"Jadi.. gimana Kay? Lo nerima gue kan?" Tanya Alvaro to the point.
Kayla mengangkat sebelah alisnya.
"Eum--tapi lo harus janji sama gue gak bakal sakitin hati gue, gimana lo bisa?.
"Ya! Gue akan tepatin itu". Jawab Alvaro dengan percaya diri.
"Oke.. gue nerima lo jadi pacar gue"Alvaro dan Kayla sama-sama tersenyum. Kayla sangat bahagia karena ia menjadi kekasih cowok yang selama ini ia idam-idamkan.
'Coba lo ada disini Zi, pasti gue bakalan cerita panjang ke lo!' Batin Kayla.
"Ya uda Kay, gue balik ke kelas dulu ya. Nanti pulangnya lo gue anter". Titah Alvaro.
"Iya, gue tunggu lo diparkiran kan?". Tanya Kayla.
"Iya dong, masa' digudang sekolah".
Kayla terkekeh mendengar penuturan Alvaro.
"Hehe.. iya-iya". Sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.
"Oke gue ke kelas ya. Bye pacar!" Alvaro tersenyum ke arah Kayla sambil melambaikan tangannya.
Kayla tersenyum dan membalas lambaian Alvaro "Bye!".
Mulai hari itu juga Alvaro dan Kayla meresmikan hubungan mereka sebagai pasangan kekasih.
Tapi entah mengapa, 6 bulan terakhir ini Kayla dengan Alvaro jarang sekali dekat. Bahkan ketika berpapasan pun mereka tak saling bersapa.
Apa mereka sudah putus?
Jawabannya, IYA !
Sejak kejadian dimana Kayla hampir saja terpeleset saat keluar kamar mandi. Untung saja, badan Kayla langsung ditangkap oleh seorang lelaki. Dan kebetulan Alvaro melihatnya.
"Kay... gue gak nyangka ya, ternyata lo pengkhianat". Alvaro meninggikan suaranya dan menekan kata 'pengkhianat'. Kayla tak menyadari jika Alvaro tadi melihatnya. Lagian itu juga tidak kesengajaan.
"Gue gak nyangka sama lo. Lo hebat Kay". Ucap Alvaro dengan bertepuk tangan.
"Engga-enggak Ro. Ini sama sekali gak seperti yang lo pikirin". Kayla membela dirinya. Ia tak mau hubungannya dengan Alvaro akan selesai sampai disini karena kesalah pahaman.
"Lo salah paham Ro." Lanjutnya
Seorang cowok yang menolong Kayla tadi pun tak ingin ikut campur untuk urusan mereka berdua. Alvaro sempat mengetahui cowok yang bername tag Vino itu. Ia adalah anak kelas IPS alias teman kelas dari Kayla dan Zia.
"Sorry, gue cabut". Ucap lelaki yang bername tag Vino itu.
"Udah jelas kan Kay?". Alvaro sangat membenci pengkhianatan. Ia kira Kayla adalah wanita yang tepat untuk menjadi kekasihnya. Alvaro sudah mengenal Kayla sejak SMP.
"Ro...gue bisa jelasin!".
"Cukup Kay. Gue gak butuh penjelasan. Dan lo---lo adalah pengkhianat dan gue benci seorang pengkhianat". Ucap Alvaro penuh penekanan.
Ia sama sekali tak ingin dengar penjelasan dari Kayla. Detik itu juga Alvaro memutuskan hubungan dengan Kayla.
Sejak saat itu pula, Kayla selalu terlihat lesu dan tidak fokus menjalankan tugasnya sebagai OSIS. Meskipun Zia selalu menasehati Kayla untuk selalu melupakan kejadian itu, tetapi tetap saja. Kayla tak ada perubahan.
Apa kalian sama kalau sehabis putus cinta sifatnya berubah kayak Kayla gitu?
Falshback off
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziarander
Teen FictionZia pernah berkata jika 'Semua cowok itu sama. Tidak ada yang tampan ataupun jelek. Ingat! Semuanya SAMA.' Apakah kata-kata itu masih tetap diucapkan oleh Zia setelah bertemu dengan cowok tampan, jail, dan ngeselin? Apakah hubungan mereka akan terus...