4.

3.8K 445 9
                                    


Sebelumnya kan isi cerita Wooyoung yang nangis ditinggal San
Nah di chapter ini giliran San yang ninggalin Uyong.
Nangis nggak dia?
Do'ain nangis ya hehehe

🙆🙆🙆

Setahun yang lalu...

Nyonya Choi menatap San yang masih melihat kebelakang jendela Jok mobil belakang, ia tersenyum lalu mengusak kepala San.

"Udah balik badan yuk, nanti kamu muntah loh" kata Nyonya Choi.

San berbalik dengan muka cemberutnya, "Kita kenapa pindah sih bu? Disini San udah punya banyak temen loh ada Uyong,Yuno,Mingi,Ocang. San juga tidak pamit sama mereka cuman sama uyong aja".

"Nanti kalau kita pulang ya kita main kesini lagi" balas nyonya Choi.

Bandara..

"Bu...." San merengek memanggil ibunya saat mereka sudah dibandara.

"Iya sayang? Kenapa?" Ibu Choi menoleh ke San yang duduk disebelahnya.

"Kita kenapa pindah lagi sih? Disana kan udah enak bu, San banyak temen".

Ibu Choi terkekeh, "lalu kalau kita disana bagaimana dengan ayah? Masa ayah sendirian".

"Iya sih bu, tapi uyong..." lirih San.

"Belum juga sampai Singapura udah kangen uyong aja" ledek ayahnya yang duduk disebelah ibunya.

"Iis kan, jam segini kan biasa San udah main sama uyong yah".

"Iya nanti kalau liburan kita pulang kesini, mau?".

San diam tidak menjawab ayahnya, matanya nelihat orang orang berlalu lalang dihadapannya.

"Yaudah, nanti kita liburan tidak usah aja kak San" sahut Jongho, dia duduk dipangkuan ayah.

"Enak aja, ya ikut dong" bales San dengan ngotot.

Ding dong

Pesawat dengan nomor xxxxxx tujuan Singapura akan lepas landas, dimohon untuk para penumpang untuk segera menemasuki pesawat

(Sumpah bee ngasal aja ini☝☝ udah lama ngga ke bandara😁😁)

"Ayo..." ajak nyonya Choi.

"KAJJAAAA.." Jongho menyahut dengan keras.

"Selamat tinggal..." gumam San, ia melihat kebelakang, mustahil juga harapan kecilnya uyong akan kesini melihatnya pergi akan tercapai.
San kembali melihat ke depan dan segera mengikuti ibunya yang langsung menggandengnya.

Singapura

Mereka sampai di Singapura setelah berada di pesawat beberapa jam.

"Ayah,,, ini rumah kita atau apartemen? Atau rumah sewa? Kok luas banget ya" Jongho membulatkan mulutnya begitu sampai didepan rumah yang tertulis sebuah nama digerbang depan.

'Choi's Home' (house or home?)

"Hoho banyak tanya deh, tinggal masuk aja" sahut San, ia menenteng plastik kecil isi jajanan dia.

"Ih kak San sewot bwleee" Jongho menatap sebal kakaknya lalu meledeknya.

"Ih hoho kok-".

"Sudah sudah ayo masuk" Tuan Choi melerai kedua anaknya dan mengajak masuk, ia membopong Jongho dipundaknya membuat Jongho tertawa geli.

San masuk dengan lesu.

San hanya duduk disofa melihat orangtuanya mengepak sekaligus mondar mandir memasuki kamar atas dan bawah untuk meletakkan barangnya.

1 jam sudab berlalu, nyonya Choi menghampiri San.

"Kamar San ada diatas ya, didepan pintu ada tulisan 'Kamar San' nah san masuk lalu istirahat ya" San mengangguk ketika ibunya mengelus kepalanya.

Saat San masuk, ia hanya melirik sekitar kamarnya, ada beberapa mainan yang sepertinya bukan bawaannya dari Busan (kampung yang ditempati San sebelum pindah kesini), ada bingkai fotonya yang juga sama tidak dari Busan, itu berarti rumah ini sudah diisi dan memang rumah mereka.

San merengut seperti menahan tangis.

"IBUU,, SAN KANGEN UYOOOONG
HUWEEEE HIKS HIKSSS UYOOOOOONG" barulah San menangis dan menelungkupkan wajahnya ke bantal.

"Mau pulang ke Busan hiksss hikss hikss uyooong" gumam San disela isakannya.

Sementara itu nyonya Choi dibawah yang mendengar teriakan San hanya memanda atas dengan miris.

"Sabar ya nak" gumam nyonya Choi.

Tbc

Hiyaaak
Ada yang nunggu kah?
Pasti ga ada ya? Huhuhu bey cedih bareng san

Huwaa akhirnya bisa publish sekarang hehehe
Gimana?
Jangan lupa tinggalin jejak ya gaeseuu ku sayang😚😚😚

Promise You? We Meet Again . °Woosan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang