24.

1.8K 166 31
                                    

"Haaah akhirnya bisa main ke pantai lagi" Wooyoung mengirup udara dan menghembuskan dengan mata terpejam menikmati angin semilir dari pinggir pantai.

"Biasa aja wuyong, lo pernah kesini bareng gue" disampingnya Wooyoung, San berdiri memasukkan tangan ke dalam saku celananya.

Wooyoung menatapnya sinis, "lupa ya lo, itu 3 bulan yang lalu—".

"Sebelum kamu banyak tugas yang dikasih dosen", Wooyoung mengangguk tanda setuju, ya memang sih beberapa bulan belakangan ia selalu diberi tugas oleh dosen kepala botak itu_—

"Tapi gak bohong kalau aku kangen suasana dipantai, akhirnya bisa main kesini" Wooyoung setengah berlari menuju ombak pantai yang tersapu dipinggir pantai.

San memekik dari belakang, "Hati-hati wuyong, sepatunya dilepas dulu hei yaa!".

Wooyoung berbalik dan menampilkan wajah mengejek dengan menjulurkan lidah keluar dan kedua tangan terangkat kesamping telinganya.

Ngerti gak?
Ngertiin wae lah :v

Wooyoung berlari saat San mengejarnya, "Gak kena wlee".

San semakin dibuat gemas oleh tingkah Wooyoung, ia mencoba menggapai lengan Wooyoung tapi sayangnya yang lebih kecil darinya ini sangat lincah sekali berlari.

Sampai akhirnya—

'Bruk'

"Aww" Wooyoung jatuh karna terpijak kaleng bekas dan membuatnya meringis.

San yang tadinya berhenti untuk mengatur nafas, langsung saja berlari cepat menghampiri Wooyoung yang terduduk memegang lengannya,  "Wuyong gak papa? Ada yang sakit, mana mana sini sini" San memeriksa kedua tangan dan kaki Wooyoung dengan panik.

Sementara Wooyoung setengah menahan tawa, ia langsung memasang wajah sedih saat San menatap wajahnya.

"Mana mana? Sini bilang, mana yang sakit" San memegang kedua pipi Wooyoung dan memeriksanya.

Dalam keadaan San yang terlihat sangat panik barulah Wooyoung melepas tawanya keras, membuat San menurunkan bahunya dan mengelus dadanya pelan, "Wuyoong".

"Muka lo lucu banget ih aduh aduh sakit perut gue" Wooyoung menunjuk wajah San masih di iringi  dengan tawanya.

San mendesah dan menyingkirkan pelan telunjuk Wooyoung yang terarah ke wajahnya, "lo itu ya, gue liat tadi jatuhnya keras banget lho, ya ampun sampai khawatir, tau!".

Wooyoung menghentikan tawanya, dan menyisakan kekehan ringan, "Maaf San, tapi ini sakit lho" Wooyoung menunjuk lengannya yang tergores sedikit panjang oleh kayu kecil dan baru mengeluarkan sedikit darah, masih ada sisa pasir diluka kecilnya.

San membelalakan matanya, "Ayo obatin dulu, ntar infeksi terus bengkak, mau tangan kamu di amputasi?" San segera menarik tangan Wooyoung untuk berdiri.

"Iih ini luka kecil doang, kesiram air juga udah hilang darahnya".

"Tapi perih, udah ayo ikut, didekat sini ada supermarket kita jalan aja gak papa kan?", Wooyoung mengangguk namun tubuhnya masih dalam posisi duduk.

San akhirnya berkacak pinggang, "Jung Wooyoung".

Wooyoung merentangkan tangannya, "Gendong, kaki aku sakit huhuhu".

San terdiam, dipikirannya Wooyoung semakin membuat darahnya berdesir, Wooyoung-nya semakin menggemaskan dimatanya.

"Saaan" Wooyoung kembali merengek seperti anak kecil, membuat San akhirnya berjongkok didepannya, satu usakan San daratkan dipucuk surai Wooyoung lalu berbalik dan menyuruhnya..

Promise You? We Meet Again . °Woosan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang