-02-

94 3 0
                                    

Happy reading❤

.
.
.
.
.
.

Gadis itu masih terlelap dalam tidurnya. Selimut putih tebalnya pun masih menutup seluruh tubuhnya. Padahal gerbang sekolah sebentar lagi akan ditutup. Siapa lagi kalau bukan Zia!. Cewek itu masih tertidur pulas. Ini pun juga karena semalam, ia tidur terlalu malam karena bermain game motor racing. Zia sangat menyukai game balap motor, jadi setiap hari Minggu ia habiskan untuk memainkan game itu.

drtt .. drrt .. drrt ..
            Gak diangkat !
3 menit
            Diabaikan !
5 menit
9 menit
drrt .. drrt .. drrt ..

"Ish ... siapa sih?". Gerutunya sambil meraba-raba letak ponselnya diatas meja
"Halo?". Tanya Zia dengan nada meninggi

"Zi ... lo dimana sih? Dari tadi gak angkat telpon gue?". Omel Kayla
"Lo gak tau apa sekarang jam berapa?". Sambungnya

"Hmm.. masih pagi." Jawab Zia malas

"Gila ya lo Zi!. Sekarang tu hari Senin dan gerbang sekolah bakal ditutup lebih awal, lo gak inget apa sekarang ada upacara?". Omel Kayla

Ya! Sekarang adalah hari Senin, tepatnya hari dimana seorang pelajar harus berangkat lebih pagi untuk pergi ke sekolah, dan jangan lupakan! Hari senin selalu di adakan kegiatan upacara.

"Hah?! Emang sekarang jam berapa?!". Tanya Zia terkejut

"Tau! Lo liat aja jam lo sendiri. Uda ah, kurang 20 menit lagi gerbang mau ditutup, dan sampai lo telat, lo bakal kena hukum!". Ingat Kayla

Tut !

Sambungan diputuskan oleh Kayla. Ia kesal, bayangkan saja sahabatnya ini selalu melakukan hal itu. Bukannya apa-apa, Kayla disini juga menjabat sebagai OSIS yang siap menghukum anak-anak yang terlambat. Ia sering sekali menghukum Zia karena alasan terlambat. Sebagai sahabat, Kayla juga tak tega melihat sahabatnya itu selalu kena hukum, tapi kenapa yang dihukum itu tak pernah jera. Dasar Zia!

Tanpa aba-aba, Zia langsung menyibak selimutnya dan melihat kearah jam.
Pukul 06.25 kurang 20 menit lagi gerbang sekolah bakalan ditutup!.

"Astaga! Gue telat bangun". Ucap Zia

10 menit hanya untuk mandi dan menyiapkan peralatan penting sekolah? Gimana? Bisa bayangin gak? Untungnya saja Zia tidak seperti kebanyakan cewek di luar sana yang merias wajahnya dengan make up, itupun membutuhkan waktu yang cukup lama. Zia tidak mempunyai sifat seperti itu, ia hanya memakai bedak tipis diwajahnya tanpa menggunakan liptin atau sejenisnya. Mengapa? Karena Zia telah dianugrahi bibir yang berwarna ke-pink-pink an. Tak hanya itu,wajahnya pun bisa saja tidak di beri bedak, tetapi Zia masih berfikir normal kalau dia adalah seorang wanita, maka dari itu ia hanya memakai bedak tipis. Zia bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakannya dengan sempurna, walaupun manusia tidak ada yang sempurna didunia ini. Ya, Zia tau itu.

Setelah memoles wajahnya dengan bedak tipis, Zia harus cepat bergegas pergi ke sekolah agar tidak dihukum. Zia melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Ia sempat berfikir bahwa ia tetap akan dihukum mengingat hari ini adalah hari Senin. Hmm dasar Zia!.

Dugaannya benar, hari ini ibukota benar-benar macet. Banyak klakson kendaraan yang bersahut-sahutan membuatnya bertambah stress.

Sialan ! Umpatnya dalam hati

Belum lagi jika ia sudah datang ke sekolah, dan pastinya sahabatnya itu pasti akan menghukumnya kembali. Siapa lagi kalau bukan! Kayla.
Tapi entah mengapa, Zia malah senang dengan diberikan hukuman. Ia selalu bilang jika terkena hukuman, ia akan terbebas dari jam mata pelajaran pertama. 'Alasan yang benar-benar bagus'.

⤵⤵⤵

10 menit sudah ia berkendara, dan akhirnya sampai di sekolah. Gerbang pun sudah ditutup oleh satpam.

"Huh!, gimana nih?". Tanya nya pada diri sendiri.

Bukan Zia namanya jika tidak menemukan ide cemerlang. Sogok! Ya! Semuanya dapat berjalan mulus jika ada uang. Buat apa orang tuanya bekerja keras jika bukan demi anak kesayangannya ini.

"Gue emang pinter !" . Puji Zia pada diri sendiri. Zia pun akhirnya menggoyang-goyangkan pagar sekolah hingga satpam yang ditunggu pun datang.

"Eh-eh ada apa ini? Kamu?! Kamu terlambat kan?!". Tanya satpam tersebut

"Bapak mau duit gak?." Tanya Zia dengan menunjukkan uang selembar berwarna merah.

"Huh?! Kamu mau menyogok saya kan?!" Ucap satpam agar tak tergoda

"Elah pak! Tinggal jawab 'mau apa gak' susah banget sih!". Zia tak habis pikir dengan satpam satu ini. Biasanya jika satpam-satpam yang lain sudah dihadapkan dengan uang, pasti semuanya akan berjalan mulus tanpa gangguan. Tapi ini?! ..

"Ya siapa sih neng yang gak mau sama duit. Bapak mah juga mau.. hehe". Jawab satpam tersebut

"Jadi bapak mau nih?".

"Ya mau dong neng. Tapi-- tambahin dikit dong neng buat jajan anak saya. Abis itu saya janji deh bakal bukain pintu gerbang". Sambung satpam tersebut

'Dasar satpam mata duitan!' Umpat Zia dalam hati

"Ya--ya udah deh nih!". Zia pun mengeluarkan uang 2 lembar berwarna merah dan diberikan kepada satpam 'mata duitan' tersebut.

"Nah.. kalau gini mah langsung saya bukain lebar gerbangnya neng..hehe.".

Huh! Buang-buang waktu.

10 menit membujuk satpam tersebut juga hasilnya akan sia-sia. Ia sudah terlambat datang ke sekolah. Zia melihat banyak anak-anak yang sedang dihukum oleh para OSIS. Zia tidak tahu mereka dihukum karena alasan apa, dan Zia tak ingin tau itu!.

Baru saja 2 langkah untuk menuju kelas dengan mengendap-endap, tiba-tiba ada yang memanggil nama Zia dari belakang. Zia sontak terkejut jika ia ketahuan terlambat dan akhirnya dihukum dan dicatat di buku BK.

'Sialan'
'Mampus deh gue'
'Eh--bentar kok suaranya cewek?'

Dengan keberanian, Zia berbalik badan dan bernafas lega. "Huh.. gue kira siapa."

"Zi! Ya ampun Zi! Lo itu ya selalu aja telat! Gue tau lo pasti main game itu kan?! Zi.. lo itu cewek, lo itu--- ah tau deh, kesel gue sama lo!". Omel Kayla

"Hmm.. uda kan? Gimana lo mau hukum apa ke gue?" Tanya Zia santai

"Hah?! Gue ga salah denger kan Zi? Gue belum budeg kan Zi? Gue itu nasehatin lo! Lo itu sahabat baik gue Zi! Jadi gue mohon lah Zi jangan telat mulu kerjaan lo. Dan sekarang dengan santainya lo minta hukuman ke gue? Zi.. gue itu sahabat lo, gue gak tega liat lo selalu aja kena hukuman. Dan yang paling parah!-- lo sering banget keluar masuk ruang BK".

Dari kejauhan seorang cowok bertubuh jakung itu tengah mengamati mereka. Ia tak terlalu mendengar apa yang sedang diperbincangkan. Tetapi ia tahu, bahwa salah satu temannya itu sedang menasehati atau lebih ke memarahi seseorang. Ya! Seseorang itu adalah Zia, Zia Zahra Alexander.

Lelaki itu pun mendekat untuk lebih mengetahui apa yang telah di bicarakan dua gadis ini.

"Ekhem.. ada apa ini?" Tanya nya. Sontak kedua perempuan itu pun menoleh ke sumber suara.

"Eh-- ro, eum--." Jawab Kayla terbata-bata.

Yups! Ro? Siapa dia? Dia adalah Alvaro Candra Dwigantara. Pewaris tahta dari keluarga Dwigantara. Alvaro juga akan menjadi pemegang perusaan terbesar di Jakarta. Sosok lelaki yang bertubuh tinggi dan berkulit putih ini memiliki sifat yang sangat jail dan ngeselin. Tetapi, Alvaro juga menjabat sebagai anggota OSIS walapun sifatnya lumayan ngeselin. Meskipun memiliki sifat yang seperti itu, banyak kaum hawa yang mengaguminya. Bahkan ada yang terang-terangan mengungkapkan perasaannya kepada Alvaro. Dan yang paling mengejutkan, Alvaro dengan Kayla pernah---







































Hayoo pernah apa tuh? Mangkannya ikutin terus ceritanyaa!..

Btw .. gimana nih guys ceritanya? Kalo ada yg kurang sama cerita ini, buruan komen biar aku bisa perbaiki cerita selanjutnya (:❤
.
.
.

T
B
C

ZiaranderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang