"Apa aku bermimpi? Aku melihat senyuman itu di wajahmu
Senyuman yang kau berikan padaku"
"Kak Rey nanti gak usah jemput gue yah. Soalnya nanti kita ada rapat OSIS dan pasti bakalan lama kak" ucap gue sambil mengambil sarapan yang diberikan Mama ke gue.
"Terus lo mau naik apa pulangnya?"
"Naik delman. Ya elah pertanyaan lo kayak pertanyaan orang bodoh tau gak? Banyak kendaraan di Jakarta dan lo masih nanya gue naik apa pulang? Lo kakak gue gak sih?" jawab gue kesal. Kak rey justru tertawa pelan dan melihat ke gue. Gue melihatnya dengan tatapan sinis tak percaya
>>Di Sekolah
Gue berjalan masuk menuju gedung sekolah dan langkah gue berhenti di taman sekolah. Gue melihat 1 bunga yang sudah hampir mati karena tanahnya kering. Gue meletakkan tas gue di atas meja yang disediakan disana. Gue berlari dan mengambil air dari toilet sekolah
Gue langsung menyiram bunga itu dan berjongkok
"Bunga ehk gue kayak ngomong sama si bunga donk. Hmmm gue manggilnya Flower aja deh biar beda sama Bunga"
"Flower...kamu gak boleh mati dulu yah. Tenang aja gue pasti bakalan lihatin lo tiap pagi dan nyiram tanah tempat lo berdiri saat ini" ucap gue ke Bunga yang hampir mati tadi
Gue berdiri dan berbalik, gue mendongak ke atas dan melihat Kak Sam yang tersenyum sedikit ke gue
"Ehem...lo salah minum obat?" tanyanya dan bersikap cuek tanpa melihat gue sama sekali. Gue diam dan menunduk
"Lo ngomong sama Bunga dan lo ganti namanya supaya gak samaan dengan nama temen lo. Otak lo emang dah gak beres" ucapnya dan pergi ke koridor sekolah
Gue berbalik dan melihat punggung itu yang seketika hilang. "Gue gak katarak kan yah? Dia senyum tadi? Senyum? Astaga anjirrrr...orang sedingin dia bisa senyum hanya karena gitu doank? Ehemmmm lo gak boleh kepedean Mel, lo harus ingat kalau lo pengen lupain dan bersikap biasa aja sama dia" ucap gue dalam hati dan memukul jidat gue
Gue menaiki anak tangga dan berhenti sejenak melihat papan pengumuman. Hari ini akan ada rapat OSIS di jam istirahat ke-2 lagi. Gue melanjutkan langkah kaki gue
>>Di Kelas
Gue masuk dan melihat sudah ada Dion dan William
"Selamat Pagi Cantik" sapa Dion. Gue tersenyum dan meletakkan tas
"Selamat Pagi. Rajin banget sih lo dah bersihin kelas pagi-pagi. Percuma donk si Bunga buat jadwal piket kalau lo juga yang bersihin nih kelas" ucap gue dan duduk di atas meja gue
"Mel, nih buku catatan ekonomi lo gue dah siap catat karena gue inget kalau pelajaran ekonomi hari ini jadi gue buru-buru selesaikan. Karena gue denger gurunya galak banget jadi gue gak mau lo dimarahi" ucap willi dan memberikan buku catatan ekonomi ke gue
Gue tersenyum dan menerima buku itu "Owh iyah biodatanya udah lo selesaikan belum?"
"Udah kok. Nanti gue bakalan nemui Kak Sam di istirahat pertama"
"Lo gak ke perpustakaan Mel?" tanya Dion yang masih sibuk membereskan meja dan kursi yang berantakan di belakang
"Gue lagi gak mood ke perpus jadi ya udah lah"
"Duhhh kepala gue kok pusing yah. Anjirrr gue belum minum obat ternyata. Gimana nih, kalau gue minum sekarang entar dion sama Willi nanya itu obat apa. Tapi kalau gak gue minum nanti sakit gue kambuh" ucap gue dalam hati sambil memegang kepala gue
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Idol
عاطفية"Gue suka sama lo Mel yah walaupun gue tau lo dah suka dan jatuh cinta sama orang lain. Tapi lo gak bisa bertahan lebih lama tanpa balasan dari dia" ucap pria itu Gadis yang dipanggil hanya diam sambil menangis "Gue juga gak tau kenapa gue masih mau...