12 - Forgive Me

346 27 1
                                    

AUTHOR POV

Ting . . . Ting . . .

Aleena melirik jam diatas nakas disamping tempat tidur nya ,

Aleena melirik jam diatas nakas disamping tempat tidur nya ,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam lima pagi. 

Siapa yang menekan bel apartemen nya sepagi ini ? Dia bahkan tidak memiliki janji dengan siapapun saat ini, ah benar dan lagi ini adalah weekend, batin nya kesal.

Gadis itu buru buru membuka pintu apartemen nya , dan terkejut menemukan seorang pria tampan sedang berdiri didepan pintu apartemen nya dengan sebuah buket bunga ditangan nya.

Gadis itu buru buru membuka pintu apartemen nya , dan terkejut menemukan seorang pria tampan sedang berdiri didepan pintu apartemen nya dengan sebuah buket bunga ditangan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dean ?






AL POV

Siapa yang datang sepagi ini di hari libur ?

Aku terkejut begitu membuka pintu dan melihat Dean dengan sebuah buket bunga ditanganya. Mau apa lagi pria ini ? dia ingin menggangguku lagi ? sepagi ini ? apa dia tidak punya perasaan ? , batinku kesal.

" maafkan aku " ucapnya menyodorkan bungan ditangannya kepadaku.

Apa ? maaf ? aku tidak salah dengar ? apa aku sedang mengigau saat ini ?

" aku minta maaf karena telah mengambil ciuman pertamamu tanpa ijin, dan aku minta maaf karena melakukan nya didepan banyak orang " tambahnya , membuatku salah tingkah. Apa yang harus kulakukan saat ini ? Aku bingung.

" kau mau jalan jalan ? " tanyaku membuat pria itu terkejut.









DEAN POV

" apa ini yang kau maksud jalan jalan ? kau mau balas dendam ? " runtukku dengan nafas tersenggal karena aku baru saja mengikuti Aleena berlari menaiki bukit selama setangah jam.Gadis itu menoleh dan menatapku dengan tatapan meremehkan.

" ini baru setengah jam , bukankah kau terlalu payah untuk ukuran laki-laki ? " ejeknya, membuatku menatapnya tak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" ini baru setengah jam , bukankah kau terlalu payah untuk ukuran laki-laki ? " ejeknya, membuatku menatapnya tak percaya. Dia tidak terlihat lelah, bahkan masih sempat membullyku. Gadis yang sungguh tidak bisa dipandang remeh.

" cepat lah . . . ini hanya pemanasan , kita masih ada olah raga inti setelah ini " dengusnya kembali berlari meninggalkanku, ini baru pemanasan ? Gadis gila !

- - -

- - -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku cukup terkejut melihat gadis ini melakukan aktivitas berat dan menjadikan Gym adalah olah raga pilihan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku cukup terkejut melihat gadis ini melakukan aktivitas berat dan menjadikan Gym adalah olah raga pilihan nya. " aku pikir kau tidak suka berolah raga " ucapnya menghampiriku begitu dia selesai dengan latihan nya. Aku tersenyum." kau banyak mengeluh dan terlihat lemah saat berlari tadi, tapi kau bahkan berada di level atasku saat datang ke gym " imbuhnya.

" aku benci berlari . . . " jawabku. " berlari seakan kau mengejar sesuatu secera berlebihan, hanya akan membuat kakimu lemah dan lemas, aku tidak menyukai nya, aku menyukai sesuatu yang santai tapi membawakan hasil, tanpa harus membuatmu terjatuh " jelasku, membuat gadis itu tersenyum.

" tidak tahu kapan, tapi dalam hidup semua orang pasti akan dihadapkan dengan kenyataan dia harus berlari atau kehilangan sesuatu dalam hidupnya, jadi dibanding membencinya , aku lebih senang menjadikan itu kebiasaan "ucapnya menyodorkan sebotol air putih kepadaku.

Aku tidak pernah berfikir dari sudut pandang seperti itu. Menjadikan itu kebiasaan, membiasakan .

" kau mau sarapan dulu ? " tanyaku mengalihkan topik, Aleena mengangguk singkat.

SECRET DESIGNER (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang