Aku tidak memiliki mimpi sampai aku bertemu denganmu
- Aleena Halim Wardana -
Bagiku, hanya ada dua wanita didunia ini, ibuku dan Daisy, aku sudah kehilangan satunya, aku tidak akan kehilangan lain nya lagi
- Dean Park -
" Dean . . " mommy berlari dan memeluk pria didepanku. " aku minta leena mengundangmu kemari, tapi dia bilang kau sibuk, apa ini . . . apa kau membuat kejutan ? " mommy memukul lengan pria itu pelan. Dean mengangguk. " ini nara, sepupu Aleena, dia yang akan menikah " jelas mommy mengenalkan Nara kepada Dean , yang berusaha menyembunyikan raga gugup dan kebingungan nya saat ini.
- - -
" aku tidak tahu kau ada di korea , aku kemari untuk bisnis . . . " jelasnya begitu keluargaku meninggalkan kami berdua untuk berbicara. Aku mengangguk dan hanya memperhatikan jalanan diluar butik.
" mommy ku masih mengira kita pacaran sejak insiden apartemen itu, aku akan memberitahunya nanti, supaya tidak salah paham dan merepotkanmu dikemudian hari nanti " ucapku datar.
" ah . . . bagaimana dengan temanmu ? apa dia baik baik saja ? " tanyanya tiba tiba. Teman mana yang dia maksud ? ah . . . max ? ." dia baik baik saja, kalau max yang kau maksud, tentu saja kejadian itu sudah lewat dari satu minggu "tambahku skeptis, membuat pria disampingku mendengus. " tentu saja dia baik baik saja, bagaimana tidak ? dia mendapatkan ciuman darimu " gumamnya, tapi masih bisa kudengar.
Cium ? cium apa ? . " tunggu . . . apa yang kau katakan ? "tanyaku menatapnya tak percaya. " cium . . cium apanya ? " ulangku. " itu . . waktu itu . . . aku . . . melihatmu . . ." dean tampak ragu melanjutkan kalimatnya. Apa sebenarnya yang ingin disampaikan pria ini ? ah, tunggu . . . apa dia melihat aku dan max di ruang kesehatan waktu itu ? dan dia mengira aku mencium max ?
" ah , aku ingat sekarang , kau melihat kami di ruang kesehatan ? " tanyaku membuat Dean mengangguk. " aku hanya memeluk max dan berusaha menenangkan nya , dia terpukul mengenai kejadian dengan Vic, kemudian , mataku kelilipan , jadi dia meniup mataku . . ." jelasku membuat raut wajah Dean berubah. Pria itu tampak terkejut kemudian tersenyum detik berikutnya.
" jadi kau tidak mencium nya ? " tanyanya antusias. Aku menatapnya dengan ekspresi aneh dan menggeleng. " tidak, tentu saja ! tapi kenapa kau terlihat senang sekali ? " aku balik bertanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dean menggeleng , " tidak ada " jawabnya singkat dengan senyum yang mengembang.
DEAN POV
" selamat datang di rumah keluargaku . . . tepat nya ini rumah nenek ku, dulu bibi dan neneku yang tinggal disini, tapi karena nenek sudah meninggal , sekarang bibi dan anak anaknya yang tinggal disini " jelas Aleena begitu kami sampai dikediaman yang disebutkanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.