14.

3K 316 16
                                    

Hng peringkatnya turun ke-16😢😟
Gapapa deh tetap semangat💪💪

🌻🌻🌻🌻🌻

Seminggu sejak Wooyoung dan San bertemu, sekarang tak ada perubahan, baik San maupun Wooyoung
San tidak menghubunginya lagi, tidak mengiriminya pesan.

Wooyoung tau diri, San sibuk salah satunya ke pacarnya, Wooyoung bisa apa?
San tidak seperti San yang dulu, yang masih perhatian,suka mengajaknya bermain,suka mengajaknya ngobrol.

Apa mungkin San menjaga perasaan kekasihnya, makanya dia jaga jarak sama Wooyoung?

Wooyoung melamun sampai tak sadar sesepasang kaki berdiri dihadapannya,
Posisi Wooyoung sendiri, duduk dipinggir trotoar sambil menunduk.

"Wooyoung?", Yang dipanggil masih diam disibukkan pikirannya sendiri.

Orang ini jongkok dihadapan Wooyoung dan menoel keningnya, "Wooyoung~ie" panggilnya.

Masih diam, Wooyoung masih diam.

"Hei~", Wooyoung terkesiap saat hidungnya dijawil oleh orang itu, ia sedikit mendongakkan kepala.

Matanya membulat, "San? Ngapain disini?".

Yang ditanya pun lantas terkekeh, "harusnya aku yang nanya, kamu yang ngapain disini?".

Wooyoung menggaruk tengkuknya dan tersenyum kikuk, "Anu... Mau nunggu taksi" jawabnya kikuk.

"Nunggu kok duduk lengsehan, ntar dikira-".

"Apa?! Pengemis gitu? Shh.." sinis Wooyoung, ya masa cuma duduk dipinggir trotoar dibilang pengemis, ga liat bajunya bagus banget ini?

"Bukan aku yang bilang ya, kamu tuh" San tertawa pelan, ia mengambil posisi duduk disebelah Wooyoung.

"Ngemis berdua nih" sindir Wooyoung, membuat San tertawa lagi.

"Iya ngemisin cintamu aku mau" San mendekatkan sedikit wajahnya ke Wooyoung,

"Jauhan sana!" Wooyoung membuang mukanya kesamping, menghindari tatapan San.

"Dih udah gede ngambekan" cibir San, bercanda

Wooyoung diam, tak lama ia menatap San, "Jian gimana kabarnya?" tanya Wooyoung.

San sedikit menundukkan wajahnya dan gurat sendu terlihat, "Makin buruk" gumamnya.

Wooyoung langsung membulatkan mata, "Masih dirumah sakit?".
San menganggukkan kepala, "Udah seminggu lebih dia dirumah sakit, makin buruk".

"Jian Sakit apa? Apa penyakitnya begitu sangat parah?". Ah, satu yang Wooyoung tak tau yaitu soal penyakit yang diderita Jian.

San menarik nafasnya sejenak, "Leukimia stadium akhir", Wooyoung mendengarnya langsung menatap San sendu, "Kok ga ada yang ngasih tau aku?".

San tersenyum kecut, "Waktu itu saat menemui dokter spesialis pertama, dia bilang kanker jian masih tahap awal jadi bisa mudah langsung ditangani, Tapi dokter kedua dirumah sakit... Tepat dihari dimana kamu yang mengantarnya, dia bilang Kanker Jian sudah memasuki tahap akhir".

Wooyoung memegang dadanya, ia ikut prihatin atas apa yang diderita Jian.

"Aku harus bagaimana wuyong?" San menatap Wooyoung dengan sendu.

"Kamu cinta banget ya sama Jian?" ntah sadar atau tidak Wooyoung bertanya seperti ini.

Dapat ia lihat, San menunduk dan menganggukkan kepala, membuat senyum Wooyoung terukir tipis diwajahnya.

Promise You? We Meet Again . °Woosan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang