Saengil chukka hamnida
Saengil chukka hamnida
Saranghaneul Jung Wooyoung
Saengil chukka hamnidaSeruan lagu ulang tahun menandakan Wooyoung sudah bertambah usia.
Ayah,ibu,dan kakaknya tak pernah lupa menyanyikan lagu tersebut kala Wooyoung ulang tahun dan berada dirumah.Fyi, Wooyoung sekarang tinggal di Apartement sendiri ketika ia mulai menginjak usia 19 tahun, simple, ingin mandiri ketika kuliah berada jauh dari keluarga.
"Uwaaah terimakasih papa,mama, kak Jimin" ujar Wooyoung, sekarang masih menunjukkan pukul 12 malam dan keluarganya rela bangun demi mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
"Selamat ulang tahun kesayangan mama, semoga apa yang kamu inginkan tercapai ya sayang" mama jung memeluk dan mencium kening Wooyoung.
"Aduh, anak papa sudah besar ya, kenapa cepat sekali sih? Papa maunya uyong masih kecil terus" sekarang giliran papa jung yang memeluk anaknya dan berujar dengan wajah lesu.
"Aduh aduh papa, ga mungkin dong uyong bayik aja pa" sambung Jimin,kakak Wooyoung, mama jung tertawa.
"Uyong maunya juga masih kecil terus pa, tapi gimana? Ga mungkin kan hehe" bales Wooyoung dengan terkekeh kecil.
Papa jung melepas pelukannya pada putra bungsunya, dan beralih Jimin yang hendak memeluk Wooyoung.
"Aduh aduh udah berapa sih umur adeknya kakak ini, perasaan dulu masih kecil amat dah, aiguuuu" Jimin mengelus kepala Wooyoung.
"Nih, kakak cuma bisa kasih ini" ujar Jimin sambil menyerahkan kotak berukuran sedang pada Wooyoung.
"Apa ini? Ps keluaran baru? Atau...".
"Dek, mama liat banyak koleksi CD game mu loh, itu semua mau diapain coba? Ps mu juga banyak loh dek ih" sambung sang mama.
Wooyoung hanya membalasnya dengan cengiran.
"Kue-nya taruh dikulkas aja ya ma, uyong mau makan tapi uyong takut gendutan hehe".
"Dih, emang dasarnya gendutan gitu ih" ledek Jimin, ia mencolek colek pipi Wooyoung.
"Ih kak Jimin juga gendutan gitu ih" bales Wooyoung dengan sengit.
"Kakak gendutan gini tapi perut kakak berbentuk dek dan udah ada yang mau juga, coba kamu?".
"Ih itu cuma kak Yoongi doang yang mau, yang lainnya? Pada ngeledek kakak bantet kan? Nchim ncim bantet bant-aduuuhh sakit!" Wooyoung memegang tangannya yang bekas cubitan dari Jimin.
"Rasain, ulang tahun bukannya makin baik malah makin keluar setannya" ujar Jimin dengan kesal.
"Dih apaan a...".
"Udah udah, ayo balik ke kamar masing masing" seru Mama jung memecahkan argumen 2 kakak beradik ini.
"Lah, mama sama papa tidur kamarnya pisah pisah ya?".
"Dih dasar bego" Jimin membalasnya dengan menoyor kepala Wooyoung.
Mama dan papa jung hanya tertawa melihat interaksi kedua anaknya.
"Yaudah papa mama balik ke kamar duluan ya, kalian abis ini tidur ya jangan begadang lagi" mama Jung menunjuk kedua anaknya dengan telunjuk sebelum pergi bersama suaminya.
"Dasar anak anak" kekeh papa jung.
Selepas perginya papa dan mama jung, Wooyoung sama Jimin malah duduk berhadapan.
"Oiya dek..".
"Apa sih".
"Dih, sama kakaknya ga boleh gitu, hadiahnya kakak tarik lagi ya" Jimin mendelik pada Wooyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise You? We Meet Again . °Woosan
FanfictionKisah dua orang yang bersahabatan sejak kecil hingga mereka terpisahkan dan bertemu kembali dalam pertemuan pertama hingga disebut seorang yang asing "Siapa namamu?". "Aku....". Dom || San Sub || Wooyoung BxB Homophobia SILAHKAN MUNDUR ALON ALON ASA...