Surprise 2

10 2 0
                                    

"Apa akan berakhir secepat ini?"

Gue berangkat menuju tempat kompetisi dengan Bunga. Jalanan begitu macet dan Kak Rey sudah bolak balik menelpon dan menanyakan posisi gue sekarang. Tak berapa lama mobil Bunga sampai di parkiran tempat kompetisi. Gue langsung turun dan bertemu dengan Kak Yosafat

"Lo kenapa lama banget Karamel...acaranya udah mau mulai" ucapnya melihat gue dan juga Bunga

Kami langsung masuk dan mengambil posisi yang nyaman. Gue melambaikan tangan ke Kak Rey yang melihat gue dari kejauhan.

"Lo tau...dia hampir aja gak mau ikut nih kompetisi karena lo belum sampai-sampai juga. Tante sama Om bentar lagi juga datang" ucap Kak Yosafat ke gue

Gue hanya tersenyum di luar tapi dalam hati sibuk membacakan doa. Gue memakan keripik yang dibeli Bunga di jalan tadi

"Mel mel mel...itu bukannya Kak Sam?" tanya Bunga memukul paha gue. Gue melihat ke arah yang ditunjuk oleh Bunga

"Itu Sam Sastrawidjaya dari sekolah kalian dan dia lawan terberat kakak lo" ucap Kak Yosafat yang membuat keripik yang ada di tangan gue terjatuh

"Lo kenapa Mel?" tanya Bunga. Gue diam tak menjawab

"Jadi...yang tadi kak Sam bilang mau ikut kompetisi itu...ini? Dan lawan yang Kak Sam bilang berat itu kakak gue? Kak Rey juga anggap Sam lawan terberatnya?" ucap gue dalam hati tak percaya.

"Kak gue mau nanya" kata gue melihat Kak Yosafat

"Sam dan Kak Rey bermusuhan hanya karena merasa mereka lawan terberat masing-masing?"

"Mereka hanya musuhan di dunia renang aja Mel. Kalau dunia biasa kayak gini mereka sering kok nongkrong bareng" jelasnya

"Ha? Nongkrong bareng? Kakak serius?" tanya gue lagi dengan kaget. Kak Yosafat menganggukkan kepalanya mengiyakan

Kompetisi dimulai dan gue dengan semangatnya mendukung Kak Rey. Papa dan Mama juga datang pada saat kompetisi baru saja dimulai

Tak beberapa lama kompetisi selesai dan kami melihat papan skor waktu

Gue memeluk Papa dan Mama karena REYHAND PRATAMA ada di paling atas disusul dengan SAM SASTRAWIDJAYA dan Dion berada di peringkat ke-4.

Kami turun dan menemui Kak Rey. Gue langsung memeluk Kak Rey dan Kak Rey menggendong gue

"Gue udah bilang lo bakal menang kak. Ummachhhh...selamat yah kak" ucap gue mencium pipinya. Kak Rey menurunkan gue dan mencium kening gue dengan lembut

Dia pergi memeluk Mama dan Papa, dan Kak Sam? Kak Sam melihat gue dengan heran. Gue berjalan ke arahnya

"Selamat yah kak. Kalah menang dalam kompetisi itu hal biasa kok" ucap gue memeluknya. Gue pikir dia gak akan memeluk gue tapi dia memeluk gue dan memberikan ciuman di kening gue juga

"Apa-apaan ini?" tanya Kak Rey yang menghampiri kami

Gue diam dan Kak Sam melihatnya tanpa ekspresi

"Karamel?" panggil Kak Rey yang membuat gue melihatnya

"Jadi dia adek lo?" tanya Kak Sam

"Iya...dia adek gue. Kenapa?"

"Kalau begitu lo bakalan jadi Kakak Ipar gue?"

"Ha? Maksud lo apaan hah?" tanya Kak Rey dengan suara yang meninggi

"Karena gue yakin kalau adek lo masa depan gue. Dan sekarang dia udah jadi pacar gue"

Kak rey diam dan melihat gue. Mama, Papa, Bunga, Kak Yosafat, Kak Anugrah, dan Dion menghampiri kami. Gue menunduk

"Kak Sam banguni singa yang tidur ceritanya. Habis nyawa gue setelah ini" ucap gue dalam hati

"Oke no problem. Gue setuju adek gue pacaran sama lo karena lo teman baik gue di luar tapi kalau di dunia renang kita tetap bersaing normal"

"Lo...lo ngomong apaan barusan? Lo gak mabuk air kolam kan kak?" tanya gue dengan ragu

Kak rey merangkul gue

"Gue percayakan hidup dan kebahagiaan lo sama si Sam. Okeh" jawabnya

Gue langsung memeluk Kak Rey dan juga Papa secara bergantian. Gue melihat Sam yang sudah tersenyum melihat gue

"Ehem...gak ada niat buat traktir kita gitu?" tanya Bunga menyenggol siku gue

"Pilih tempat makan yang enak aja Bunga" jawab Kak Sam yang langsung berjalan meninggalkan kami

***

Yeayyyy akhirnya author bisa selesaikan cerita Karamel dan Most Wanted di sekolah nya Sam 

My Boyfriend is IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang