"Mungkin aku akan terbiasa dengan sikap kepura-puraan mu"
>>Di Sekolah
Gue duduk di kelas sambil menunggu Bunga dan lainnya datang. Gue memainkan ponsel dan membuka Whatsapp lebih tepatnya grup SEKSI ILMU & SENI BUDAYA yang pesannya sudah mencapai 1.000 pesan
Es Batu : "Kita kumpul di depan ruang music setelah bel masuk berbunyi. Pak Kepala Sekolah yang akan memanggil kita dari bawah"
Hanya pesan itu yang gue baca dan langsung mematikan ponsel
"Selamat Pagi Karamel temen gue yang paling cakap se-antartika yang punya abang cakep juga yang pengen gue dapetin tapi gak direstui sama lo" sapa Bunga sambil mencubit pipi gue dengan kuat
Gue memukul tangannya dengan keras "Anjingggg sakit monyet" teriak gue dan si Bunga dengan gak berdosanya ketawa dengan kuat
"Selamat Pagi wahai cewek-cewek cantik di kelas 10 IPA-1" sapa Dion dengan girangnya. Gue dan Bunga langsung menoleh ke arahnya dan juga ada Ridwan
"Mel, gue mau ngomong serius sama lo. Tapi gak disini melainkan di Taman" ucap Dion yang tiba-tiba berubah jadi serius
"Lo kesambet apaan?" tanya Bunga sambil melihat Dion yang sudah keluar dari kelas
Gue langsung mengikutinya dari belakang dan pada saat menuruni anak tangga gue berpapasan dengan Kak Sam. Gue melihatnya yang bersikap cuek dengan tidak melihat gue sama sekali. Gue langsung melanjutkan langkah untuk segera menyusul Dion
"Nih anak kesambet apaan dah tiba-tiba pengen ngomong sama gue" ucap gue dalam hati sambil melihat punggung Dion dari belakang
>>Di Taman
Gue duduk di bangku taman sekolah dan Dion? Dion menatap gue dengan serius dan berdiri di hadapan gue
"Lo gak mau ceritain apapun sama gue hah?" tanya dion dengan wajah yang sudah cukup serius
"Gue? Maksud lo apaan sih? Cerita apa?"
"Tentang sakit yang ada di tubuh lo" ucapnya lagi yang membuat gue diam dan melotot ke arahnya
"Gue gak ngerti maksud lo apaan. Dah lah gue mau ke kelas bentar lagi bel masuk" jawab gue berusaha menghindar. Dion menahan tangan gue dan menyuruh gue duduk
"Lo gak perlu nyembunyiin apapun dari gue Mel. Gue dah tau kalau lo kena Anemia, iya kan?" ucapnya yang sudah berjongkok di depan gue
Gue menunduk tak menjawab karena gue gagal menyembunyikan tentang itu dari Dion
"Gue tau dari Kak Rey. Dia khawatir sama lo karena dia tau lo bakalan sibuk banget jadi dia minta tolong sama gue supaya tetap jagain lo Mel. Lo tenang aja gue gak akan kasitau siapapun. Gue janji sama lo" jelasnya lagi dan membuat gue langsung menatap Dion
"Lo udah janji Ion. Lo gak boleh ingkari janji lo apalagi janji diantara sahabat"
Gue dan Dion saling menatap dan Dion mengusap pundak gue dengan pelan
Bel masuk pun berbunyi, gue berdiri dan mengajak Dion untuk segera masuk ke kelas. Kami menaiki anak tangga satu per satu dan
"Lo gak usah masuk, kita langsung aja kumpul" ucap Kak Sam yang berlalu dan menuruni anak tangga
Gue tidak berhenti dan melanjutkan untuk menaiki anak tangga menuju ke kelas
"Lo kenapa naik Mel? Lo gak denger kata Kak Sam tadi?" tanya Dion melihat gue yang diam tak menjawab
>>Di Kelas
Gue dan Dion masuk kelas yang ternyata belum ada guru sama sekali. Gue menuju bangku yang sudah ada Bunga yang sibuk mencatat. Gue duduk dan meneguk air mineral yang gue bawa dari rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Idol
Romansa"Gue suka sama lo Mel yah walaupun gue tau lo dah suka dan jatuh cinta sama orang lain. Tapi lo gak bisa bertahan lebih lama tanpa balasan dari dia" ucap pria itu Gadis yang dipanggil hanya diam sambil menangis "Gue juga gak tau kenapa gue masih mau...