3 - Daisy

428 28 2
                                    

DEAN POV

" Jadi bagaimana penyelidikan nya ? " tanyaku kepada , Emir, sekretaris pribadiku. Pria akhir tiga puluhan itu menggeleng." tidak ada keterangan data apapun dari daisy direktur, mungkin dia juga menggunakan nama samaran " jelasnya. Nama samaran ? masuk akal juga . " kau tidak bisa melacak IP nya ? " tanyaku, membuat pria didepanku terlihat ragu.

" kami sudah mencoba melacak IP nya, tapi alamat IP nya dari luar negeri " jelasnya. Tidak, dia disini. semalam dia bahkan mengirimiku pesan kalau dia menonton pertunjukan nya, pasti dia diantara salah satu tamu yang datang. Tapi siapa ? Bagaimana aku bisa menemukan Daisy ini?

" baiklah kau boleh pergi . . . ah emir, tolong kosongkan jadwalku . . . aku akan melihat apartemen hari ini . . . aku akan pindah " jelasku yang langsung dimengerti pria itu.

- - -

Tempat tinggal baru yang tidak sebesar mansion tempat tinggalku sebelumnya, aku rasa itu yang sangat kubutuhkan saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tempat tinggal baru yang tidak sebesar mansion tempat tinggalku sebelumnya, aku rasa itu yang sangat kubutuhkan saat ini.

Aku tidak akan bisa berhenti mengingat Ibuku ku jika terus tinggal di mansion tua milik kami.

kamar 609. . . Baru saja aku akan masuk ketika aku mendengar suara langkah seseorang yang berlari , dan detik berikutnya bruk . . . dia menabraku.

Kami berdua terjatuh. Sial , kenapa harus hari ini ? siapa lagi yang akan membuatku kesal hari ini? aku tidak menemukan apapun tentang Daisy dan sekarang apa lagi ?

" Iam so sorry " suara perempuan. Aku mendongak dan melihat asal suara.

 Aku mendongak dan melihat asal suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita. Aku melihat wanita dua puluh an , dengan kaos merah yang sedang menatapku dengan ragu. " really , Iam sorry " ucapnya berulang - ulang sebelum bergegas dengan setengah berlari , membuka pintu kamar didepan miliku dan segera menutupnya dengan cepat.

Sangat bar bar !

Tunggu . . . kenapa wajahnya terasa tidak asing? aku seperti pernah melihatnya, tapi dimana ?

Fashion show semalam . . . es americano dingin, ah . . . aku mengingatnya sekarang ! dia wanita yang membuat jas ku kotor semalam.

Bagaimana bisa kami bertemu disini ? Apa dia tinggal disini ? Aku harap tidak . . .















AL POV

" Maaf mom, tadi aku pergi berolah raga sebentar . . . " ucapku buru-buru begitu menyalakan panggilan video call dengan mommy dan daddy ku di Indonesia.

" kau baik baik saja ? bagaimana disana ? kantor dan kuliah lancar ? " tanya Daddy yang langsung kujawab dengan anggukan antusias.

" kau sudah makan ? " kali ini mom yang bertanya. " Aku akan makan setelah menutup panggilan video ini " jelasku membuat mereka berdua tertawa. " baiklah tutup saja, cepat makan dan jaga kesehatan sayang " aku tersenyum dan mengiyakan kalimat yang baru saja diucapkan daddy.

makan ? apa yang harus kumakan ? haruskah aku membeli sesuatu dari restaurant dibawah ?

---

" ah , ayam berbumbu memang yang terbaik saat seperti ini . . . bagaimana kalau . . . ." braak . . aku menabrak seseorang lagi , dalam beberapa detik seluruh makanan di tanganku berhamburan ke lantai dan mengenai pakaian yang dikenakan olehnya. 

Sial, kenapa sejak semalam aku terus menabrak orang?

Aku mencoba mendongak dengan ragu dan menemukan pria itu sedang menatapku dengan pandangan marah saat ini.

Aku mencoba mendongak dengan ragu dan menemukan pria itu sedang menatapku dengan pandangan marah saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh .. Pria ini bukankah dia ? pria semalam ? Dean Park, pemilik tempatku bekerja sebagai designer secara rahasia ? 

sial . . . aku dalam masalah besar!

SECRET DESIGNER (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang