungil tengah tertidur di gendong Irene, sembari meminum asi yang telah di beri wadah.

Jeonghan memeluk tubuh Irene dari belakang, menyandarkan dagunya di bahu sempit sang istri.

“Sudah selesai?” tanya Irene kemudian menoleh menatap Jeonghan.

Lelaki Yoon itu menganggukkan kepalanya. Netranya tak berhenti memandangi wajah cantik putrinya. Pipinya merah dan chubby, bibir kecilnya bergerak menyedot susu di dalam botolnya. Jeonghan mengangkat tangannya dan mengelus surai tipis putrinya itu.

“Dia menggemaskan.”

“Seperti aku?”

Pertanyaan yang keluar dari mulut Irene, spontan membuat lelaki bermarga Yoon itu menoleh kaget. Pupilnya melebar tak percaya.

Percaya diri sekali. Pikirnya.

“Jangan bercanda,” Jeonghan melepaskan pelukannya dan melangkahkan kakinya mendekati king sizenya, “kau sama sekali tidak menggemaskan.”

Irene berdecak sebal, ia pun beranjak dari kursinya dan membaringkan Hwayoung di king size mereka. Menempatkan bayi berusia dua tahun itu di tengah-tengah antara Irene dan Jeonghan. Hwayoung sebenarnya sudah memiliki tempat tidur sendiri, tetapi malam ini Irene terlalu lelah memindahkan Hwayoung kekamarnya dan juga dia ingin tidur bersama putrinya.

“Sebentar lagi hari pernikahan Seulgi.” ucap Jeonghan sembari membaringkan tubuhnya di atas kasur, dan meluruskan satu tangannya di atas bantal yang akan menjadi bantalan untuk Irene. “Kau datang?”

“Tentu, aku juga tidak mau tahu, ya. Kau harus ikut.”

“A,aku?” tanya Jeonghan sambil menunjuk dirinya dengan satu tangannya yang bebas. Irene menganggukkan kepalanya.

“Kau terlalu sibuk akhir-akhir ini sampai tidak punya waktu untukku dan anak-anakmu.”

Jeonghan tersenyum. “Aku minta maaf, akhir-akhir perusahaan lagi ada masalah. Setelah semua beres aku akan meluangkan waktu ku untuk kalian.” ucapnya sambil mengelus pipi Irene.

Irene memejamkan matanya tugas detik, setelah itu meraih telapak tangan Jeonghan yang berada di pipinya kemudain mengecupnya.

“Jangan membuatku menunggu terlalu lama.”

“Tidak akan.”

Irene tersenyum, netra hitamnya memandang lekat netra coklat Jeonghan yang sangat mirip dengan Hwayoung. Putrinya itu sepertinya sepenuhnya menuruni gen kecantikan Jeonghan, Hwayoung jauh lebih mirip Jeonghan daripada dirinya, matanya bulat dengan double eyed yang indah, pupil nya berwarna coklat terang, tulang hidungnya bagus seperti Jeonghan.

Irene memiliki dua anak, tetapi tak ada salah satu dari mereka yang menuruni kecantikannya, Hwajeong menuruni ketampanan Chanyeol, dan Hwayoung menuruni Jeonghan. Lantas, kemana semua gen terbaiknya? Mengapa hal itu membuatnya bingung, dan orang-orang mengatakan kalau Hwajeong dan Hwayoung bukanlah anaknya.

Yang benar saja, mulut mereka itu.

“Aku penasaran.”

Who Are You? || [M] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang