9.

2.9K 327 13
                                    

"San...".

"Ya ibu?" San yang sedang memainkan ponselnya langsung menyahut pangggilan ibunya.

"Bisa tolong ibu sebentar?".

San langsung meletakkan ponselnya lalu menghampiri ibunya yang berada didapur.

"Ada apa bu?".

"Bisa belikan ibu gula dan minyak makan nak? Ibu lupa membelinya tadi" Irene mengibaskan tangannya setelah mencuci tangannya.

"Oh oke bisa, itu aja bu?".

"Belikan cemilan untuk Jongho ya".

San tersenyum dan mengangguk, "San pergi dulu".

Supermarket

"Tadi ibu minta gula,minyak makan ya?" gumam San ketika ia sudah masuk kedalam supermarket

Ia berjalan sembari melirik stand yang ia lewati.

"Goblok banget sih, disuruh beli susu doang malah borong cemilan".

San menaikkan sebelah alisnya saat melihat dua orang pemuda sedang beradu cekcok didepannya ini.

"Cemilannya aku beli sendiri tau! Bukan pake duitmu".

"Ya tapi males banget banyak banget bawaannya ish".

"Aku yang nyetir motormu, tenang saja".

"Kalau ujungnya nabrak tong sampah lagi males lah, udahlah kamu pendek".

"Kaya situ tinggi aja".

"Permisi" sapa San.

Dua orang ini sedikit menepi, memberi jalan untuk San lewat.

"Oh maaf, silahkan" San tersenyum dan melewati dua orang ini, satunya menghadapnya dan memberi bungkukan kecil, sedangkan satunya lagi membelakangi San, jadi San tidak melihat wajahnya.

Setelah agak jauh, San mengambil beberapa cemilan.

"Yeonjun goblok bener, kan udah dibilang bayar sendiri ini kan punya uyong".

'Deg'

San yang hendak pergi pun kembali berbalik melihat dua pemuda tadi yang mulai menjauh.

"Uyong?" gumamnya, tapi setelah itu mengendikkan bahunya lalu pergi mencari gula dan minyak makan.

Setelah selesai dengan belanjaannya, San berjalan menuju kasir dan menunggu totak berapa banyak nominal yang akan ia bayar.

"Terimakasih" ujar San dengan ramah saat kasir menyerahkan dua kantong belanjaannya.

"Ini gimana jadinya? Bawanya gimana? Motorku gede".

"Suruh siapa bawa motor? Kan udah ku bilang bawa mobil aja gampang".

"Deket banget yong bawa mobil, lagian KENAPA BANYAK BANGET SIH YANG DIBELI?".

San berhenti sejenak ketika kembali mendengar ocehan dua pemuda yang ia temui tadi.

Ia sedikit tersenyum, menurutnya perdebatan dua orang yang ia lihat ini begitu lucu.

"Ya terserah aku dong, kan aku yang makan!! Yang beli juga!!! Uyong jalan aja deh, males dengerin Yeonjun ngomel mulu".

"Eh jangan!! Cuaca panas nanti kamu makin item".

'Plak'

"Gak mau temenan sama Yeonjun!!".

Wooyoung berbalik hendak pergi namun langkahnya terhenti begitu berhadapan dengan San yang juga kaget melihat Wooyoung berbalik.

"O-oh annyeonghaseyo" sapa Wooyoung, San pun membalasnya dengan bungkukan badannya sedikit.

"Kalian kenapa? Sedari tadi ribut terus?".

"Oh kamu merhatiin kita ya?" Wooyoung balas dengan mata memincing.

San menggaruk kepalanya yang tak gatal, sedikit kikuk.

"Bukan, suara kalian kedengeran".

"Aaa" Wooyoung mengangguk mengerti.

"Anak itu nyebelin" seru Yeonjun, ia menunjuk Wooyoung dengan dagunya.

"Situ lebih nyebelin ya" bales Wooyoung dengan tak kalah sewot.

San hanya terkekeh mendengar perdebatan itu terjadi lagi.

"Ah iya, boleh berkenalan sebentar?". San memandang Wooyoung dan Yeonjun bergantian.

"Yeonjun" ujar Yeonjun singkat, ia sudah bertengger diatas motornya.

San mengangguk dan tersenyum, kemudia menatap Wooyoung.

"Siapa namamu?".

"Aku.....".

"Yooong" panggil Yeonjun.

Wooyoung mencebik kesal, "iya iya ini naik, ayo pulang", ia meninggalkan San lalu menghampiri Yeonjun dan menaiki motornya.

"Sampai jumpa lagi" Wooyoung melambaikan tangannya pada San dibalas anggukkan oleh San.

"Kok ada yang aneh ya?" gumam San.

"Kaya Wooyoung".

"Ah perasaanku aja kali ya?".

"Eh tapi...".

Bulleo bulleo uri jigeum bulleo

San mengambil ponselnya dari dalam saku celananya.

Tertera nama ibunya dilayar ponselnya.

"San...".

"Iya bu, ini San pulang".

"Iya ini lagi mau nyetir".

"Iya udah San beliin, bye ibu".

San menaruh belanjaan di jok mobil belakang lalu kembali ke kursi kemudinya.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Makin pendek ya?
Otakku langsung blank keripik ubi😭😭😭
Tadinya fokus ngetik udah kesusun rapi ide-idenya , pas ada keripik ubi langsung buyar semua😭😭😭😭
Huwaa maafkaeun dakuuu

Promise You? We Meet Again . °Woosan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang