"Perubahan yang mengejutkan"
Gue bersiap-siap berangkat ke sekolah hari ini. Sebelum turun ke bawah gue berdoa semoga hari ini gue gak mengeluarkan setetes pun air mata dan alangkah lebih baiknya jika gue gak ketemu sama penyebabnya
Gue turun dan melihat Kak Rey yang sedang memakai sepatunya
"Cepet banget" ucap gue sesampainya di meja makan. Gue mengolesi selai di atas roti yang tersedia di atas meja
"Iya gapapa. Udah lo sarapan aja gue tunggu di depan yah. Makannya pelan-pelan aja" jawab Kak Rey yang sudah selesai menggunakan sepatunya dan pergi keluar. Gue langsung memakan sedikit demi sedikit roti yang sudah diolesi selai blubbery itu
>>Di Sekolah
Hari ini Kak Rey mengantarkan gue sampai ke dalam sekolah jadi gue gak perlu olahraga pagi berjalan santai dari gerbang sekolah sampai ke koridor. Gue turun dari motor miliknya dan memberikan helm yang gue pakai ke kakak
Gue langsung berjalan ke koridor sekolah dan menaiki anak tangga satu per satu dengan perlahan. Gue melihat ke bawah dan seperti biasa tali sepatu selalu lepas. Gue membiarkannya dan terus menaiki anak tangga menuju kelas
>>Kelas
Kelas tampak bersih hari ini dan gue melihat sudah ada tas ransel berwarna hitam di bangkunya Dion
"Dion...selamat pagi" teriak gue mencari keberadaannya entah dimana. Tak ada jawaban itu artinya Dion tak ada di kelas. Gue keluar kelas dan melihat dari sisi seberang Dion yang sedang mengangkat ember berisi air dari toilet pria. Gue melambaikan tangan ke arahnya dan dia pun membalas lambaian gue
Gue memandang matahari yang sudah bersinar dan memancarkan cahaya terangnya. Gue tersenyum dan kembali melihat Dion
"Lo cepet banget datangnya" ucap gue setibanya Dion di kelas
"Yah gapapa Mel. Lo sehat?" ucapnya sambil menyirami semua bunga yang ada di depan kelas kami
"Hmmm gue sehat kok." Dion melihat gue dengan hangat dan memberikan senyuman ke gue
"Hari ini lo harus ceria dan harus lebih semangat. Okeh?" ucapnya memegang pundak gue. Gue menganggukkan kepala dengan mantap. Gue membantu Dion mencabuti rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitaran bunga yang tumbuh di dalam pot
"Mereka piket gak sih selama kita pergi?" Dion mulai mengomel melihat kondisi bunga-bunga yang hampir mati karena tanah kering
"Nanti lo bisa hukum mereka sekarang kita selesaikan dulu ini semua" gue berusaha menenangkannya
"Ehem" deheman seseorang membuat gue dan Dion menoleh ke belakang
Gue dan Dion berdiri dan melihat Kak Sam
"Ada apa kak?" ucap gue sembari memberikan senyuman padanya
"Lo dipanggil Pak Surya ke ruang guru sekarang"
"Hmmm oke kak makasih nanti gue bakal kesana. Gue mau cuci tangan dulu ke toilet"
Kak Sam mengangguk dan berlalu meninggalkan gue dan Dion yang masih berdiri
"Lo...lo beneran sehat kan Mel? Lo gak kesambet apapun kan sebelum ke sekolah?" tanya Dion memegang kening gue
"Apaan sih lo...gue tuh sehat. Kan lo sendiri yang bilang gue harus lebih ceria dan semangat hari ini lagian sebelum berangkat gue juga udah bilang sama diri gue sendiri kalau gue gak akan murung lagi. Ya udah gue cuci tangan dulu" jawab gue dan berlari menuju toilet
>>Kantor Guru
Gue langsung turun dari tangga sebelah barat dan menuju ke kantor guru. Gue masuk dan melihat Kak Sam mengobrol dengan Ma'am Sri. Dia melihat gue dan gue tersenyum padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Idol
Romance"Gue suka sama lo Mel yah walaupun gue tau lo dah suka dan jatuh cinta sama orang lain. Tapi lo gak bisa bertahan lebih lama tanpa balasan dari dia" ucap pria itu Gadis yang dipanggil hanya diam sambil menangis "Gue juga gak tau kenapa gue masih mau...