-10-

63 2 0
                                    

Dapet salam nihh dari abang Alvaro❤😙😂

Happy Reading❤
..
..
..
..

Pagi yang cerah menyambut semua kegiatan yang akan dilakukan seorang gadis yang tengah tertidur ini.

Alarm telah berbunyi sedari tadi, namun Zia tak kunjung bangun dari tidurnya. Lagi dan lagi, ia tidur lebih malam karena memikirkan permasalahannya dengan sahabatnya-Kayla. Ia sempat memejamkan mata, tapi belum sempat menuju alam mimpi, matanya kembali terbuka. Dan itu terus-menerus terjadi hingga larut malam.

Tok-tok-tok

Suara ketukan pintu kamar Zia terus saja berbunyi. Zia tak menghiraukan bunyi tersebut dan melanjutkan tidurnya.

"Non... non Zahra? Non uda bangun? Ini uda siang non. Apa non Zahra gak telat pergi sekolah?" Sedari tadi Bi Asih memang sudah membangunkan Zia lewat mengetuk pintu kamar Zia. Namun anak majikannya itu tak menghiraukan.

Bi Asih terus berfikir bagaimana cara untuk membangunkan Zia.

"Haduh ini non Zahra gimana ya? Nanti kalau non Zahra telat, bisa-bisa dia dihukum lagi" Bi Asih terus berfikir hingga akhirnya--

"Nah! Non... non Zahra? Udah jam 8 lho non. Non Zahra gak telat pergi sekolah?" Bi Asih terkekeh karena mendengar Zia seperti terjatuh dari tempat tidur. Sepertinya Zia sudah bangun dan terkejut mendengar jika sekarang ia akan telat pergi sekolah.

Zia yang mendengar kalimat Bi Asih jika sekarang sudah pukul 8, langsung menyibak selimut tebalnya. Nyawanya mungkin saat ini masih belum terkumpul sempurna. Ia harus bergegas pergi ke sekolah.

Saat ingin melangkah, kaki Zia tersandung selimut tebalnya sendiri.

Bugh

Sial!

"Awhss" Zia memegangi lututnya yang sedikit nyeri akibat menyium lantai dingin kamarnya, "siapa sih yang naro selimut disini."

Lah, kan situ yang naro selimutnya sendiri!

Zia segera berdiri dan berjalan terseok-seok akibat lututnya yang sedikit nyeri.

10 menit sudah Zia menyiapkan diri untuk mempersiapkan diri ke sekolah. Ia masih tak sadar jika sekarang masih pukul 06.30. Ia langsung menuruni anak tangga dan pergi ke sekolah membawa mobil sendiri tanpa menggunakan sopirnya-Pak Agus.

"Bi.. Zahra ke sekolah dulu ya. Tolong bersihin kamar Zahra ya. Bye Bibi!" Zia langsung menyambar kuncinya dan meninggalkan rumahnya dengan cepat

"Eh non! Gak sarapan du---" Belum sempat Bi Asih melanjutkan bicaranya, kalimatnya terpotong karena Zia sudah keluar terlebih dulu.

Bi Asih hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, "Oh iya, katanya non Zahra nyuruh Bibi beresin kamarnya kan? Haduuh, untung aja Bibi gak lupa" Bi Asih langsung menuju kamar Zia untuk membersihkan kamarnya sesuai dengan perintah dari Zia.

"Astagfirullah!" Bi Asih terkejut dengan keadaan kamar Zia sekarang, "ini kamar atau kapal pecah Ya Allah!" Bi Asih histeris sendiri melihat kamar zia yang jauh dari kata rapi.

***

Kini Zia sudah berada diparkiran sekolah. Saat memasuki gerbang sekolah, ia sempat bingung karena keadaan lapangan sama sekali tak ada anak yang terkena hukuman. Zia tak menggubris pikirannya tersebut dan langsung memarkirkan mobilnya diparkiran sekolah.

ZiaranderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang