Ikhlas

11 3 1
                                    

"Sakit itu kembali dan keputusannya ialah

Benar-benar ikhlas"

"Pengumuman...kepada seluruh anggota OSIS dan seluruh perangkat kelas agar mengikuti Rapat OSIS di jam istirahat ke-2" ucap seseorang menggunakan microfon dari bawah.

Hari ini, pelajaran fisika dan Pak Surya masuk "Nanti istirahat ke-2 perangkat kelas mengikuti rapat OSIS yah"

"Setau saya, hari ini akan ada penggantian pengurus OSIS. Jadi anak kelas 12 akan berhenti di masa jabatannya dan digantikan oleh kalian anak kelas 10. Jadi bapak harap di kelas kita kalian berempat juga mengambil alih yah. Baik kalian kerjakan latihan di halaman 15 yah. Ridwan, kumpulkan nanti bel istirahat setelah itu kamu bisa ikut rapat dengan lainnya" jelas Pak Surya.

Gue mengerjakan tugas yang diberikan Pak Surya tadi.

"Mel, lo bakalan ikut kan? Jangan lo bilang kalau lo gak mau lihat Kak Sam lagi dan itu buat lo jadi males ikut rapat. Kalau sempat gue denger lo ngomong kayak gitu, gue toyor nih kepala lo sekarang" bisik Bunga sambil memegang lengan gue. Gue berhenti menulis dan memutar badan menghadap Bunga

"Gue bakalan ikut tenang aja deh lo. Karena tujuan gue sekarang pengen gantiin posisi si Es Batu, jadi semua harus gue mulai dari bawah." Bunga melihat gue tak percaya dan gue? Gue lanjut fokus ke latihan soal-soal fisika yang diberikan Pak Surya.

Bel istirahat ke-2 pun berbunyi, gue bantuin Ridwan untuk mengumpulkan buku latihan sekelas.

"Udah?" tanya Dion ke gue. Gue tersenyum sambil menganggukkan kepala. Gue pun pergi ke luar kelas dengan Dion dan juga Bunga. Ridwan sudah duluan keluar kelas setelah semua buku terkumpulkan. Kami pun menaiki anak tangga menuju ke lantai 4

>>Ruang OSIS

Kami pun menunggu Ridwan di luar ruangan OSIS

"Kalian kenapa belum masuk? Nunggu apalagi?" tanya seseorang pada kami. Gue pun berbalik dan melihat ternyata itu si Es Batu. "Bentar kak, kita lagi nungguin temen satu lagi" jawab Bunga ke Kak Sam.

Gue cuek dan langsung berbalik lagi melihat ke bawah. "Kalian masuk sekarang atau gak sama sekali" kata Kak Sam yang membuat gue kesal

"Ya udah sih kalau emang kami gak dibutuhin gak masalah juga. Ya udah gue cabut aja yah" ucap gue hendak turun ke bawah. Tapi tangan gue tertahan dan berbalik, Bunga mencegah gue untuk turun "Lo jangan emosian napa Mel."

Gue diam dan melihat ke arah Kak Sam dan orang yang dilihat juga melihat ke arah gue tanpa ekspresi

"Kalian masih diluar? Masuk yok. Ehk Kak Sam, maaf yah kak mereka nungguin saya" ucap Ridwan yang memecahkan keheningan diantara kami. Kami pun masuk dan Bunga masih stay megang tangan gue.

Kami mengambil tempat duduk yang kosong. Karena posisi meja berbentuk pola U jadi gue duduk tepat di depan si Es Batu. Tak lama kemudian Pak Kepala Sekolah masuk dan duduk di samping Kak Sam. Gue melihat orang-orang yang ada di dalam dan berhenti ke wanita yang duduk di sebelah kiri Es Batu

"Itu bukannya cewek yang dipeluk Kak Sam kemarin yah? Dia anggota OSIS juga? Hah cocok banget yah sama si Es Batu. Lo harus bener-bener ikhlas Mel" ucap gue dalam hati.

"Bunga, lo duduk disini aja napa. Please" bisik gue ke Bunga. Bunga hanya menggeleng tak mau dan gue hanya pasrah dan diam. Si cewek itu berdiri dan membuka rapat dengan salam.

"Mel, lo lihat deh tuh cewek. Cantik kan? Dia tuh sekretaris OSIS dan yang gue denger sih dia juga pacarnya Kak Sam. Menurut lo gimana? Mereka berdua cocok gak sih?" bisik Bunga ke gue.

My Boyfriend is IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang