AL POV" bagaimana al , bisa aku masuk ? " ulang Max, membuyarkan lamunanku. "ah . . . sorry max, aku harus bersiap untuk meeting template hari ini , aku tidak ada waktu, bisa kau datang lain kali ? atau Ghia , pergi ke tempat nya dia sedang tidak sibuk " jelasku , mencoba memeluk pria itu singkat sebelum kembali menutup pintu kamar apartemen ku.
Aneh, kenapa aku mengusir max ? tidak tidak . . . kau sudah benar Al, Max adalah pria yang sudah bertunangan sekarang, bagaimana kalau pacar nya marah dan datang kemari ? semua akan kacau nanti.
Aku harus bersiap sebelum pergi ke The Black -D untuk melakukan presentasi.
DEAN POV
Aku tidak mendengarkan apapun yang sudah disampaikan gadis ini, wajahnya menjadi penghalang bagiku untuk berkonsentrasi saat ini.
Dia terlihat manis, elegant, simple, cantik , berwawasan luas dan berkharisma dalam satu waktu, membuat mataku tidak bisa berhenti menatapnya.
Tunggu, stop doing that Dean ! stop being fool for her ! , kau sudah terlalu banyak berubah akhir akhir ini karena gadis yang baru saja kau kenal, what's wrong with you ? dia bahkan tidak bisa lepas dari pria yang mendatanginya tadi pagi , kenapa kau tidak berhenti memikirkan nya?.
Aku mendengar semua orang didalam ruang rapat bertepuk tangan, mereka pasti sangat menyukai presentasi nya saat ini, jujur aku tidak mendengarkan sama sekali apa yang disampaikan Aleena , aku hanya memandangi gadis itu sedari tadi.
" bagaimana Mr. Dean, anda menyukai konsepnya ? " tanyanya menghampiriku. Aku mengangguk singkat dengan ekspresi yang sengaja kubuat sedatar mungkin.
" kalau mungkin . . ." aku rasa dia ingin mengatakan sesuatu, tapi aku buru buru memotong kalimatnya, " aku sedang sibuk, kalau masih ada yang ingin kau sampaikan , kau bisa bicara dengan sekretarisku.." jelasku , membuatnya menatapku tak percaya.
- - -
" Mr. Dean , ini salinan konsep yang dibuat oleh Ms. Aleena, anda bisa memeriksanya . . . tetapi . . ." Emir menggantungkan kalimatnya, membuatku menatapnya tidak senang.
Ada masalah, itu yang tergambar jelas di wajahnya saat ini, dan aku benci masalah.
" konsepnya sangat unik dan menarik, hanya saja pilihan modelnya masih tidak begitu sesuai dengan yang anda inginkan . . . " jelasnya, membuatku buru buru memeriksa dokumen yang baru saja dia letakan diatas meja kerjaku. Emir benar, aku ingin fashion kali ini diambil model pria yang berkharakter kuat dengan model wanita yang manis , pilihan gadis ini sudah lumayan tapi aku menyukai setiap hal yang sempurna.
" kalau mungkin saya boleh memberi saran . .. " ucap Emir tampak ragu menatapku. " eh.. saya baru saja mendapatkan foto foto rapat hari ini dari staff dokumentasi kita, dan dalam penilaian saya, saya menemukan icon yang cocok untuk brand kita musim ini , sesuai yang anda gambarkan , tapi . . ."lagi lagi pria ini menggantungkan kalimatnya , membuatku frustasi. Aku merebut tablet ditangan emir dan melihat siapa model yang dimaksud.
Mataku membeliak melihat foto didalam tablet yang baru saja kuambil dari tangan Emir.
AL POV
Ada apa dengan nya ? kenapa tiba tiba bersikap dingin dan jutek begitu padaku? apa dia tidak ingat kemarin bahkan dia merayu akan menikahiku di pesta , ada apa dengan perubahan sikap nya ?
Aku baru saja akan keluar dari tempat parkir The Black D ketika ponselku berdering.
" Ms. Aleena, maaf menelepon mendadak, apa anda bisa ke Black D sekarang dan melakukan urgent meeting dengan Mr. Dean ," ah . . . ini suara sekretaris Dean rupanya, Kalian beruntung aku masih disini. " tentu saja , saya masih dibawah, saya akan segera naik " jawabku berusaha tidak terdengar kesal.
- - -
" APPPAAAA . . . ? " Tanyaku tak percaya , atas apa yang baru saja kudengar. Mereka ingin aku dan dean sebagai model utama brand nya musim ini ? mereka gila ! aku bukan model ?! apa apaan ini?
" Sudah kuduga , kau akan menolak nya . . . kalau begitu kau bisa mengganti modelmu sampai cocok dengan seleraku . . . tapi aku tetap ingin pemotretan nya dilakukan tiga hari lagi, aku tidak ingin semua ini diundur , " ucap Dean penuh penekanan. Orang ini , dasar . . . aku ingin sekali memukulnya kalau saja itu tidak berpengaruh dengan perusahaan daddy nantinya.
" baiklah , aku tidak punya pilihan bukan . . . aku bersedia " jawabku akhirnya menyetujui persyaratan nya sebagai model brand miliknya yang hampir lima puluh persen adalah rancanganku sendiri.
Dean mengangguk. " hanya itu, yang ingin kau bicarakan ? kalau begitu aku harus kembali sebelum aku tidak menemukan taxi " ucapku datar membuat pria itu menahan lenganku. " kau tidak membawa mobil ? " tanyanya, "aku meminta sekretarisku membawanya, karena dia harus kembali ke kantor lebih dulu, lagi pula aku masih harus ke kampus " jelasku singkat.
" dimana pria yang menjemputmu tadi pagi ? " tanyanya, Pria ? siapa yang menjemputku ? ah . . apa max yang dia maksud ? jadi karena itu mood nya berubah ? dasar kekanakan.
" tidak ada yang menjemput saya Mr. Dean , saya kemari dengan mobil pribadi saya bersama sekretaris saya , dan kalau pria tadi pagi yang anda maksud adalah max, saya bahkan mengusirnya , karena tidak ingin bermasalah dengan tunangan nya " jelasku berbalik dan beranjak dari ruang kerja nya.
" satu lagi " aku memutar kepalaku menghadapnya " lain kali, anda bisa menanyakan kejelasan suatu hal langsung ke orang yang bersangkutan dari pada menduga - duga dan membuat anda uring uringan " sindirku sebelum membuka pintu ruang kerja nya dan keluar dari sana.
" tunggu " Dean menahan lenganku, lagi. " biar kuantar " ucapnya tanpa memandang kearahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET DESIGNER (COMPLETED)
RomansaAku tidak memiliki mimpi sampai aku bertemu denganmu - Aleena Halim Wardana - Bagiku, hanya ada dua wanita didunia ini, ibuku dan Daisy, aku sudah kehilangan satunya, aku tidak akan kehilangan lain nya lagi - Dean Park -