Perhatian Pertama

24 5 0
                                    

Di hari pertama masuk sekolah untung aja gue dah dapet satu orang temen. Yaitu orang yang udah nabrak gue dengan tidak sengaja tadi. Namanya Bunga Lestari, dia bukan orang Jakarta melainkan Bandung. Memiliki tinggi badan yang sebahu dengan badan gue, kulit putih dan rambut lurus hitam sebahu.

"Kara, ke kantin yuk. Gue lapar banget nih sumpah" ucap Bunga 

"Gue males banget keluar Bunga. Lo sama yang lain aja ke kantinnya yah" ucap gue sambil memasang wajah meles

"Lo tega gitu lihat gue kelaparan kayak gini? Nanti gue pingsan lo mau angkat gue ke Ruang Kesehatan?"

"Lo tuh yah...huff ya udah deh iya iya gue temenin"

Akhirnya gue dan Bunga keluar dari kelas dan menuju ke kantin

>>Di Kantin

"Duhhh Bunga, lo lihat tuh hah. Rame banget gila, lo mau masuk terus desak-desakkan disitu?" gue mengeluh pada Bunga sambil terus menatap keadaan kantin. Tak ada jawaban dari Bunga dan akhirnya gue menoleh ke arahnya

"Lah mana orangnya?" Bunga benar-benar pergi dan berdesak-desakkan di tempat itu. Akhirnya gue nyari tempat duduk yang kosong dan menunggu Bunga disitu. Gue duduk sambil melihat orang-orang yang datang dan pergi dari kantin.

"Heh...lo ngapain duduk disini hah? Minggir sana" teriak seorang cewek pada gue. Gueterkejut dan heran mengapa dia marah karena gue duduk disini.

"Lo tuli yah? Minggir sana. Nih bangku khusus untuk kita dan lo gak berhak duduk disini" ucap cewek lainnya

"Lah emangnya ada peraturan kayak gitu disini? Ini kan kantin sekolah jadi siapa pun bisa duduk dimana aja kan? Toh juga semua orang disini sama-sama bayar uang sekolah kan? Jadi apapun fasilitas sekolah harus dinikmati oleh seluruh penghuni sekolah termasuk bangku ini" gue menjawab sambil berdiri

"Wah bener-bener yah lo. Lo tuh adek kelas tapi dah berani ngebantah omongan kakak kelas hah?" ucap wanita itu dan hampir menampar pipi gue. Untung saja ada yang menahan tangan itu, jika tidak sudah ada stempel 5 jari di pipi gue

"Kenapa kalian ribut-ribut di area sekolah"

Gue melotot dan ternyata pria itu lagi. Ketua OSIS itu benar-benar seperti arwah yang bergentangan, kemana pun gue pergi dia selalu ada

"Kalian ikut gue sekarang" ucapnya lagi sambil menunjuk kami ber-3

Kami pun mengikuti sang Ketua OSIS itu. Tapi dalam hati "Habis deh gue kalau kak Rey dan Papa tau gue masuk ruang BK. Masa iya hari pertama sekolah gue dah masuk BK sih? Bisa-bisa uang saku gue dipotong" gue berceloteh  sambil memukul jidat terus menerus

"Dan lo...berhenti mukul tuh jidat" ucap pria itu lagi sambil menunjuk ke arah wajah gue. Gue pun berhenti melakukannya dan terus berjalan mengikutinya

>>Di BK

"Permisi Pak, saya kesini ingin melaporkan bahwa mereka bertiga membuat keributan di kantin Pak"

Kami pun masuk ke dalam Ruang BK itu. Disana sudah ada seorang pria bertubuh tinggi dengan postur badan yang bisa dibilang gemuk, memiliki wajah yang sangat galak dan yahhh tatapannya juga sangat menakutkan

"Kenapa kalian membuat keributan di jam istirahat hah" ucapnya sambil menunjuk kami

"Maaf Pak, tapi mereka lah yang duluan mencari ribut dengan saya" gue berusaha menjelaskan sambil menunduk

"Mengapa mereka mencari ribut denganmu? Dan kenapa tidak ada atribut di seragam sekolahmu hah?"

"Sa...sa...saya masih kelas 1 Pak dan atribut sekolah belum dibagikan saat ini dan akan dibagikan nanti setelah pulang sekolah. Dan alasan kedua kakak kelas ini mencari ribut dengan saya hanya karena saya duduk di salah satu bangku yang ada di kantin Pak. Mereka melarang saya untuk duduk di situ"

"Kenapa kalian berdua mengganggu adik kelas kalian dan kenapa kalian melarangnya untuk duduk?" tanya Bapak itu pada mereka

"Tapi Pak bangku itu khusus untuk kami Pak dan dia sudah berani duduk tanpa izin di bangku itu" jawab mereka. Seketika Bapak itu melihat ke arahku dan aku langsung memberikan penjelasan

"Tapi Pak, saya kan masih siswi di sekolah ini dan saya juga membayar iuran sekolah. Oleh karena itu, semua fasilitas sekolah termasuk bangku yang ada di kantin itu juga berhak untuk saya nikmati Pak." Akhirnya Bapak itu diam dan duduk di kursinya. Seketika ruangan ini menjadi sunyi senyap tanpa suara. Dan tanpa sadar gue juga baru tau kalau si KETOS masih berada disini

"Nih si KETOS napa masih disini sih? Apa kerjaan dia cuman mau tau urusan gue aja?" ucap gue dalam hati sambil melirik ke arahnya

"Nama saya Pak Abdul. Saya sudah menjadi guru BK di sekolah ini selama bertahun-tahun. Dan untuk kalian berdua Catrin dan juga Aurel, kenapa kalian sangat senang menindas adek kelas kalian. Saya sudah bosan bertemu dengan kalian berdua di ruangan ini. Dan kamu siswa kelas 1 siapa namamu?" tanya Pak Abdul padaku

"Nama saya Karamel Anastasya Pak. Saya kelas 10-IPA 1 Pak"

"Saya hanya bertanya namamu saja dan kamu menjelaskan sampai ke kelas yang kamu tempati. Pusing kepala saya menghadapi kalian. Kamu bisa kembali ke kelas sebentar lagi bel masuk berbunyi" ucapnya sambil memegang keningnya

Gue berbalik dan melihat si KETOS yang ternyata juga sudah menatap mata gue. Pandangan kami pun saling beradu satu sama lain.

"Masuk sana ke kelas atau gue bakalan nyuruh lo jalan jongkok lagi karena masih berada di luar kelas di jam pelajaran" ucapnya melihat gue

Gue menghela nafas panjang dan mengelus dada sambil berkata dalam hati "Karamel, lo harus banyak sabar menghadapi semua orang yang ada di sekolah ini terutama Ketua OSIS ini. Lo gak boleh lagi kebawa emosi dan jangan sampai lo masuk ke ruangan ini lagi". Dan akhirnya gue pun berjalan melewatinya

>>Di Kelas

Gue masuk ke dalam kelas dengan lemas dan langsung menuju bangku.

"Lo baik-baik aja kan Mel?" tanya Bunga padaku setibanya gue di lorong tempat duduk

Gue mengangguk mengiyakan. Gue langsung duduk dan meneguk air mineral yang ada dalam botol minum yang gue bawa

"Nih, gue beliin roti buat lo. Udah lah lo gak perlu selemas itu juga donk Karamel

"Gue gak lemes tapi kesel. Baru sehari masuk sekolah dan gue dah ngerasa sekolah nih dah kayak neraka. Selalu ketemu sama tuh si KETUA OSIS yang sok belagu dan sok tegas itu. Kesel gue lihatnya. Pengen marah cuman huffff ya sudahlah"

"Kak Sam maksud lo? Dia itu bukan sok tegas tapi memang tegas. Lo lihat donk siswa-siswa yang ada disekolah ini. Semuanya naati peraturan, lo lihat juga lingkungan kita bersih tak ada sampah sama sekali Karamel. Itu semua karena Kak Sam sangat tegas, ada yang melanggar 1 peraturan sekolah behhhh langsung...lo harus bayar sanksi yang besar dan masuk ke ruang BK udah gitu nama lo masuk ke daftar buku hitam. Makanya gak ada yang berani langgar peraturan. Dan satu lagi, Kak Sam itu udah 2 tahun menjabat sebagai KETOS. Yah karena itu tadi" jelas Bunga pada gue dengan panjang lebar.

Dan gue...gue bahkan sibuk memakan roti yang dibelikan oleh Bunga tadi

"Karamel...lo denger gak sih omongan gue tadi"

"TERSERAH. Gue gak peduli tentang dia. Udah deh gak usah bahas tentang tuh orang, malas banget gue sumpah. Intinya hari pertama gue masuk sekolah ini bener-bener buat gue GILA Bunga" gue sedikit kesal sambil memutarkan kedua bola mataku. Bunga pun tertawa melihat tingkah gue tadi

***

to be continue gaes. Voment donk gaes biar author bisa semangat lanjutin ceritanya

My Boyfriend is IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang