DEAN POV
Aku mendengus begitu melihat wanita ini menumpahkan makanan yang dibawa nya ke jasku yang lagi lagi masih baru. Dia lagi, dia lagi.
" apa kau tidak bisa berjalan dengan normal ? " desisku, membuat mata wanita didepanku ini membulat. " ini sudah ketiga kalinya kau menabrak ku, dan kedua kalinya kau membuat jasku kotor. . . apa kau tidak bisa memperhatikan langkahmu ?" makiku membuat wanita ini membuang nafas kasar.
" pak . . . haloo . . . saya akui saya memang salah tapi bukan berarti anda bisa marah marah dan mengatakan hal hal buruk tentang kebiasaan saya, anda bahkan tidak mengenal siapa saya . . ." desisnya, membuatku semakin kesal.
Aku melepaskan jas ku dan memberikan padanya, " aku mau benda ini sudah bersih besok pagi, dan pastikan warna dan serat kain nya tidak berubah " ucapku membuatnya menatapku dengan mata besarnya.
AL POV
Dia melepas jasnya dan memberikan nya padaku, " aku mau benda ini sudah bersih besok pagi, dan pastikan warna dan serat kain nya tidak berubah " ucapnya membuat mataku melebar. Pria ini . . . awas saja kau !
- - -
KEESOKAN HARI NYA
Aku menunggu pria menyebalkan itu turun didepan Lounge apartmen.
Ah, aku berencana mengembalikan jas nya yang sudah selesai kucuci dan setrika dengan sangat sempurna. Lima belas menit, dalam lima belas menit akhirnya pria itu keluar. " jas anda " ucapku singkat menyerahkan pakaian yang membuatku tidak tidur semalaman. " aku harap ini menjadi pertemuan terakhir kita " ucapku sebelum pergi dari sana.
- - -
" nona Aleena , direktur Wardana ingin anda membaca kontrak yang baru saja dikirim nya. saya sudah menyiapkan dan kita harus pergi meeting nanti siang , anda bisa memeriksanya " Aku menerima tumpukan berkas begitu sampai di kantor cabang kecil milik daddy di daerah New Hampshire. Aku segera membawa berkas berkas itu keruanganku dan memeriksanya. Ah, aku lupa memberi tahu, Daddyku memiliki sebuah perusahaan dibidang periklanan, semacam itu.
" kontrak besar ? jadi kita akan mengajukan kontrak untuk iklan pakaian ? " tanyaku begitu membaca berkas berkas yang diserahkan sekretarisku tadi. " tunggu . . ." mataku terpaku begitu melihat sebuah nama yang tidak asing disana. The Black D ? Daddy mengirim kontrak untuk bekerja sama dengan The Black D ?
Ini gila ! aku tidak mau terus menerus bertemu dengan pria menyebalkan itu !
- - -
Begini rupanya penampakan The Black D yang sangat terkenal itu ?
Menyebalkan ! Seharusnya aku bekerja ditempat sebagus ini, Apa kalian tahu ? Aku adalah Daisy !. Aku tidak bisa mengatakan apapun, bagaimanapun itu akan merugikan ku nanti kalau orang tahu aku Daisy, bagaimana kalau Mom tahu ? aku pasti akan diusir dari kartu keluarga nya nanti.
" selamat siang Nona Aleena , Mr. Dean sudah siap menemui anda, mari saya antarkan " seorang pria empat puluhan menyambut Aku dan sekretarisku.
Dean , pria ini lagi . . . aku harap aku tidak menyebabkan kekacauan apapun . Bagaimanapun juga Daddyku sangat menginginkan proyek ini.
- - -
" Direktur, perwakilan dari Wardana group sudah datang " ucap pria yang mengantarkan kami, membuat laki-laki yang dipanggil direktur itu menoleh kearahku dan cukup terkejut.
" kau ? untuk apa kau kemari ? " ucapnya membuatku merasa kesal.
Apa yang barusaja dia katakan ? Kalau saja bukan karena Daddy . . . aku tidak akan menginjakan kakiku disini.
Damn , it's big terrible day ever !
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET DESIGNER (COMPLETED)
RomansaAku tidak memiliki mimpi sampai aku bertemu denganmu - Aleena Halim Wardana - Bagiku, hanya ada dua wanita didunia ini, ibuku dan Daisy, aku sudah kehilangan satunya, aku tidak akan kehilangan lain nya lagi - Dean Park -