Aku tidak memiliki mimpi sampai aku bertemu denganmu
- Aleena Halim Wardana -
Bagiku, hanya ada dua wanita didunia ini, ibuku dan Daisy, aku sudah kehilangan satunya, aku tidak akan kehilangan lain nya lagi
- Dean Park -
" tenang saja, proposal ini sangat menarik dibanding kepribadianmu yang ceroboh jadi aku akan bersikap objektif kepada perusahaanmu. . . aku sudah membaca semua kontrak kerja yang masuk dan aku menyukai milik wardana advertising , jadi aku menerima nya, besok sekretarisku akan mengirim konrak kerja dari The black D , kau bisa menandatangani dan mengirimkan nya kembali " jelasku, membuat wanita didepanku menatapku kecut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apa dia tersinggung ? apa salahku ? ini kenyataan soal kepribadian ceroboh nya memang sangat buruk, aku hanya memberinya sebuah kritik.
" saya pastikan perusahaan kami tidak akan mengecewakan perusahan sekelas The Black - D " balasnya dingin dan tajam. ah . . . tipe wanita yang sangat kubenci, ceroboh dan pemarah. Aku suka wanita dewasa , elegant dan pintar mendesign seperti ibuku atau Daisy. Dua wanita favoriteku.
" baiklah, kalau sudah selesai kau tahu pintu keluar nya . . . " ucapku santai membuat wanita didepanku membuang nafas berat dan menatapku sebal.
AL POV
" baiklah, kalau sudah selesai kau tahu pintu keluar nya . . . " ucapnya santai dengan ekspresi yang sangat menyebalkan.
Sudah selesai, mari saya antar keluar ? bukankah seharus nya pemilik perusahaan besar akan berkata seperti itu ? , tahan . . . Aleena tahan, kau hanya perlu menahan nya. anggap saja dia hanya seorang Invisible man. Invisible man, batinku penuh penekanan.
Aku menutup pintu ruang kerja nya dengan hati hati dan mengumpat lirih, membuat wanita disampingku terkekeh. Ah . . . benar , mumpung aku disini apakah sebaiknya aku mengirim email kepada Manager Jin ? tunggu tidak tidak. . . kalau dia tahu siapa aku, semua orang bisa tahu nanti, apa yang akan kulakukan nanti ?Bagaimana kalau mencari nya saja ? melihat dari jauh . . . ah tidak tidak . . . disini terlalu banyak cctv bagaimana kalau wajahku terekam saat mencari nya ? dia bisa tahu aku daisy.
" nona almeera, kita harus kembali ke kantor sekarang , staff baru saja menelepon ada tamu untuk anda " ucap Linda membuyarkan lamunanku. ah dia sekretarisku. Aku mengangguk dan segera mengurungkan segala niatan yang ada dibenaku tadi.
anyway , tamu ? siapa ?
- - -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Max Turner, aku melihat pria ini begitu kembali ke ruang kerjaku. Teman kampus ? atau cinta pertamaku ? ah , jangan salah faham kami hanya berteman dan dia tidak tahu apapun tentang perasaanku padanya.
" max . . . you're here ! "seruku tak percaya, membuat pria ini menatapku sebal. " aku kekampus begitu kembali tapi tidak menemukan mu, jadi aku kemari " ucapnya santai. Kami memang cukup akrab, Aku , Max dan Ghia . " kau sudah kembali dari rumah orang tua mu ? bagaimana mereka ? " tanyaku antusias, melepas jaket yang kukenakan dan meletakan nya diatas kursi direktur milikku. " mereka baik baik saja, mereka hanya berlebihan menyuruhku pulang . . . dan mengenalkan seseorang " jelasnya terdengar malas membicarakan ini. Lagi ? orang tua nya mengaturkan kencan buta untuk nya ? .
Sebenarnya aku cukup akrab dengan Ayah dan Ibu Max, karena mereka sering berkunjung ke apartemen nya di dekat kampus. Mereka juga mengenalku dan Ghia dengan baik. Max , kalau saja . . . kalau saja kau membawaku kesana mungkin... tidak! itu hanya hayalanku saja. Mari kembali kedunia nyata Al, bangun ! , batinku.
Baru saja aku akan kembali berbicara ketika aku mendapatkan satu notifikasi.
---------- From : Manager Jin E-mail : Kami akan membuat iklan baru minggu depan , bisa kau buatkan beberapa design dress yang unik , tidak ada tema sayang . . . ----------
Manager jin ? ah . . . design baru ? aku harus mengerjakan nya segera kalau begitu. " Al, mau makan siang dengan ku ? "tanyanya. " ini sudah sore max, makan siang apanya " dengusku membuat pria didepanku tertawa.
" ayo . . . " balasku kemudian membuat wajahnya berubah antusias.