Chapter 6 : Teman yang Baik

627 64 7
                                    

🍀🍀🍀

I'm Handsome: Bro tampan?

Love 123: ... Setiap kali kau ucap kata itu ... aku merasa ...

I'm Handsome: Ha ha ha, tak perlu merasa rendah hati.

Love 123:  *__*

I'm Handsome: Oh ... itu, masalah pagi tadi? ... aku ...

Love 123: Jangan khawatir, aku bisa mengerti.

I'm Handsome: Eh benarkah? aku jadi lega.

Love 123: Bagaimana dengan demammu? apa sudah turun?

I'm Handsome: Sudah bro.

Love 123: Kedepannya kau harus lebih memperhatikan kesehatanmu.

I'm Handsome: Baik bro. Oh ya ada yang ingin kutanyakan.

Love 123: Katakan.

I'm Handsome: Ketika bangun pagi tadi, aku baru menyadari telah membuat dirimu kesulitan. Aku benar benar tak sadar sudah memelukmu semalaman.

Love 123: Oh, it's okey. Itu karna kamu demam dan kedinginan. Aku masih bisa mengerti.

I'm Handsome: Aku tidak meremukkan  tulangmu sampai patah, bukan?

Love 123: Ha ha ha ha! bagaimana bisa?

I'm Handsome: Um, aku agak khawatir.

Love 123: Tidak sama sekali.

I'm Handsome: Terima kasih! Ah benar, apakah kamu sudah melihat koleksiku?

Love 123: ............

I'm Handsome: Adakah yang kamu sukai? Aku akan memberikannya kepadamu.

Love 123: Tidak perlu. aku tidak dapat menerima hadiah seperti itu. Kau bisa menyimpan koleksimu  ^ _ ^

I'm Handsome: Hm ... kalau begitu, apa pendapatmu tentang semua koleksi yang ada dirumahku?

Love 123: ... sangat bagus.

I'm Handsome: Benarkah? Masa tidak ada yang tidak bagus! Tidak apa apa bro kalau memang tidak ada yang kau sukai, katakan saja. Aku akan menerima komentarmu.

Love 123: Benarkah?

I'm Handsome: Tentu saja! Kita tidak perlu menyembunyikan apapun, apalagi kita sudah akrab satu sama lain.

Love 123: Semuanya bagus, kecuali piyama macan tutul yang kau pakai! Aku sangat ketakutan ketika datang ke tempatmu!

I'm Handsome: Hah? Apa aku tidak kelihatan tampan mengenakannya?

Love 123: Kau terlihat konyol! Kau seperti hewan buruan yang akan dipotong oleh suku kanibal!

I'm Handsome:...........

🍃🍃🍃

Sekitar jam 2 siang, toko Hang Hang cukup sunyi. Toko tutup untuk istirahat makan siang, dan bahkan Cui Ying Ying telah duduk dan bersandar mengistirahatkan tubuhnya.

Hang Hang tidak merasa mengantuk. Alih-alih, dia masih bersemangat tinggi, dia membuka games Spider Solitaire untuk dimainkan. Tetapi di tengah permainan, pikirannya menjadi terganggu. Tiba-tiba dia teringat kejadian pagi tadi, sebelum meninggalkan rumah Liang Ze.

Kemarin malam, dia dengan sabar merawat Liang Ze dan menginap di rumahnya, bahkan tertidur di sebelahnya.

Ketika Hang Hang terbangun oleh jam biologisnya. Hang Hang merasa panas di tempat tidur. Namun, di belakangnya ada panas tubuh yang bahkan lebih tak tertahankan.

YANDAI BYWAY  No.10Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang