AL POV" ini kamarmu . . . kau bisa tidur disini . . ." aku membuka kan pintu bekas kamarku waktu aku kecil dulu, saat aku kemari.
" wow , ini sangat . . . sangat pink " ucap Dean membuatku tertawa. " apa yang kau harapkan ? aku hanya anak perempuan sepuluh tahun sewaktu tinggal di kamar ini dulu . . . pink adalah warna terbaik bagi anak perempuan saat itu "jelasku, membuat pria disampingku mengangguk.
" istirahatlah, aku akan ada dikamar sebelah kalau kau . . . mungkin perlu sesuatu " ucapku membuat Dean menatapku ragu. " aku hanya belum mengantuk, bisakah mungkin kita . . . a. . mungkin " dean menggantungkan kalimatnya.
apa yang sebenarnya mau dia katakan ?
" ayo . . . " ucapku menarik tanganya dan mengajaknya masuk kedalam kamar yang didominasi warna pink itu. " kau mau kita ngobrol semalaman dan membuat mataku menghitam besok pagi ? tidak apa lakukan saja, kau adalah tamu kami , bukankah aku harus bersikap baik dengan tamuku ? " jelasku membuat Dean terkekeh.
" tidak bukan begitu . . . kalau begitu tidurlah, aku akan istirahat " sahutnya lirih, membuatku tersenyum. " aku belum mengantuk . . ." balasku, membuat Dean terkejut. aku tersenyum menatapnya. " tunggu disini, aku akan mengambil beberapa cemilan, ngobrol tanpa cemilan akan membuat perutku keroncongan nanti " ucapku yang langsung disetujui Dean dengan anggukan.
- - -
" kau membawa cemilan untuk kita berdua atau satu penghuni rumah ini ? " tanya Dean menatap makanan didepan nya tak percaya.
" aku sempat bingung mau mengambil yang mana, karena itu aku membawa layer plate nya sekalian . . ." jawabku membuat Dean menatapku dan makanan didepanya bergantian.
" makanlah " aku mengambilkan salah satu cake coklat untuknya, dan memilih cupcake cream untukku.
Aku menyesap teh didepanku dan melanjutkan menggigit cupcake ditanganku, ah sial , bagaimana bisa gulanya belepotan ?. Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling dan berusaha menemukan tissue, tapi sepertinya tidak ada tissue dikamar ini.
" tunggu disini, aku akan mengambil tissue kebawah " ucapku. Baru saja aku berencara berdiri dari tempat tidur dan berniat keluar ketika , lenganku ditahan dan tubuhku diputar menghadap dean, aku kembali terduduk diatas tempat tidur saat ini, wajah kami begitu dekat saat ini.
" aku punya cara selain tissue " Ucap Dean menatap manikku tajam. Tanpa aba - aba , pria itu menghapus jarak diantara wajah kami dan mendaratkan bibirnya di milikku.
Dean menciumku lembut dan menyusupkan satu tangan nya menarik tengkukku dan memperdalam ciuman kami.
sial , kenapa aku merasa tidak ingin dia berhenti sekarang ? bagaimana kalau ada yang naik dan melihat ? mereka bisa meminta kami menikah sekarang juga, terlebih daddy dia terlihat sangat menyukai pria ini. Otakku mencoba mendorong tanganku untuk menghentikan pria ini, tapi tubuhku merespon lain dari setiap sentuhan nya. apa yang harus kulakukan ? apa aku sudah tertarik dengan pria ini ?
Dean mulai menyandarkan kepalaku di atas bantal diatas tempat tidur, apa kami akan melakukan nya ? oh sial, kenapa aku tiba tiba merasa begitu gugup ? . Aku terkejut begitu Dean menghentikan aktifitasnya , dan menarik kembali tubuhku. Kami berdua duduk berhadapan. Pria ini membuang nafas berat sebelum kembali berbicara,
" sial " dengusnya, membuatku bingung. " hampir saja "imbuhnya membuatku tak mengerti.
DEAN POV
Aleena menyisakan sedikit cream di ujung bibirnya, apa ini ? apa wanita sengaja melakukan hal semacam ini di depan pria ?
Aku menatap manik manik hitam miliknya dengan tajam, sebelum detik berikutnya , mencium gadis didepanku.
" sial " dengusku begitu menghentikan ciuman kami, membuatnya menatapku bingung. " hampir saja " imbuhku. " aku bisa terus menabrak pagar pembatasnya kalau aku tidak berhenti tadi , tidak masalah melewati garisnya setelah menikahimu, aku tidak akan melakukan nya sebelum pernikahan, itu sebuah kesalahan terbesar yang dilakukan ibuku, aku tidak ingin orang yang kusukai menderita seperti dia dulu . . . membesarkanku seorang diri " jelasku, membuat mata gadis didepanku melebar. Dia sangat cantik saat ini.
" ah . . . kau tidak berencana mengatakan pada orang tuamu mengenai pekerjaan mu sebagai daisy ? " tanyaku berusaha mengalihkan pikiranku dari hal hal liar yang berlarian didalam otakku saat ini.
Aleena menggeleng. " bisa gawat kalau mommyku tahu aku bekerja sebagai designer selain mengurusi wardana Corp . . . itu akan " belum selesai gadis ini melanjutkan kalimatnya ketika pintu kamar tiba tiba dibuka dan kami berdua terkejut melihat ibu aleena sedang berada didepan pintu dan melihat gadis ini dengan tatapan marah.
numpang lewat . . . .
author nim mau bikin cerita baru . . . tapi blm nyantol2 inspirasinya sih sebenernya, cuman author udah punya gambaran tokoh cowoknya nih . . .
Name : Mark Kim , . . . . as soon as possible wkwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET DESIGNER (COMPLETED)
RomanceAku tidak memiliki mimpi sampai aku bertemu denganmu - Aleena Halim Wardana - Bagiku, hanya ada dua wanita didunia ini, ibuku dan Daisy, aku sudah kehilangan satunya, aku tidak akan kehilangan lain nya lagi - Dean Park -